Sadio Mane menjadi bintang lapangan saat Liverpool menaklukkan FC Porto di Estadio Do Dragao, Kamis (15/2) dini hari WIB. Dalam pertandingan leg pertama 16 besar Liga Champions itu Mane mencetak hat-trick (25’, 53’, dan 85’), yang membawa Liverpool meraih kemenangan telak 5-0 atas Porto. Sementara dua gol Liverpool lainnya masing-masing disumbangkan Mohamed Salah (29’) serta Roberto Firmino (70’).
Dilansir dari Opta Joe, Mane tercatat sebagai pemain keempat Liverpool yang mencatatkan hat-trick di Liga Champions - setelah Michael Owen (2002), Yossi Benayoun (2007), dan Philippe Coutinho (2017). Pemain asal Senegal itu juga mencatatkan diri sebagai pemain ke-63 yang mencetak hat-trick di kompetisi elite Eropa itu.
Manajer Liverpool, Juergen Klopp mengapresiasi penampilan brilian Mane. Menurutnya, trigol yang dicetak ke gawang Porto membuat Mane telah kembali pada permainan terbaiknya. Musim 2017/18, Mane menunjukkan penurunan produktivitas. Penurunan tersebut terekam jelas di ajang Liga Primer Inggris. Baru enam gol yang dicetak Mane hingga berakhirnya pekan ke-27.
Bahkan dari empat pertandingan terakhirnya, Mane tak mencetak satu gol pun. Berbanding terbalik dengan pencapaiannya di Liga Primer musim lalu. Dari 27 pertandingan yang dilakoni Liverpool di Liga Primer, Mane mampu menyumbang setidaknya 12 gol.
Penurunan produktivitas Mane pada musim ini, membuat namanya seolah tenggelam. Belakangan para pendukung Liverpool lebih mengelu-elukan sosok Roberto Firmino dan Mohamed Salah yang kini menjadi mesin gol The Reds. Terlebih Salah, sosoknya seakan menjadi idola baru publik Anfield karena penampilan impresifnya sejak didatangkan pada jendela transfer musim panas 2017 lalu. Saat ini, Salah tercatat sebagai pemain paling produktif Liverpool dengan torehan 30 gol dari 36 penampilan di semua ajang.
"Saya katakan kepadanya (Mane) setelah pertandingan terakhir `akhirnya kamu kembali`, langsung setelah kami bicara di atas lapangan. Malam ini dia menunjukkan lagi betapa dia adalah pemain yang fantastis. Dia selalu penting, selalu luar biasa untuk kami, bahkan dalam momennya yang kurang bagus,” kata Klopp, dilansir dari halaman resmi klub.
***
Pertandingan antara Liverpool menghadapi Porto selayaknya panggung pertunjukan Mane mempertontonkan kualitasnya. Terbukti dengan tiga gol yang dicetak pada laga tersebut. Namun Klopp mengungkapkan bahwa kemenangan Liverpool bukan karena kinerja individu pemain semata. Lebih dari pada itu, Klopp mengungkapkan bahwa kemenangan timnya atas Porto dikarenakan kerja keras semua pemain di lapangan.
“Penampilan kami sangat profesional, sangat matang pada momen-momen yang tepat, sangat agresif, pertahanan yang bagus, serangan balik yang bagus, mempertahankan bola dan mengalirkannya ke depan. Dalam pertandingan ini, itu memungkinkan. Biasanya tak semudah itu. Ini adalah kerja keras, tapi pada akhirnya para pemain menikmati pekerjaannya dan itulah yang paling penting," katanya.
Berkat kemenangan telak atas Porto, membuat langkan Liverpool menuju perempat final akan menjadi lebih mudah. Sebab The Reds hanya membutuhkan hasil imbang di pertandingan leg dua yang akan berlangsung di Anfield, 7 Maret mendatang.
Selain itu, kemenangan tersebut juga menjadikan Liverpool sebagai kesebelasan paling produktif di Liga Champions musim ini. Dari tujuh pertandingan yang dilakoni di Liga Champions, Liverpool telah mencetak 28 gol – unggul atas Paris Saint-Germain (26 gol), Manchester City (22 gol), dan Real Madrid (20 gol).
Pengamat sepakbola Inggris, Rio Ferdinand, tak memungkiri hal tersebut. Mantan penggawa Manchester United itu bahkan menyebut tidak akan ada satu pun tim yang ingin bertemu Liverpool di perempat final nanti.
"Liverpool mengonfirmasi sesuatu yang sudah kita ketahui tentang kekuatan penyerangannya. Liverpool adalah tim fantastis dan pantas ditakuti. Saya rasa mereka akan melaju ke perempat final dan tak akan ada satu pun tim di kompetisi ini yang berkata mereka senang ketika bertemu dengan Liverpool," terang Ferdinand, dilansir dari Express.
Tidak ada yang salah dengan komentar Ferdinand dalam menggambarkan betapa mengerikannya lini serang Liverpool musim ini, khususnya di Liga Champions. Dari 28 gol yang dicetak Liverpool di Liga Champions musim ini, 19 di antaranya disumbang trio Firmino (7 gol), Salah (6 gol), dan Mane (6 gol).
Liverpool memang layak mendapat pujian dan apresiasi karena ketajaman mereka. Namun jangan sampai pujian tersebut malah membuat Jordan Henderson dan kawan-kawan larut hingga merasa jemawa. Andai lolos ke perempat final, Liverpool akan mendapat tantangan yang jauh lebih besar. Lawan-lawan yang akan mereka hadapi nanti tentulah bukan lawan sembarangan, kemungkinan mereka akan mendapat lawan kesebelasan dengan status tim besar Eropa.
Liverpool harus membuktikan diri bahwa mereka bisa bersaing dengan tim-tim papan atas Eropa. Sejauh ini, Liverpool masih kesulitan meraih kemenangan atas tim besar. Contoh saat tampil di fase grup lalu, dari enam pertandingan Liverpool memang tidak terkalahkan dengan catatan tiga menang dan tiga imbang.
Namun, tiga kemenangan yang diraih semuanya ketika melawan kesebelasan yang levelnya berada di bawah mereka seperti – Spartak Moskwa dan Maribor. Ketika menghadapi Sevilla, yang merupakan saingan terberat di Group E, tak satu pun kemenangan yang diraih Liverpool. Dari dua pertemuan melawan Sevilla, Liverpool hanya mampu mengakhiri pertandingan dengan hasil imbang.
Foto: Twitter @Trentaa98
Komentar