Liverpool bertekad menghentikan laju impresif Manchester City saat keduanya bentrok di Anfield, Minggu (14/1) dalam laga lanjutan Liga Primer Inggris pekan ke-23. Performa Man City di kompetisi domestik musim ini terbilang mengagumkan – 20 kali menang, dua kali bermain imbang, dan belum pernah kalah.
Pada pertemuan pertama keduanya di kompetisi domestik yang berlangsung di Etihad Stadium, Liverpool takluk lima gol tanpa balas dari Man City. Manajer Liverpool, Juergen Klopp, mengungkapkan bahwa kekalahan tersebut menjadi motivasi bagi tim asuhannya untuk membalas kekalahan menyakitkan itu d Anfield.
Klopp menyadari bahwa bukan perkara mudah menumbangkan City, namun ia meyakini bahwa City bukanlah tim yang tidak bisa dikalahkan. Contohnya Shaktar Donetsk yang ternyata bisa mengalahkan Man City dengan skor 2-1 di laga terakhir fase grup Liga Champions musim 2017/18.
"Itu bukan hari yang menyenangkan di awal musim (kekalahan telak dari Man City). Itu hanya salah satu motivasi kami. Di Anfield dan kami harus berusaha sebaik mungkin untuk menang. Terkadang, Anda mendapat kesempatan untuk melakukan sesuatu dengan benar. Saya sangat menantikan pertandingan ini,” terang Klopp, dilansir dari Daily Mirror.
Andai Liverpool mampu mengalahkan Man City dalam pertandingan tersebut, maka The Reds akan menjadi tim Inggris pertama yang bisa menumbangkan The Citizens di semua ajang domestik Inggris. Selain di Liga Primer, rekor tak terkalahkan juga ditorehkan Man City di ajang Piala FA dan Piala Liga Inggris.
Klopp menambahkan bahwa Liverpool bertekad menjadi tim yang akan mengganggu hegemoni Man City sebagai kesebelasan yang belum merasakan kekalahan di pentas domestik Inggris. “Kami perlu menunjukkan bahwa kami dapat menyebabkan masalah bagi mereka. Kami bertekad untuk menjadikan hidup mereka sulit,” tegas Klopp.
Van Dijk Belum mendapat garansi Tampil
Jelang pertandingan Liverpool melawan Man City, Virgil van Dijk menjadi sorotan. Banyak pihak beranggapan laga melawan The Citizens akan menjadi ujian sesungguhnya bagi Van Dijk yang baru saja didatangkan Liverpool dari Southampton pada jendela transfer musim dingin 2018.
Debut Van Dijk bersama Liverpool terjadi di babak tiga Piala FA saat Liverpool menghadapi Everton di Anfield, Jumat, pekan lalu. Everton bisa menjebol gawang Liverpool, namun debut Van Dijk tetap menuai pujian. Berduet bersama Joel Matip di lini pertahanan Liverpool, Van Dijk menjadi benteng kokoh yang membuat barisan penyerang Everton kesulitan menembus kotak penalti Liverpool.
Satu gol Everton dalam pertandingan tersebut pun dicetak melalui sepakan jarak jauh Gylfi Sigurdson. Penampilan impresif Van Dijk pun disempurnakan dengan sebuah gol yang dicetak pada menit ke-85. Gol tersebut menjadikannya sebagai pahlawan kemenangan Liverpool atas Everton dengan skor 2-1.
Tapi di laga melawan Man City, tantangan yang dihadapi Van Dijk akan jauh lebih berat dibanding dengan Everton. Man City merupakan kesebelasan paling produktif di Liga Primer saat ini. Dari 22 penampilan yang dilakoni, Sergio Aguero dan kawan-kawan mampu mencetak 64 gol.
Melalui faktor yang telah disebutkan di atas, menarik melihat kiprah Van Dijk dalam mengawal pertahanan Liverpool saat menghadapi City yang notabene sebagai kesebelasan produktif saat ini. Bisa dibilang, laga melawan City sebagai tes kelayakan bagi Van Dijk yang diboyong dengan harga 75 juta paun ke Anfield. Melalui harga tersebut Liverpool telah menjadikan Van Dijk sebagai bek termahal dunia.
“Itu (harga mahal) tidak membuat saya gugup, itu adalah pujian besar bagi diri saya sendiri atas kerja keras yang telah saya lakukan sejauh ini. Liverpool bersedia membayar banyak uang itu. Saya tidak bisa mengubah apapun tentang itu," kata Van Dijk kepada Sky Sports.
Namun ada satu hal yang bisa merusak harapan menyaksikan aksi Van Dijk di laga melawan Man City. Klopp mengungkapkan bahwa Van Dijk belum tentu bermain dalam laga tersebut. Pelatih berkebangsaan Jerman itu mengungkapkan bahwa dirinya tidak bisa sembarangan memilih pemain di laga melawan Man City.
"Pertandingan melawan Everton menunjukkan dia bisa beradaptasi dengan pekerjaannya. Dia mengesankan, kita harus mengakuinya. Namun di pertandingan melawan City permainan akan sama sekali berbeda. Taktiknya harus disetel sebaik mungkin. Saya belum memutuskan apakah dia siap ditampilkan atau tidak,” terang Klopp.
Salah satu alasan Klopp belum yakin menurunkan Van Dijk di laga melawan Man City bisa jadi karena saat ini pemain asal Belanda itu masih dalam proses adaptasi mengenal gaya bermain Liverpool.
Di laga melawan Everton, Van Dijk memang tampil cemerlang, namun bukan berarti Klopp tak melihat adanya kekurangan dalam diri pemain berusia 26 tahun itu. Sesuai laga melawan Everton, Klopp sempat menyatakan bahwa Van Dijk masih butuh penyesuaian dengan gaya permainan tim.
Komentar