Oleh: Farhan Fauzan Muharam*
Musim reguler Major League Soccer 2018 (MLS) telah berakhir pada 28 Oktober lalu. Kini, MLS akan menggelar fase play-off yang akan berakhir pada 8 Desember mendatang. Perlu diketahui, format kompetisi MLS terbagi menjadi dua sesi: musim reguler dan musim play-off.
Di musim reguler, kesebelasan dari dua wilayah atau conference, bertanding sebanyak 34 kali. Sebelas kesebelasan dari wilayah timur saling berhadapan, pun dengan 12 kesebelasan dari wilayah barat, dengan format home-away. Lalu, setiap kesebelasan dari tiap wilayah, menghadapi kesebelasan dari wilayah lain.
Kesebelasan yang mendapatkan poin terbanyak berhak meraih Supporter Shield. Enam kesebelasan dari masing-masing wilayah berhak lolos ke fase gugur MLS Cup Play-offs, dan memperebutkan trofi MLS Cup. Fase gugur ini akan dimulai pada 31 Oktober mendatang.
Wilayah Timur diwakili New York Red Bulls, Atlanta United, New York City FC, DC United, Columbus Crew, Philadelphia Union. Wilayah Barat diwakili Sporting Kansas City, Seattle Sounders, Los Angeles FC, FC Dallas, Portland Timbers, dan Real Salt Lake.
Sebagai informasi, Atlanta United lolos ke babak play-off untuk kedua kalinya, sementara New York Red Bulls lolos untuk ketujuh kalinya. Ada yang menarik dari Wilayah Barat, di mana Los Angeles FC meraih posisi play off untuk pertama kalinya.
Los Angeles FC merupakan kesebelasan ekspansi terbaru di MLS musim 2018. Los Angeles FC mengunci tempat play off setelah menaklukkan Colorado Rapids dengan skor 3-0 berkat gol dari bek mereka, Walker Zimmerman, dan brace dari striker mereka, Adama Diamonde. Prestasi ini juga menjadikan mereka sebagai kesebelasan kedua yang dilatih oleh Bob Bradley yang mampu melaju hingga babak play off.
Berhasilnya kesebelasan ekspansi lolos ke babak play off pada musim pertama bukanlah hal yang baru. Sejak MLS dimulai pada 1994, terdapat empat kesebelasan ekspansi MLS yang dapat meraih posisi play-off di Inaugural Season atau biasanya disebut sebagai musim perdana. Berikut adalah tim ekspansi yang mendapatkan tempat Play-off di musim perdananya.
Chicago Fire, MLS 1998
Terbentuk pada 8 Oktober 1997—tepat dengan peringatan 125 Tahun Great Chicago Fire—klub ini memulai debutnya di kompetisi MLS pada 21 Maret 1998 dengan kemenangan 2-0 atas Miami Fusion. Chicago Fire mengawali kompetisi dengan tak meyakinkan dengan raihan lima kekalahan beruntun. Namun, kesebelasan yang dilatih Bob Bradley ini mampu meraih 11 kemenangan berturut-turut di pertengahan kompetisi.
Hasil bagus ini mengantarkan Chicago Fire meraih posisi play-off dengan berada di posisi kedua klasemen Western Conference. Kejutan tak berhenti di situ. Kesebelasan yang kini diperkuat Bastian Schweinsteiger ini meraih gelar juara MLS Cup setelah menaklukan DC United di partai puncak dengan skor 2-0. Selain menjadi kampiun MLS Cup, Chicago Fire juga menjadi kampiun U.S Open Cup di musim yang sama.
Miami Fusion, MLS 1998
Kesebelasan asal Florida ini melakukan debut di kompetisi MLS bersama dengan Chicago Fire. Pada musim debutnya, Miami Fusion diperkuat oleh bintang Kolombia, Carlos Valderrama.
Pertandingan pertama Miami Fusion terjadi pada 15 Maret 1998 dengan menghadapi DC United di Lockhart Stadium. Sempat meraih empat kemenangan beruntun dan enam kekalahan beruntun, Miami Fusion berhasil mengamankan posisi play-off dan melaju hingga babak semifinal wilayah setelah ditaklukkan oleh DC United.
Klub ini mampu meraih posisi play-off kembali pada musim 1999 dan 2001, di mana mereka mampu memenangi Supporter’s Shield sebelum akhirnya bubar pada 2002 dan dibentuk kembali pada 2015 lalu mengikuti kompetisi National Premier Soccer League, kompetisi sepakbola tingkat keempat di Amerika Serikat.
Seattle Sounders, MLS 2009
Kesebelasan yang disponsori oleh konsol gim Amerika Serikat, Xbox, ini memulai debutnya pada tanggal 19 Maret 2009 di Qwest Field dengan kemenangan 3-0 atas New York Red Bulls. Seattle Sounders kala itu diperkuat oleh mantan pemain Arsenal dan West Ham United asal Swedia, Freddie Ljungberg. Sounders juga dilatih oleh Sigi Schmid, pelatih yang pernah membawa LA Galaxy dan Columbus Crew meraih trofi MLS Cup.
Sounders mendapatkan tempat play-off setelah menempati posisi ketiga di Western Conference. Tim yang kini bermarkas di CenturyLink Field ini harus menyerah di babak semifinal wilayah setelah ditaklukkan oleh Houston Dynamo. Hingga saat ini, Seattle Sounders selalu lolos ke babak play-off. Pada musim 2016 mereka menjadi kampiun MLS Cup setelah menaklukkan Toronto FC di final.
Atlanta United, MLS 2017
Diperkenalkan ke publik pada 16 April 2014 oleh pemilik klub NFL Atlanta Falcons, Arthur Blank, tim ini mampu membuat kejutan. Dinakhkodai oleh mantan pelatih timnas Argentina dan FC Barcelona, Gerardo "Tata" Martino, tim ini mampu menempati posisi ketiga di klasemen Eastern Conference dan berhak melaju ke babak play-off.
Di babak play off, The Five Stripes harus terhenti oleh Columbus Crew melalui babak adu penalti. Tim yang dimotori oleh Josef Martinez dan Miguel Almiron ini memulai debutnya dengan kekalahan atas New York Red Bulls dan mendapatkan kemenangan perdana seminggu kemudian dengan mengalahkan tim ekspansi lainnya, yaitu Minnesota United FC dengan skor 6-1.
***
Babak play-off MLS Cup akan dimulai pada 31 Oktober 2018 dan final MLS Cup akan digelar pada 8 Desember 2018. Apakah Los Angeles FC akan mengikuti jejak Chicago Fire dengan menjadi kampiun MLS Cup pada musim perdananya? Ataukah Atlanta United yang justru mampu memperbaiki prestasi musim lalu dengan menjuarai MLS Cup?
*Penulis merupakan mahasiswa, bisa dihubungi lewat akun Twitter di @farhanway71
**Tulisan ini merupakan hasil kiriman penulis melalui kolom Pandit Sharing. Segala isi dan opini yang ada dalam tulisan ini merupakan tanggung jawab penulis.
Komentar