Persipura Jayapura dipastikan menggandeng PT Freeport Indonesia sebagai sponsor dalam mengarungi kompetisi Liga 1 Indonesia 2018. Kesepakatan kerjasama antara Persipura dan Freeport Indonesia terjalin setelah pihak Persipura yang diwakili Benhur Tomi Mano (Ketua Umum), Rudy Maswi (Manajer), Ricky Bebena (Sekretaris Umum), dan Bento Madubun (Media Officer) bertemu dengan perwakilan Freeport Indonesia, Kamis (18/1) kemarin.
Dalam pertemuan tersebut disepakati bahwa PT. Freeport Indonesia pada 2018 akan mensponsori Persipura Jayapura senilai Rp 8,5 miliar. Benhur Tomi Mano mengungkapkan, Freeport Indonesia pun bersedia mengucurkan bonus senilai Rp 1,5 miliar bila di Liga 1 2018 Persipura berhasil meraih titel juara.
"Mereka juga bersedia untuk mengucurkan dananya dalam waktu dekat sehingga tim bisa segera jalan. Kami berterima kasih kepada PT. Freeport Indonesia atas kepeduliannya, bahkan mereka juga siap bantu untuk musim depan bila tidak ada kendala berarti, dengan begitu Freeport telah menunjukkan perhatian pada perkembangan olahraga di Papua, termasuk mendirikan venue di Timika untuk PON XX, kami berterima kasih untuk kepedulian Freeport," katanya melalui rilisan Pers.
Freeport Indonesia sebenarnya bukanlah sponsor baru bagi Persipura. Dalam beberapa tahun ke belakang perusahaan yang bergerak di bidang tambang tembaga dan emas itu namanya sudah tercantum di jersey tim berjuluk Mutiara Hitam itu. Namun pada Maret 2017 lalu, Freeport tak lagi menjadi sponsor utama Persipura, karena berbagai faktor. Setelah ditinggal Freeport, dalam mengarungi kompetisi Liga 1 2017 Persipura disokong Bank Papua sebagai sponsor utama.
Masuknya Freeport Indonesia bisa dibilang sebagai angin segar bagi Persipura yang kabarnya mengalami kekurangan dana untuk mengarungi kompetisi 2018. Sebelumnya, mereka sebenarnya sudah dipastikan kembali bekerjasama dengan Bank Papua. Namun kucuran dana yang digelontorkan Bank Papua jumlahnya masih kurang untuk membiayai kebutuhan operasional tim dalam semusim ke depan.
"Seperti yang diketahui tim Persipura sudah mendapatkan sponsor dari Bank Papua sebesar 8,5 miliar tetapi masih sangat jauh dari yang manajemen harapkan dan tim ini masih butuh dana yang besar dari sponsor lain seperti PT. Freeport yang sampai sekarang belum memberikan respons lebih untuk mensponsori atau tidak,” terang Benhur, beberapa waktu lalu.
Akibatnya, Persipura memutuskan mundur dari ajang Piala Presiden 2018, selain ketidakcukupan dana, mereka pun mengalami masalah minimnya skuat karena banyaknya pemain yang hengkang seperti Yo Jae Hoon yang pindah ke Mira Kukar, lalu Osvaldo Haay, Nelson Alom, Ferinando Pahabol, hingga Ruben Sanadi yang merapat ke Persebaya Surabaya.
Alasan lain yang membuat Persipura akhirnya mundur dari Piala Presiden 2018 adalah hak tim yang belum dipenuhi oleh PT Liga Indonesia. Tunggakan yang belum di selesaikan oleh PT. Liga Indonesia berjumlah 15 sampai 20 miliar dari subsidi liga 1 dan juga subsidi dari Indonesia Soccer Championship yang lalu.
Segera Berkumpul
Setelah merampungkan kesepakatan bersama PT Freeport Indonesia, Benhur menegaskan bahwa dalam waktu dekat pemain akan dikumpulkan untuk memulai persiapan mengarungi kompetisi Liga 2018. Menurut Benhur, mulai pekan depan semua pemain harus berkumpul untuk berlatih dan melakukan pemusatan latihan.
Selain itu Benhur pun berharap agar pemain-pemain seperti Boaz Solossa, Yustinus Pae, dan Frisca Womsiwor yang dipinjam klub lain selama Piala Presiden 2018, agar bisa menjaga kebugarannya dan berusaha semaksimal mungkin untuk menghindari cedera selama tampil di ajang pra-musim itu. Sementara untuk pemain Persipura yang telah memastikan hengkang, Benhur berharap agar mereka bisa lebih sukses lagi di klub barunya.
"Mereka juga sudah sampaikan kepada saya bahwa mereka akan jaga kondisi dan hindari cedera. Saya juga berharap semoga pemain-pemain kita yang pindah ke klub baru dapat berusaha untuk menjadi pemain utama atau pemain inti di klubnya, kita doakan keberhasilan mereka di tempat yang baru. Tuhan memberkati," tukas Benhur.
Komentar