Ivan Strinic seharusnya menjalani debut di kesebelasan barunya, AC Milan, pada Minggu (26/08) dini hari WIB dengan menghadapi Napoli yang merupakan mantan kesebelasan yang pernah ia bela. Akan tetapi, penyakit jantung yang dideritanya membuat Strinic harus menunda debutnya di Milan. Bahkan penundaan tersebut bisa sampai empat bulan.
Ivan Strinic direkrut AC Milan dengan bebas transfer setelah satu tahun kontraknya di Sampdoria berakhir per 30 Juni 2018. Penampilan impresif pemain berposisi bek kiri tersebut di Timnas Kroasia pada Piala Dunia 2018 membuat Milan kepincut untuk mendatangkannya. Pemain kelahiran kota Split itu bermain di 6 dari 7 laga Kroasia yang mencapai babak final.
Tak ada masalah saat tes medis dilakukan. Namun sepekan jelang pertandingan melawan Napoli, Strinic divonis memiliki penyakit jantung. Demi keselamatannya, ia disarankan untuk istirahat dari sepakbola sementara waktu.
"Dokter mengambil tindakan pencegahan walau mereka tidak yakin sepenuhnya, tapi ada 1% keyakinan bahwa ada masalah [pada jantung]," ujar Strinic yang merasa dirinya baik-baik saja pada Slobodna Maljica. "Saya harus beristirahat, itu saja. Nanti akan ada pemeriksaan lebih lanjut. Saya baik-baik saja. Dokter akan melakukan apa yang seharusnya ia lakukan, lalu saya melanjutkan karier. Saya yakin itu."
AC Milan selaku kesebelasan pemilik Strinic pun telah mengumumkan bahwa Strinic memang memiliki masalah pada jantungnya. Karena berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, Milan pun tak memiliki pilihan selain mengistirahatkan pemain berusia 31 tahun tersebut.
"AC Milan mengumumkan bahwa dalam pemeriksaan rutin yang dilakukan enam bulan sekali, yang oleh Italia dijadwalkan untuk atlet profesional, Ivan Strinic dinyatakan menderita hipertrofi otot jantung (HCM) dan memerlukan pemeriksaan lebih lanjut setelah periode istirahat. Dengan alasan ini, pemain tersebut untuk sementara kegiatan olahraganya ditangguhkan sampai pemeriksaan benar-benar selesai," tulis pernyataan resmi Milan (18/08).
Penyakit jantung yang dialami Strinic ini cukup berbahaya. Hipertrofi otot jantung diketahui setelah aktivitas jantung tidak seperti biasanya. Lebih parah, karena otot yang bermasalah, darah bisa semakin mengental sehingga darah tak dipompa dengan baik ke seluruh tubuh.
Pada mayoclinic.org disebutkan bahwa penyakit ini memang sering tidak disadari oleh penderitanya. Apalagi penderita sebenarnya masih bisa melakukan kegiatan normalnya. Walau begitu, masih menurut Mayo Clinic, beberapa orang yang menderita HCM bisa kesulitan bernapas, nyeri pada dada, hingga ancaman detak jantung tidak normal yang bisa berujung kematian.
Strinic sempat mengatakan bahwa ia mungkin harus menepi dan tidak beraktivitas terlalu berat dalam 1-2 bulan. Tapi Bruno Caru, kardiolog asal Italia, mengatakan bahwa penyakit yang dialami Strinic bisa membuatnya absen hingga empat bulan lamanya.
"Untuk memahami hipertrofi apa yang dimilikinya, Strinic harus istirahat hingga 3-4 bulan," kata Caru pada Tuttosport. "Tidak bisa lebih cepat, kecuali ada perkembangan bahwa penyakitnya dipastikan tidak memburuk."
"Ada dua kemungkinan. Yang paling parah hypertrophic cardiomyopathy (HCM). Itu penyakit bawaan lahir yang bisa terus berkembang sampai dewasa. Ini pernah dialami Domenico Fioravanti, atlet renang Olimpiade."
"Untuk kasus yang lebih ringan adalah Physiological Hypertrophy. Itu bisa menimpa seseorang yang terlalu berlebihan melakukan latihan fisik. Untuk kasus yang satu ini, masa pemulihan akan mengembalikan bilik kiri ke jantung ke ukuran normalnya. Artinya, pasien bisa bermain sepakbola lagi."
Sampai berita ini ditulis, belum dipastikan hingga kapan Strinic akan menepi dan bisa kembali berkarier. Tanpa Strinic, Milan sendiri masih bisa mengandalkan bek kiri Timnas Swiss, Ricardo Rodriguez. Tapi tentunya semoga tidak ada masalah yang berarti pada penyakit yang menimpa Strinic sehingga bisa segera membela AC Milan.
foto: acmilanoffside.com
[ar]
Komentar