Hasil akhir 0-0 antara Bayern Munchen dan Sevilla di Allianz Arena, Kamis (12/4) membawa tim tuan rumah lolos ke semifinal. Bayern lolos dengan keunggulan agregat 2-1, berkat kemenangan di leg pertama pekan lalu.
Lolosnya Bayern dari perempatfinal Liga Champions musim ini berarti Bayern mencapai semifinal untuk kali keenam dalam tujuh musim terakhir. Sejak 2011/12, Bayern hanya gugur di perempatfinal satu kali—musim lalu, ketika disingkirkan Real Madrid (yang pada akhirnya keluar sebagai juara) dengan agregat 6-3.
“Kami sedikit kecewa,” ujar kapten Sevilla, Sergio Escudero, selepas laga. “Kami datang, berusaha, yakin bisa memutar balik keadaan, namun ternyata tidak demikian. Di babak pertama kami punya peluang. Mungkin jika kami mencetak gol kami bisa mengubah keadaan. Kami pulang dengan kesal.”
Hasil akhir 0-0, selain membawa Bayern menorehkan nirbobol ke-100 di pertandingan kandang kejuaraan Eropa, juga mengakhiri rangkaian 12 pertandingan selalu menang di Liga Champions milik Jupp Heynckes. Namun sang pelatih kepala Bayern tampak tidak begitu peduli, karena ia puas timnya lolos ke semifinal.
Dalam kesempatan yang sama, Heynckes juga berujar: “Semifinal akan berat, namun kami punya ambisi dan motivasi untuk menghadapi tantangan-tantangan itu.” Tiga lawan yang menanti Bayern di empat besar adalah Real Madrid, Liverpool, dan AS Roma.
Empat dari Empat untuk Heynckes?
Jupp Heynckes punya rekor sempurna. Persentase keberhasilannya mencapai final Liga Champions adalah 100 persen. Dalam tiga musim menangani klub yang ambil bagian di Liga Champions, Heynckes selalu berhasil membawa pasukannya ke laga pamungkas.
Yang pertama adalah saat menangani Real Madrid di Liga Champions 1997/98. Berhadapan dengan Marcelo Lippi dan Juventus-nya di Amsterdam Arena, Heynckes dan pasukannya menang berkat gol tunggal Predrag Mijatovic.
Lama absen dari Liga Champions, Heynckes kembali sebagai pelatih kepala Bayern Munchen pada musim 2011/12. Meladeni Chelsea di kandang sendiri, Heynckes gagal mengangkat trofi Liga Champions keduanya karena kalah 3-4 lewat adu penalti—setelah waktu normal berakhir 1-1 dan tidak ada tambahan gol di babak tambahan.
Namun Heynckes langsung kembali di musim berikutnya. Masih bersama Bayern, Heynckes ke final lagi. Kali ini lawannya adalah Borussia Dortmund, dan laga digelar di Wembley.
Bayern menang 2-1. Tugas Heynckes selesai di situ. Penggantinya menjanjikan, namun sejak terakhir kali dibimbing Heynckes mengangkat Si Kuping Besar, belum pernah lagi Bayern berhasil menjuarai kompetisi antarklub terakbar Eropa ini.
Komentar