Julien Faubert saat ini tengah mencoba peruntungan berkarier di sepakbola Indonesia. Sebelumnya sempat dikabarkan bahwa ada empat kesebelasan yang tengah bernegosiasi dengan Faubert. Namun Borneo FC akhirnya menjadi kesebelasan yang dituju mantan pemain Real Madrid itu.
Namun status Faubert belum resmi menjadi bagian Borneo FC di kompetisi Liga 1 2018. Manajemen Borneo FC masih menunggu keputusan terkait regulasi kuota pemain asing Liga 1 2018. Bila tidak ada perubahan (tetap empat pemain asing), maka Faubert dipastikan melengkapi kuota pemain asing Borneo FC di Liga 1 2018. Sebelumnya Pesut Etam telah meresmikan Marlon da Silva, Srdjan Lopicic, dan Azamat Baimatov sebagai penggawa asing mereka.
Meski statusnya belum resmi menjadi bagian Borneo FC, Faubert saat ini telah berada di Indonesia. Manajemen Borneo FC pun mengizinkan pemain berusia 34 tahun itu bergabung bersama tim dalam pemusatan latihan di Yogyakarta. Namun, Faubert tidak akan diikutsertakan di Piala Presiden 2018, yang dijadikan Borneo sebagai ajang seleksi pemain.
"Mungkin nantinya kami hanya mainkan dia (Faubert) di Liga 1 saja. Faubert juga sudah berlatih bersama tim per hari ini,” terang Presiden Borneo FC, Nabil Hussein, dilansir dari Jawa Pos.
https://twitter.com/PusamaniaBorneo/status/951043196129230848
Melihat rekam jejaknya, Faubert memiliki banyak pengalaman bermain di kompetisi besar Eropa. Awal karier profesionalnya dimulai di Cannes. Kariernya berlanjut di Girondins Bordeaux pada musim 2004/2005. Tampil impresif selama tiga musim, ia hijrah ke Liga Primer Inggris setelah diboyong West Ham United.
Hanya saja awal karier Faubert bersama West Ham tak berlangsung mulus lantaran seringnya ia absen karena cedera. Cedera pertama Faubert di musim perdananya bersama West Ham terjadi saat ia melakoni laga pramusim menghadapi kesebelasan asal Ceko, Sigma Olomouc. Saat itu Faubert mengalami cedera tendon achilles. Akibatnya ia menepi selama enam bulan. Pada Januari 2008, Faubert dinyatakan pulih, namun kembali mengalami cedera. Sepanjang musim 2007/08, Faubert hanya bermain dalam delapan pertandingan di semua ajang.
Gagal bersinar di Madrid
Gagal unjuk gigi di musim pertamanya berseragam West Ham United, pesona Faubert tak meredup di mata tim-tim besar Eropa. Pada pertengahan musim 2008/2009, Real Madrid memboyongnya dengan status sebagai pemain pinjaman pada 31 Januari 2009.
Kepindahannya ke Madrid menjadi sorotan media, banyak yang menilai Faubert bakal menjadi pemain gagal. Prediksi tersebut kurang lebihnya benar, karena selama masa pinjamannya di Madrid kontribusinya terbilang minim. Faubert jarang diberi kesempatan tampil oleh Juande Ramos, Manajer Madrid kala itu. Hanya dua penampilan yang dibukukan selama berkiprah di Santiago Bernabeu.
Meski begitu, Flaubert tetap dikenang publik Santiago Bernabeu karena tingkah konyolnya. Flaubert pernah melewatkan satu sesi latihan bersama Madrid, saat itu ia membolos latihan karena mengira pada hari tersebut latihan diliburkan. Tidak hanya itu, ia juga pernah tertangkap kamera tertidur di bangku cadangan saat Real Madrid berhadapan dengan Villarreal.
Untuk kasus ketiduran di bangku cadangan, Faubert dengan tegas membantahnya. Dalam sebuah wawancara bersama FourFourTwo pada April 2016 lalu, Flaubert mengungkapkan bahwa pada saat itu ia hanya memejamkan matanya, sama sekali tidak tertidur.
"Saya hanya memejamkan mata karena saya bosan setengah detik dan mereka berfoto dan bilang saya sedang tidur. Tapi saya tidak tidur di bangku cadangan, saya lebih suka tidur di tempat tidur, “ katanya.
Kembali ke West Ham
Pada awal musim 2009/10, Faubert kembali ke West Ham. Penampilannya menanjak di periode keduanya merumput bersama The Hammers, dan bertahan selama tiga musim dengan catatan 121 penampilan dengan torehan dua gold an 11 asis. Faubert pun menjadi salah satu sosok yang membantu West Ham kembali bermain di Liga Primer Inggris pada akhir musim 2011/12.
Namun pada akhirnya Faubert dilepas setelah kontraknya tak diperpanjang West Ham. Lantas ia mengadu nasib ke Turki, bermain untuk Elazigspoor. Di situ pun hanya bertahan setengah musim.
Pada Januari 2013, Faubert kembali ke Bordeaux dan langsung menyumbang trofi Piala Prancis musim 2012/13. Selama dua tahun membela Bordeaux, Faubert tampil dalam 77 pertandingan di semua ajang. Pada akhir musim 2014/15, Bordeaux melepasnya. Setelah dilepas Les Girondins, Faubert sempat menjadi pengangguran karena tidak ada tim yang meminangnya.
Masa pengangguran Faubert baru berakhir pada Februari 2016, setelah klub Skotlandia Kilmarnock meminangnya. Kiprahnya di Skotlandia, lagi-lagi, hanya berlangsung setengah musim.
Pada Januari 2017, Faubert dipinang klub Finlandia, Inter Turku. Masa bakti Faubert bersama Inter Turku berakhir pada Januari 2018. Saat ini pemain berusia 34 tahun tersebut sedang tak memiliki klub. Oleh karenanya ia mencoba peruntungannya di Indonesia, dengan Borneo FC sebagai calon klub yang akan ia bela.
Foto: Melty
Komentar