Sriwijaya FC akui kekalahan dari Persib Bandung di pertandingan pertama Piala Presiden 2018. Dalam laga yang berlangsung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Kota Bandung, Selasa (16/1) Sriwijaya FC menelan kekalahan dengan skor 0-1. Seusai pertandingan, Pelatih Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan mengungkapkan bahwa timnya dalam pertandingan tersebut tampil kurang lepas.
Penyelesaian akhir juga tak luput dari evaluasi yang diberikan sosok yang karib disapa RD itu. Sepanjang pertandingan, Sriwijaya FC tampil mendominasi pertandingan. Di 15 menit awal babak pertama, setidaknya ada lima tembakan yang dilepaskan Alberto Goncalves dan kawan-kawan, namun gagal berbuah gol. Meski begitu, RD tetap mengapresiasi kinerja anak asuhnya yang menunjukkan semangat pantang menyerah hingga akhir laga.
“Secara umum saya akui kita memang harus berbenah sebagai evaluasi penting untuk kita terutama dalam organisasi permainan. Ini pertandingan pertama dengan atmosfer kompetisi langsung dan ini bagus untuk pemain saya. Wajar kalau kemudian kita melakukan kesalahan. Kita senang karena pemain sudah kerja sungguh-sungguh, dengan berusaha untuk belajar dan ini bagus,” tegasnya.
Tak lupa, RD memuji pola permainan Persib yang menurutnya cerdas. Di babak pertama, Persib bermain simpel dengan mengandalkan direct pass yang langsung diarahkan kepada Ezechiel N’Douassel sebagai juru gedor utama. Respon permainan Maung Bandung membuat Sriwijaya FC kesulitan dalam membendung alur serangan Persib.
“Babak kedua kita bermain pressing tapi Persib merubah strategi dengan mengandalkan serangan balik. Itu strategi yang mengagetkan kita, dan peluang itu berhasil di konversi menjadi gol. Persib tampil sangat efektif, satu peluang dia buat satu gol. Selamat untuk Persib. Kita memang belum begitu baik tapi para pemain saya sudah bekerja dengan baik dan saya rasa kita masih dalam proses memperbaiki diri,” tegasnya.
Tidak tahu kabar mundur
Beberapa jam sebelum laga Persib melawan Sriwijaya FC dimulai, sempat tersiar kabar bahwa tim Laskar Wong Kito akan mengundurkan diri dari Piala Presiden 2018. Hal tersebut dikarenakan tiga pemain asing mereka, Makan Konate, Mancekhr Dzhalilov, dan Mamadou N’diaye terancam absen lantaran Izin Menggunakan Tenaga Asing (Imta) ketiga pemain tersebut belum diterbitkan oleh Departemen Tenaga Kerja (Depnaker) Republik Indonesia.
Namun RD mengaku tidak tahu dengan rencana mundur Sriwijaya FC di Piala Presiden 2018. Mantan pelatih Persipura Jayapura itu mengungkapkan, sebelum pergi ke Stadion GBLA, ia menggelar rapat tertutup bersama para pemain. Dalam rapat tersebut, tidak ada pembicaraan soal mengundurkan diri.
Lebih lanjut, RD menuturkan bahwa dirinya tidak keberatan bila di Piala Presiden 2018 tidak bisa menggunakan beberapa pemain asingnya. Dikatakan, Piala Presiden adalah ajang untuk memberi kesempatan bagi semua pemain yang dimiliki Laskar Wong Kito.
“Saya malah tidak tahu, siapa yang mundur. Karena saya pertama kali memimpin meeting tadi siang, saya tidak tahu kalau di lantai lain. Saya tadi meeting dengan pemain akan bermain apapun konsekuensi dari yang terjadi. Karena memang kita ke sini untuk memberikan kesempatan bermain untuk semua. Kita sudah meeting tidak ada masalah (soal pemain asing), saya tidak tahu malahan kalau ada isu pengunduran diri,” tegasnya.
Dalam pertandingan menghadapi Persib, dua dari tiga pemain Sriwijaya FC yang sebelumnya dilarang tampil, Makan Konate dan N’diaye tampil sebagai starter melengkapi empat pemain asing yang ditampilkan Sriwijaya FC. Sementara, di tribun penonton tampak Mancekhr Dzhalilov dan Esteban Viscara.
Komentar