Manchester City tidak terlalu aktif pada bursa transfer musim panas 2018 ini. Hingga artikel ini ditulis, City baru membeli satu pemain saja—Riyad Mahrez dari Leicester City. City sebenarnya dua kali gagal mendapatkan pemain incarannya kali ini, yakni Fred dan Jorginho. Fred lebih memilih ke Manchester United, sementara Jorginho bergabung ke Chelsea.
Tenggat waktu transfer Liga Primer Inggris yang semakin dekat pun membuat Manchester City berburu dengan waktu. City masih berupaya mendatangkan satu gelandang baru.
Sang manajer, Pep Guardiola, membutuhkan satu pemain untuk menjadi pelapis Fernandinho. Gelandang asal Brasil tersebut sudah berusia 33 tahun, sehingga tidak bisa terus diandalkan di setiap pertandingan. Belum lagi posisinya sebagai gelandang bertahan pendistribusi bola, atau lebih dikenal holding midfielder, membuatnya rentan mendapatkan kartu, ancaman akumulasi kartu kuning bahkan kartu merah cukup nyata.
Di antara posisi lain, pos gelandang bertahan memang menjadi posisi yang hampir tak tersentuh Pep pada bursa transfer sejak awal kedatangannya pada 2016. Hanya Ilkay Gündogan pemain baru era Pep yang berposisi sebagai gelandang. Gündogan sendiri lebih fasih membantu penyerangan ketimbang bermain seperti Fernandinho di depan lini pertahanan.
Sebenarnya City sempat memiliki pelapis Fernandinho dalam diri Yaya Toure dan gelandang Brasil lainnya: Fernando Reges. Namun awal musim lalu Fernando dilepas ke Galatasaray. Praktis tinggal Yaya Toure yang bisa menjadi pengganti Fernandinho pada musim lalu. Apalagi Fabian Delph yang juga bisa bermain sebagai gelandang bertahan lebih banyak bermain sebagai bek kiri mengisi pos yang ditinggalkan Benjamin Mendy karena cedera panjang.
Musim ini, City tidak akan lagi diperkuat Yaya karena kontraknya tidak perpanjang. Andai Fred atau Jorginho datang, masalah City sebenarnya akan selesai. Namun keduanya lebih memilih kesebelasan rival City. Hal itu membuat Pep masih harap-harap cemas jelang ditutupnya bursa transfer.
"Kami sedang berusaha. Kami ingin menemukan mungkin satu pemain lagi karena kami tak memiliki dua pemain spesifik untuk menggantikan Fernandinho," kata Pep Guardiola usai mengandaskan Chelsea pada ajang Community Shield (5/8) seperti yang dikutip Manchester Evening News. "Kalau pemain itu tak datang, tak akan ada orang lain yang datang."
Dari pernyataan di atas, Pep tinggal berharap pada satu pemain incaran yang tak ia sebutkan itu. Tapi di saat bersamaan, ia pun ragu bisa mendapatkannya. Kabarnya pemain tersebut merupakan salah satu di antara Julian Weigl, Mateo Kovacic, Mario Lemina, dan Marco Verratti.
Jika pun Pep gagal mendatangkan pemain baru untuk pos gelandang bertahan, sebenarnya ia sudah punya alternatif lain. Ia akan memaksimalkan skuat yang ada. Manajer asal Spanyol tersebut melihat John Stones—biasanya bermain sebagai bek tengah—bisa menjadi pelapis Fernandinho.
"John [Stones] bermain bagus di Piala Dunia dan hari ini ia kembali menunjukkan kualitasnya. Saya senang dengan penampilannya pada 10 hingga 15 menit akhir [melawan Chelsea]. Ia bermain seperti holding midfielder. John mungkin bisa bermain di situ. Kita lihat apa yang akan terjadi nanti," lanjut Pep.
Baca juga: Holding Midfielder Lebih Kompleks dari Gelandang Bertahan
Stones sendiri merupakan pemain yang bergabung ke City setelah City ditukangi Pep. Stones bahkan didatangkan dari Everton dengan status bek termahal (dibeli dengan harga sekitar 50 juta paun), sebelum rekor tersebut dilampaui Liverpool yang membeli Virgil van Dijk.
Stones memang dikenal sebagai ball-playing defender, seorang pemain belakang yang fasih mendistribusikan bola untuk mengawali serangan. Kemampuannya itu menjadi salah satu keunggulan bek Timnas Inggris tersebut.
Pada laga melawan Chelsea, ia bermain sebagai holding midfielder setelah Nicolas Otamendi dimasukkan untuk berduet dengan Vincent Kompany. Momen inilah yang mungkin menjadi landasan Pep hendak menyiapkan Stones sebagai pelapis Fernandinho saat musim berlangsung, dengan catatan City gagal mendapatkan gelandang baru di sisa transfer ini.
[ar]
foto: squawka.com
Komentar