Ada yang salah dengan Arsenal. Di bursa transfer tengah musim, melepas pemain yang tidak mendapat tempat adalah satu hal; kehilangan pemain kunci di bursa transfer yang sama adalah hal lain. Tarik mundur sejauh masa kepelatihan Arsene Wenger, hal kedua tadi belum pernah terjadi.
Belum pernah tak berarti tidak akan pernah. Alexis Sanchez, besar kemungkinan, akan menjadi yang pertama. “Ini hal yang banyak diberitakan di media,” ujar Wenger dalam jumpa pers terbaru Arsenal (Kamis, 18/1). “Bisa terjadi, bisa juga tidak terjadi.”
Jose Mourinho, manajer Manchester United, malah sudah percaya diri sejak Rabu (16/1) lalu: “Saya tidak yakin, tapi juga tidak tidak yakin. Kami bersikap tenang dan merasa bahwa dia pemain Arsenal. Kami merasa dia bisa bertahan di sana. Namun kami juga merasa bahwa dia bisa pindah dan jika dia pindah, saya rasa kami punya peluang.”
Terjadi atau tidak terjadinya transfer Alexis ke United, kata Wenger, akan ditentukan dalam 24 hingga 48 jam ke depan.
Tidak sulit untuk memahami mengapa Alexis ingin pindah ke klub saingan di tengah musim. Dia pemain yang punya ambisi tinggi dan Arsenal tak mampu memenuhi ambisinya. Sejak musim lalu berakhir, sejak Arsenal dipastikan tak ambil bagian di Champions League, Alexis kencang diberitakan akan meninggalkan the Gunners.
Bahwa di bursa transfer musim panas lalu kepindahan Alexis dari Arsenal tak terjadi baru terungkap belum lama ini. Dalam kesempatan yang sama, Wenger berujar: “Begini, masalahnya persis sama dengan kondisi saat ini. Saya hanya sepakat untuk melepasnya jika ada yang datang menawar dan di musim panas, kemungkinan ini tidak ada.
“Bisa saja saya melepasnya (di musim panas), tapi tidak mungkin karena tawaran baru datang di akhir sekali, karenanya transfer tidak terjadi. Secara keseluruhan, jika transfer (Alexis) terjadi sekarang, itu karena ada klub yang menawarnya.”
Tidak sulit juga untuk memahami mengapa Wenger bersedia melepas salah satu pemain terpentingnya, di tengah musim pula, kepada klub pesaing. Kontrak Alexis selesai akhir musim nanti. Dengan mempertahankan sang pemain, Arsenal akan kehilangan Alexis secara gratis.
Dengan demikian melepas Alexis sekarang, saat klub peminat bersedia memenuhi permintaan, adalah keputusan yang masuk akal dan tepat. Bahkan untuk menghindari kehilangan Alexis secara gratis saja, keputusan ini masuk akal dan tepat.
Lebih masuk akal dan tepat lagi mengingat Henrikh Mkhitaryan disertakan sebagai bagian dari kesepakatan -- dan Arsenal tak berhenti di situ. Wenger menolak berkomentar mengenai Pierre-Emerick Aubameyang, namun media-media Jerman memberitakan bahwa Aubameyang tidak disertakan dalam tim Borussia Dortmund yang bertolak ke ibu kota untuk bertanding melawan Hertha BSC.
“Aubameyang berlatih di Dortmund,” ujar Michael Zorc, sporting director Dortmund, lewat akun Twitter klub. “Kami merasa bahwa pikirannya ada di lain tempat dan karenanya ia tidak benar-benar fokus. Ini membuat kami mempertanyakan apakah ia bisa membantu kami di Berlin.”
Jika semua berjalan mulus, maka United dan Arsenal akan sama-sama diuntungkan. United karena mendapat tambahan pemain kelas satu, Arsenal karena tidak kehilangan pemain secara cuma-cuma dan mendapat dua pemain baru yang, walau tak serta merta ada di kelas yang sama dengan Alexis, jelas berada di kelas yang lebih tinggi dari beberapa pemain yang belakangan menjadi langganan tim utama Arsenal.
Arsenal tidak dirugikan oleh kepergian Alexis namun tetap terasa ada yang salah. Bahwa Alexis meminta pindah, dengan sendirinya, menyoroti satu hal: Arsenal yang kehilangan daya tawar sejak akhir musim lalu masih belum kembali memiliki daya tawar.
Bahwa Mesut Ozil (yang seperti Alexis kontraknya akan habis di akhir musim) tak akan dilepas di bursa transfer kali ini namun belum menandatangani perpanjangan kontrak pun menyoroti hal yang sama.
Hal yang sama semakin menjadi sorotan dengan situasi Jack Wilshere, yang kontraknya akan habis bersamaan dengan Alexis dan Ozil. Wilshere tak seperti Alexis dan Ozil yang menunjukkan gelagat ingin pindah. Wilshere malah menyuarakan komitmennya untuk klub yang sudah ia bela sejak masih remaja. Namun hingga kini, Wilshere juga masih belum menandatangani perpanjangan kontrak.
Kabarnya Arsenal bersedia memperpanjang kontraknya tapi dengan adanya penurunan jumlah gaji untuk Wilshere, meski ada bonus berlipat. Wilshere menolak hal tersebut, yang mungkin ia merasa kurang begitu dihargai padahal Arsenal sendiri tampaknya masih bisa mengandalkannya, seperti yang terlihat pada musim ini. Oleh karenanya, dengan tawaran yang tak menyenangkan Wilshere tersebut, cukup menunjukkan ada yang salah dengan Arsenal.
Komentar