Tim Nasional Indonesia U16 menjadi kampiun di ajang Jenesys Cup 2017. Indonesia memastikan gelar juara setelah mengalahkan Vietnam 1-0 dalam laga final yang berlangsung di Lapangan Kirishima YamazakuraMiyazaki Prefectural Comprehensive Sports Park Pitch 1, Senin (12/3).
Sepanjang turnamen, performa impresif ditunjukkan Indonesia. Empat laga di turnamen tersebut dilalui dengan sapu bersih kemenangan. Sebelum menumbangkan Vietnam di laga puncak, tim asuhan Fakhri Husaeini itu mampu mengalahkan Filipina (7-1) dan Kamboja (5-0) di fase Grup. Kemudian di semifinal, Indonesia berhasil menumbangkan tuan rumah Jepang, 1-0.
Fakhri memuji performa impresif yang ditunjukkan anak asuhnya di Jenesys Cup 2017 tersebut. Menurutnya, kesuksesan yang diukir Indonesia di turnamen tersebut merupakan buah dari kerja keras para pemain di lapangan. Lebih dari pada itu, Fakhri menganggap bahwa David Maulana dan kawan-kawan menunjukkan karakter sebagai tim yang tak mengenal rasa takut.
“Cukup membanggakan. Ini juga berkat dukungan dan doa masyarakat Indonesia. Tentu saja kerja keras para pemain selama pemusatan latihan sampai pertandingan di Jenesys. Para pemain bermain tidak ada takutnya. Semua lawan dihadapi dengan gagah berani,” terang Fakhri, dilansir dari situs PSSI.
Kesuksesan yang diraih oleh timnas U16 di Jenesys Cup 2017 layak diapresiasi. Walau begitu prestasi ini pun tidak untuk dilebih-lebihkan karena sebenarnya turnamen ini tidak begitu prestisius.
Meski melibatkan sembilan kontestan asal Asia Tenggara (Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam), Timor Leste, Jepang, dan Miyazaki U16, Jenesys Cup 2017 merupakan turnamen sepakbola yang digelar Federasi Sepakbola Jepang (JAF) untuk mendukung program Japan-East Asia Network of Exchange for Students and Youths (JENESYS). Bisa dibilang turnamen ini merupakan bagian dari event federasi Jepang untuk mempromosikan budaya mereka yang dibarengi hubungan kerja sama antar negara terkait.
Utamanya, Jenesys ini merupakan program pertukaran pelajar dan pengembangan pemuda antara Jepang dan negara-negara Asia Pasifik. Kegiatan yang kali pertama diadakan pada 2007 silam itu bertujuan mempromosikan kesamaan, pemahaman antara orang Jepang dan negara-negara Asia Pasifik, membangun pondasi dasar kerja sama, serta persahabatan diplomatik di masa depan. Kegiatan tersebut pun bertujuan mendorong pemahaman dan diseminasi ekonomi, masyarakat, sejarah, serta budaya Jepang.
Melihat latar belakang dari Jenesys, tujuan membangun persahabatan jauh lebih ditekankan dari kegiatan tersebut. Khususnya dalam bidang sepakbola, prestasi bukanlah tujuan utama. Bahkan, dari 12 negara yang ambil bagian di Jenesys Cup 2017, tim tuan rumah hanya menurunkan tim U15.
Walau begitu, Jenesys Cup 2017 ini tetap penting bagi Indonesia sebagai ajang persiapan sebelum tampil di Piala AFF U16 (rencananya pada Agustus 2018) dan Piala Asia U16 (20 September 2018 di Malaysia).
Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) membebani target tinggi bagi timnas U16 pada dua ajang tersebut. Dalam Kongres PSSI 2018 pada Januari lalu, Federasi Sepakbola Indonesia itu menargetkan timnas U16 meraih gelar juara di Piala AFF. Sementara di Piala Asia, menembus fase semifinal menjadi target yang dibebankan kepada timnas U16.
Bukan tanpa alasan PSSI membebankan target tinggi kepada timnas U16, khususnya di Piala Asia 2018. Target lolos ke semifinal di Piala Asia merupakan pemulus langkah Indonesia lolos ke Piala Dunia U17 pada 2019 mendatang.
Fakhri mengamini bahwa gelar juara di Jenesys Cup 2017 tak boleh membuat anak asuhnya terlena. Sebab, tantangan yang jauh lebih berat akan dihadapi. "Tentu target besar kita lolos ke Piala Dunia U17 tahun 2019 dengan syarat lolos ke semifinal Piala Asia U16," tandas mantan Kapten timnas Indonesia itu.
Foto: pssi.org
Komentar