AC Milan mengakhiri Serie A 2017/18 di posisi keenam. Mereka pun mendapatkan jatah langsung berlaga di Liga Europa musim depan. Tapi tak lama setelah Serie A menjalani laga terakhirnya, UEFA mengumumkan bahwa AC Milan diduga melanggar Financial Fair Play (FFP). Kesempatan untuk bermain di Liga Europa musim depan pun terancam.
Pada April 2017, AC Milan diakuisisi oleh investor asal Tiongkok, Yonghong Li, dengan menghabiskan biaya lebih dari 600 juta paun. Pengawasan terhadap Milan semakin tinggi setelah juara Serie A 18 kali tersebut menghabiskan lebih dari 200 juta paun untuk transfer pemain musim 2017/18.
Milan lantas mengajukan sejumlah perjanjian pada UEFA di akhir tahun 2017 sebagai upaya menyelesaikan masalah finansial mereka. Namun pengajuan itu ditolak. UEFA justru mengirim Club Financial Control Body (CFCB) untuk menginvestigasi keuangan Milan. Dalam periode enam bulan itulah akhirnya UEFA mengumumkan bahwa Milan melanggar aturan FFP.
UEFA, melalui pernyataan resminya (22/5), mengatakan: "Badan Investigasi dari Badan Pengendalian Keuangan Klub UEFA (CFCB) telah memutuskan untuk merujuk klub Italia, AC Milan, ke Badan Ajudikasi CFCB terkait pelanggaran Financial Fair Play, khususnya persyaratan impas. Setelah pemeriksaan yang teliti terhadap semua dokumen dan penjelasan yang disediakan oleh klub, Badan Investigasi CFCB menganggap bahwa keadaan kasus tidak memungkinkan kesimpulan dari Perjanjian Penyelesaian."
"Secara khusus, Badan Investigasi CFCB berpendapat bahwa, di antara faktor-faktor lain, masih ada ketidakpastian sehubungan dengan pinjaman dan catatan yang harus dibayar kembali pada bulan Oktober 2018. Badan Ajudikasi akan mengambil keputusan terkait kasus ini dalam waktu dekat. Badan Investigasi CFCB pun akan berkomunikasi lebih lanjut tentang keputusan lain pada Juni terkait pemantauan klub yang sedang diselidiki atau berdasarkan Perjanjian Penyelesaian."
CEO Milan, Marco Fassone, terkejut dengan keputusan UEFA tersebut. Menurutnya, Milan seharusnya mendapatkan keringanan dengan adanya Perjanjian Penyelesaian. Ia pun akan langsung mengambil tindakan karena pengumuman ini berakibat buruk pada reputasi klub.
"Saya kaget dan sangat kecewa oleh keputusan itu. Saya kira UEFA akan menawari kami sebuah Perjanjian Penyelesaian karena sejak Fair Play diberlakukan, UEFA selalu menawarkan solusi pada semua kesebelasan yang berada di situasi yang sama dengan AC Milan. Hanya ada satu kasus, saat sebuah kesebelasan Rusia, bukan klub besar, yang langsung dibawa ke Badan Ajudikasi tanpa ditawari Perjanjian Penyelesaian dari UEFA," kata Fassone pada laman resmi.
"Saya kecewa karena sebagai CEO Milan saya tahu bahwa kami telah melakukan segala yang kami bisa. Kami mengirim semua detail rencana, tapi UEFA punya anggapan adanya sejumlah kerugian pada kami di sejumlah aspek. Mulai besok pagi pengacara kami akan mulai menganalisis aturan itu karena tanpa diragukan lagi membawa masalah ini ke Badan Ajudikasi akan berdampak besar pada reputasi klub dan karenanya kami akan memeriksanya dengan perhatian yang sangat besar. Kami yakin penilaian Badan Ajudikasi akan seimbang dan kami bisa memberikan semua data yang dibutuhkan dengan transparasi terbesar karena kami punya itikad baik seperti yang selalu kami lakukan," sambungnya.
Milan patut khawatir atas putusan terbaru UEFA. Serangkaian hukuman menanti mereka jika terbukti melanggar. Dimulai dari pemotongan uang hadiah, denda, pembatasan pendaftaran pemain, hingga yang terburuk larangan bermain di kompetisi antar kesebelasan Eropa (UCL atau EL) pada periode tertentu.
UEFA pun tidak tebang pilih dalam mengambil keputusan. Paris Saint-Germain dan Manchester City adalah dua kesebelasan besar yang pernah mendapatkan hukuman dari UEFA karena pelanggaran FFP. Mereka didenda dan pada musim-musim berikutnya mendapatkan pengurangan jumlah pemain yang bisa didaftarkan untuk Liga Champions.
Besiktas adalah salah satu kesebelasan yang dihukum tidak boleh berlaga di Liga Champions atau Liga Europa pada musim 2012/2013 karena melanggar FFP. Milan tentu berharap tak bernasib sama dengan kesebelasan asal Turki tersebut pada musim depan.
Baca juga: Segala Hal yang Perlu Kalian Tahu dari Financial Fair Play (FFP)
foto: sportsjoint.blog
Komentar