Gelaran kompetisi sepakbola Indonesia menjadi salah satu agenda bahasan dalam Kongres tahunan PSSI 2018 yang berlangsung di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai (BSD), Tanggerang, Sabtu (13/1). Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi mengungkapkan bahwa rangkaian kompetisi resmi akan dimulai pada akhir Februari mendatang.
Perhelatan Liga 1 Indonesia menjadi pembuka rangkaian kompetisi sepakbola Indonesia di tahun 2018. Edy menyampaikan bahwa sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan sebelumnya, Liga 1 2018 tetap bergulir pada 24 Februari mendatang. Sebelumnya, sempat ada wacana soal pemunduran jadwal kompetisi divisi teratas Indonesia itu, lantaran terlalu mepet dengan akhir turnamen pra-musim Piala Presiden 2018.
Selain itu, Edy memastikan bahwa Liga 1 2018 tetap diikuti oleh 18 kesebelasan. Sebelumnya dalam kongres tahunan PSSI, Direktur Umum Semen Padang, Rinold Thamrin, sempat mengajukan usulan agar Liga 1 2018 diikuti 20 kesebelasan. Menurut Rinold usulan penambahan kontestan Liga 1 untuk menggenapkan jumlah peserta dari 18 menjadi 20.
Rinold menambahkan pula bahwa format 20 kontestan jamak digunakan pada kompetisi besar Eropa semisal La Liga Spanyol hingga Liga Primer Inggris. Namun, para voter mengusulkan agar usulan Semen Padang soal penambahan jumlah kontestan di Liga 1, sebaiknya menjadi agenda Kongres PSSI selanjutnya. Usulan voters pun disetujui oleh Edy.
"Jadi Liga 1 2018 akan tetap berjalan dengan 18 klub dan dimulai dari tanggal 24 Februari. Menyusul kemudian Liga 2 dengan 24 klub. Kemudian Liga 3 ada 40 klub, dan Liga Nusantara, tersebar di seluruh provinsi di Indonesia," terang Edy.
"Kompetisi berjalan satu musim, semua sudah disiapkan dan saya yang akan membuka kompetisinya juga. Tidak ada perubahan regulasi di Liga 1, masih 18 klub dan nantinya tiga kesebelasan terbawah akan terdegradasi ke Liga 2," sambungnya.
Fokus kompetisi amatir di Liga 3
Sementara itu, berbeda dengan penyelenggaraan Liga 1 dan Liga 2, perhelatan Liga 3 2018 akan digelar dalam dua fase. Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria mengungkapkan bahwa dua fase kompetisi Liga 3 terdiri dari fase provinsi dan nasional. Banyaknya kontestan Liga 3 yang mencapai 64 kesebelasan menjadi alasan kompetisi level tiga sepakbola Indonesia itu terbagi dalam dua fase.
Sebanyak 40 kesebelasan yang terdegradasi dari Liga 2 akan langsung bermain di fase nasional. Sementara 34 kesebelasan dari seluruh provinsi di Indonesia akan bermain di fase provinsi. Nantinya akan diambil 24 kesebelasan terbaik dari fase provinsi yang akan melengkapi 64 kesebelasan di fase nasional Liga 3.
"Tahap itu merupakan tahap transisi nomor satu di liga 3 2018. Tidak berhenti sampai di situ. Nanti di Liga 3 2019, ada 32 tim di babak nasional, dengan 16 tim yang menunggu hasil dari kompetisi tahun sebelumnya,” kata Tisha.
Tisha melanjutkan, targetnya di tahun 2020 tidak akan ada lagi penggemukan jumlah peserta di Liga 3. Artinya, kompetisi bisa berjalan normal dengan kuota 16 kesebelasan amatir yang akan tampil dari seluruh Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI di seluruh Indonesia.
Menurut Tisha, berbeda dengan Liga 1 dan Liga 2 yang merupakan kompetisi professional dan semipro di sepakbola Indonesia, fokus utama Liga 3 menjadi wadah bagi pesepakbola amatir Indonesia. Dikatakan, bahwa pesepakbola amatir merupakan akar rumput dari program pembinaan pesepakbola yang tengah digencarkan PSSI.
"85 persen pemain sepakbola itu ada di fase amatir. 178 klub belum ditambah dengan usia muda, dan lain sebagainya. Grooming kita itu harus memperbaiki kompetisi amatir. Di situ, akar rumput pembinaan yang sebenarnya," tegasnya.
Komentar