Atletico Madrid tak ubahnya rumah yang nyaman bagi Diego Simeone. Saat ini, pelatih berkebangsaan Argentina itu tengah menjalani musim ketujuhnya bersama Los Rojiblancos. Durasi kebersamaan tersebut menjadi rekor tersendiri dalam karier kepelatihannya. Sebelum menukangi Atletico, Simeone dikenal sebagai sosok yang gemar berpindah-pindah klub.
Sejak tahun 2006 hingga 2011, hanya Estudiantes La Plata dan San Lorenzo yang ia besut selama satu musim penuh. Sisanya, selama menukangi Racing Club, River Plate, dan Catania Calcio, kiprah Simeone selalu berakhir dalam tempo separuh musim. Bahkan di tahun 2011, tiga kali ia berganti klub sebelum akhirnya hijrah ke Atletico pada Desember.
Sebelum pindah ke Atletico, Simeone tengah menjalani periode keduanya melatih Racing Club. Simeone bisa saja bertahan lebih lama di sana, namun tawaran dari Atletico rasanya sulit untuk ditolak. Atletico bukan klub asing bagi Simeone. Semasa aktif bermain, ia pernah bermain untuk Los Rojiblancos dalam dua periode berbeda (1994–1997 dan 2003–2005). Semasa itu, satu gelar di ajang La Liga dan Copa Del Rey pernah diraihnya.
Simeone ingin mengulang masa-masa indahnya bersama Atletico, sehingga saat tawaran dari Atletico datang, tak perlu berpikir dua kali baginya menerima pinangan tersebut. Keputusan Simeone pindah ke Atletico terbukti tepat. Reputasinya sebagai pelatih hebat semakin menanjak. Sejak menukangi Atletico, ia sukses membawa Los Rojiblancos merajai papan atas di kompetisi domestik.
Bersama Simeone, Atleti tak lagi menjadi samsak Real Madrid dan Barcelona sebagai dua kesebelasan penguasa La Liga. Perlahan namun pasti, citra Atletico di bawah kepemimpinan Simeone berubah menjadi perusak dominasi Barcelona dan Madrid.
Sejak 2011, Atletico rajin menempel Madrid dan Barcelona di posisi tiga besar. Tak hanya menempel, kehadirannya pun turut memanaskan persaingan perebutan gelar juara. Pada musim 2013/14, Atletico secara mengejutkan keluar sebagai juara La Liga. Pencapaian tersebut membuat Atletico menghentikan dominasi Madrid dan Barcelona yang sejak tahun 2005 memonopoli gelar juara La Liga.
Pencapaian Simeone sebagai pelatih Atletico terbilang mengesankan. Khususnya di ajang La Liga, total 153 kemenangan telah dibukukannya. Melihat catatan tersebut, bisa dibilang bahwa hampir semua kontestan La Liga pernah dikalahkan Atleti selama ditukangi Simeone.
Namun masih terdapat kata hampir, yang artinya belum semua kesebelasan pernah dikalahkan Simeone selama melatih di Spanyol. Barcelona adalah kesebelasan yang belum pernah dikalahkan pelatih berusia 47 tahun itu dalam kiprahnya di La Liga. Dari 12 pertemuan Simeone dengan Barcelona, delapan pertandingan berakhir kekalahan dan empat laga lainnya berakhir imbang.
Simeone sebenarnya memiliki kesempatan meraih kemenangan pertamanya atas Barcelona di La Liga pada 14 Oktober 2017. Dalam pertandingan lanjutan pekan ke-8 La Liga, Atletico menjamu Barcelona di Estadio Wanda Metropolitano.
Sebagai tuan rumah, kans Atletico meraih kemenangan sebenarnya cukup besar. Bahkan, mereka sempat unggul lebih dulu melalui Saul Niguez pada menit ke-21. Nahas, kemenangan yang sudah berada di depan mata sirna, setelah Luiz Suarez mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-82. Alhasil, pertandingan berakhir imbang 1-1. Simeone kemudian gagal meraih kemenangan perdananya atas Barcelona.
Tapi, kesempatan bagi Simeone masih terbuka. Pada Minggu (4/3) malam WIB, Atleti akan kembali jumpa Barcelona dalam lanjutan pertandingan pekan ke-27 La Liga di Camp Nou. Sekilas pandang, Simeone diprediksi bakal kesulitan mengalahkan Barcelona dalam pertandingan tersebut. Selain karena rekor minor pertemuannya dengan Barcelona, laga pun akan berlangsung kandang Blaugrana.
Tapi, kalau membandingkan performa Atletico dan Barcelona dalam lima pertandingan terakhir, kesempatan Simeone meraih tiga poin pertamanya atas Barcelona cukup terbuka. Atletico menyapu bersih lima pertandingan terakhirnya di La Liga dengan kemenangan.
Sementara itu, Barcelona tampaknya tengah berada dalam penurunan performa. Faktanya mereka memang belum terkalahkan dalam 26 penampilan di kompetisi domestik. Namun, dari lima pertandingan terakhir, Blaugrana hanya mencatatkan dua kemenangan; sisanya berakhir imbang.
Satu hal lain yang bisa membuat kepercayaan diri Simeone meningkat adalah rekor buruk Ernesto Valverde kala bersua Simeone. Dari 12 pertemuan Valverde dengan Atletico asuhan Simeone,pria yang sekarang menangani Barcelona tersebut belum sekalipun meraih kemenangan, dengan catatan empat imbang dan delapan kalah.
Tetapi, Simeone enggan menjadikan catatan gemilangnya atas Valverde sebagai jaminan dirinya bisa memetik kemenangan dalam pertandingan nanti. Biar bagaimanapun, di bawah asuhan Valverde, Barcelona punya catatan mentereng di kompetisi domestik. Berkat 26 pertandingan tanpa terkalahkan, Barcelona nyaman duduk di puncak klasemen sementara La Liga.
"Awalnya, banyak yang meragukan Valverde ketika baru tiba di Bacelona. Setelah melatih di Bilbao dan ia menggunakan sistem yang sama sekali berbeda dari yang biasanya diterapkan Barcelona, dia lebih baik dari semua orang. Dia tidak terkalahkan, dengan formasi 4-4-2 ia meletakkan empat gelandang tanpa banyak karakter menyerang, tapi lebih bebas bergerak," ujar Simeone, sebagaimana dilansir dari Marca.
Komentar