Pesepakbola yang terpikir untuk menjadi pengusaha selepas pensiun bukannya tidak ada. Hanya saja, pesepakbola yang memilih untuk tetap dekat dengan si kulit bundar -- entah dengan menjadi pelatih atau pandit -- lebih banyak jumlahnya. Mathieu Flamini dan Asamoah Gyan tidak termasuk golongan mainstream.
Belum lama ini Forbes mengungkap fakta yang cukup mencengangkan. Mathieu Flamini ternyata pemain sepakbola terkaya di dunia. Jumlah kekayaannya, yang mencapai 206,3 triliun dalam rupiah, jauh melampaui dua pemain terbaik sejagat raya saat ini, Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi. Jumlah kekayaan Ronaldo dan Messi masing-masing “hanya” 8,4 triliun rupiah dan 3,1 triliun rupiah.
Kekayaan Flamini berasal dari GF Biochemicals. Keterlibatan Flamini dalam perusahaan biokimia ini sudah terjadi sejak 2008. Sedari awal, Flamini merahasiakan statusnya sebagai co-founder perusahaan biokimia tersebut.
GF Biochemicals memproduksi levulinic acid (LA), bahan kimia yang, menurut US Department of Energy merupakan satu dari 12 molekul yang bisa menjadikan bumi lebih hijau.
LA diciptakan dari biomassa seperti kayu atau rumput dan bisa digunakan pada plastik, pelarut, dan bahan bakar. LA akan sangat berguna dalam industri farmasi sebagai pengganti minyak dalam segala bentuk -- begitu menurut laporan BBC pada April 2016.
“Ini akan membantu pengurangan karbon oksida,” ujar Flamini kepada BBC. “Asam ini memiliki potensi yang besar karena persis seperti minyak, yang berarti ini bisa menjadi pengganti minyak.”
Flamini mulai membangun bisnis ini ketika ia pindah ke AC Milan pada 2008. Di Italia, ia berjumpa dengan Pasquale Granata yang kemudian menjadi partner bisnisnya. GF dalam GF Biochemicals sendiri adalah singkatan dari Granata-Flamini.
“Saat itu dia [Pasquale] sudah memiliki ketertarikan terhadap masalah perubahan iklim dan kami benar-benar ingin melakukan sesuatu,” ujar Flamini, masih kepada BBC. “Jadi setelah rapat dengan seorang ilmuwan, kami bersama-sama mengembangkan bioteknologi ini.”
Per 2016, GF Chemicals mempekerjakan 80 orang secara langsung dan 400 orang secara tidak langsung. Laboratorium produksinya terletak di Naples, Italia. Kantor perusahaan sendiri berada di Milan, Italia, dan di Belanda.
Asamoah Gyan: Pengusaha Multibidang
Seperti Flamini, Asamoah Gyan juga sudah menjalin karier sebagai pengusaha sejak masih aktif bermain. Pada 2012, saat usianya baru 26 tahun, Gyan sudah berinvestasi di bidang transportasi darat. Gyan adalah pemilik lebih dari 20 bus yang beroperasi di rute Accra-Kumasi.
Bahkan menurut Business Insider, Gyan juga terlibat dalam banyak bidang bisnis lain. Termasuk di antaranya adalah impor pangan (beras dan mie instan) dengan merk Mama Vita dan perusahaan penerbangan bernama Baby Jet Airline.
Gyan juga berinvestasi di bidang musik, tepatnya sebagai investor grup band bernama Asa Band. Selain itu, Gyan juga merupakan pendiri perusahaan manajemen acara bernama JetLink Events & Logistics, promotor tinju, dan pemilik plaza bernama Baby Jet Plaza.
Tak sampai di situ, bidang usaha Gyan juga termasuk bidang real estate dan manajemen hostel. Yang terbaru, Gyan juga merambah bisnis air minum dalam kemasan dengan merk Paradise Pac Water.
Komentar