Lapangan adalah sebaik-baik arena pembuktian. Kalimat itu diamini oleh sebagian pesepakbola yang kerap mendapatkan kritik atau cercaan dari pendukung, media, hingga pengamat. Daripada berbusa-busa membalas ocehan dengan ocehan, mereka memilih untuk menjawab semuanya lewat aksi nyata di atas lapangan.
Ketika tokoh sepakbola dan media Brasil membanjiri Ronaldo Luiz Nazario de Lima dengan ragam kritikan pedas akibat ketidakmampuannya membukukan gol di dua pertandingan awal Piala Dunia 2006, ia menjawabnya dengan mencetak gol monumental ke gawang Ghana di babak 16 besar. Gol yang menjadikannya sebagai pencetak gol terbanyak Piala Dunia kala itu.
Ketika Cristiano Ronaldo diserang oleh banyak kritik akibat krisis golnya di La Liga tahun 2015, ia kemudian menjawabnya lewat lima gol yang ia cetak ke gawang Espanyol di pertandingan selanjutnya.
“Aku selalu percaya bahwa aku adalah yang terbaik. Apa pun yang mereka katakan, selalu aku jawab di atas lapangan,” ujar Cristiano Ronaldo.
Baru-baru ini, Xherdan Shaqiri mengikuti apa yang dilakukan oleh Cristiano Ronaldo dan Ronaldo Luiz Nazario. Shaqiri membungkam seluruh kritik yang datang kepadanya, lewat gol indah yang ia cetak ke gawang Manchester United di ajang International Champions Cup.
Baca juga: Debut Memukau Shaqiri di Liverpool
Kritik Pedas dari Neville Bersaudara
Semua berawal ketika Shaqiri melakukan wawancara khusus dengan majalah berita asal Swiss, Scheweizer Illustrierte, di minggu terakhir Liga Primer Inggris musim 2017/18. Saat itu, tim yang dibela Shaqiri, Stoke City, sedang terseok-seok di papan bawah klasemen dan terancam degradasi.
Di tengah sesi wawancara, Scheweizer Illustrierte menanyakan tentang sebab yang membuat Shaqiri tidak bisa memberikan banyak dampak berarti untuk membantu Stoke keluar dari ancaman degradasi. Shaqiri kemudian menjawab: “Di Stoke, aku tidak bisa memberikan banyak dampak karena kurangnya kualitas dari para pemain yang ada di sekelilingku (rekan satu tim).”
Walau demikian, kontribusi yang diberikan Shaqiri untuk Stoke sepanjang musim sebenarnya sangat positif. Shaqiri menjadi pencetak gol terbanyak Stoke musim 2017/18 dengan koleksi delapan gol. Ia juga memimpin daftar pencetak asis terbanyak Stoke dengan total tujuh asis. Jika kalian bermain FPL, Shaqiri juga menjadi salah satu gelandang andalan. Sayangnya semua kontribusi tersebut tak mampu membawa Stoke lolos dari degradasi.
Beberapa bulan usai melakukan wawancara dengan Schweizer Illustrierte, Shaqiri mendapatkan kritik pedas dari legenda Manchester United, Gary Neville. Kritik itu disampaikan Neville saat Shaqiri hendak memulai pertandingan perdananya melawan Brasil di Piala Dunia 2018.
Neville yang menjadi pengamat untuk pertandingan itu di salah satu stasiun televisi Inggris, menyebut Shaqiri sebagai contoh pemain yang tidak profesional karena terkesan membuat dirinya lebih tinggi dibandingkan rekan satu timnya di Stoke.
“Jujur saja, aku tidak suka Shaqiri,” kata Gary Neville. “Aku pikir itu (wawancara Shaqiri dengan Scheweizer Illustrierte) sangatlah buruk. Mencerminkan bahwa dirinya seakan berjarak dengan rekan satu tim di Stoke.”
“[Kegagalan] Stoke musim lalu menunjukkan bahwa mereka kurang profesional. Shaqiri adalah salah satu contohnya,” imbuh Neville.
Selanjutnya, giliran Philip Neville yang melayangkan kritik keras kepada Shaqiri. Adik kandung dari Gary Neville itu menyampaikannya saat menjadi komentator pertandingan Swiss kontra Swedia di babak 16 besar Piala Dunia 2018,
“Aku tidak suka Shaqiri. Ia sangat memalukan di Stoke. Sikapnya sangat mengejutkan,” ujar Phil Neville.
Kencangnya kritik dari Neville bersaudara kepada Shaqiri, saat itu beriringan dengan kuatnya rumor tentang Shaqiri yang akan bergabung ke Liverpool. Seperti yang diketahui, Neville bersaudara pernah lama membela Manchester United—klub yang notabene merupakan musuh bebuyutan Liverpool di Liga Primer Inggris.
https://twitter.com/panditfootball/status/1017951045274632194
Shaqiri Menjawab Neville Bersaudara
Usai Piala Dunia 2018, rumor tentang bergabungnya Shaqiri ke Liverpool menjadi kenyataan. Liverpool memboyong pemain sayap bertubuh gempal itu dengan harga 13 juta paun. Shaqiri langsung bergabung bersama Liverpool yang sedang menjalani turnamen pra-musim di Amerika Serikat. Jika diturunkan Juergen Klopp, pertandingan melawan Manchester United akan menjadi debut Shaqiri bersama Liverpool.
Beberapa hari sebelum bertanding melawan United, Shaqiri mendapatkan pertanyaan dari media mengenai kritik pedas yang pernah dilayangkan Neville bersaudara terkait dirinya. Shaqiri kemudian menanggapinya dengan biasa saja.
“Mereka (Neville bersaudara) adalah bekas pemain Manchester United. Mungkin mereka tidak suka dengan Liverpool. Beberapa orang akan menyukaimu, beberapa yang lain tidak. Aku tak ingin banyak berkomentar terhadap apa yang dikatakan orang yang tidak aku kenal,” ucap Shaqiri kepada The Telegraph.
Walau tanggapannya biasa saja, namun apa yang dilakukan Shaqiri di hari pertandingan sungguh tidak biasa. Shaqiri sangat berperan di balik kemenangan 4-1 yang diraih Liverpool atas Manchester United.
Pertama, Shaqiri memberikan asis atas gol Daniel Sturidge pada menit ke-66. Selanjutnya, Shaqiri sukses mencetak gol untuk melengkapi kemenangan Liverpool di menit ke-82.
Gol yang dicetaknya begitu indah. Shaqiri menyambut umpan lambung yang dikirimkan rekannya dengan tembakan salto yang langsung menghujam deras ke gawang Manchester United.
Lewat gol indah itu, Shaqiri tidak hanya sukses menandai debutnya di Liverpool dengan memukau. Secara tidak langsung, ia juga telah menjawab kritik keras yang dilayangkan Neville bersaudara kepada dirinya beberapa bulan lalu.
Namun kemenangan di debut Shaqiri hanya berlangsung di pra-musim. Musim yang sesungguhnya bagi Shaqiri dan Liverpool baru akan dimulai pada 12 Agustus nanti melawan West Ham United. Sampai saat itu tiba, dan sampai Liverpool melawan Man United lagi (15 Desember 2018), Shaqiri butuh membuktikan diri lebih lanjut setidaknya di Liverpool terlebih dahulu, karena di situ masih ada Mohamed Salah dan para pemain andalan lainnya.
Komentar