Oleh: Ahmad Ngarif*
Kehadiran jejaring sosial memberi banyak pengaruh dalam kehidupan manusia. Pun begitu juga terhadap dunia sepakbola. Jejaring sosial kini dimanfaatkan oleh para penggemar sepakbola untuk saling berbagi informasi yang dengan mudah, cepat, dan meluas sebarannya. Namun, kali ini saya tak akan membahas tentang itu. Saya akan mencoba membahas awal mula munculnya tanda pagar (tagar) “#Day” dalam persepakbolaan di Indonesia.
Mungkin para penggemar sepakbola sudah paham betul apa maksudnya tagar “#Day” yang muncul pada hari-hari tertentu di media sosial dengan tambahan nama tim sepakbola di depannya. Misalnya #TimnasDay #PersibDay #PersijaDay #PersebayaDay #AremaDay dan lainnya. Mari simak ulasan berikut tentang sejarah penggunaan tagar #Day di sepakbola nasional.
Tagar, Hashtag, tanda pagar (#)
Dilansir Liputan6, tagar atau hashtag (#) pertama kali dikenalkan oleh Twitter hyperlink yang didahului dengan tanda # dan menjadikan sebagai fitur resmi pada 1 Juni 2009. Kemudian lahirlah tanda #Hashtag. Kemudian pada Januari 2011, Instagram juga mempopulerkan hyperlink dengan tanda #. Google+ dan Facebook menyusul pada September 2012 dan Juni 2013.
Sejak kemunculan fitur hashtag tersebut, banyak pengguna jejaring sosial menggunakannya untuk saling berbagi informasi lebih kompleks lagi melalui hashtag (#) kata tertentu.
Tagar #Day dalam Pertandingan Sepakbola di Indonesia
Tagar #Day yang diikuti nama kesebelasan di depannya merupakan hashtag hyperlink yang dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada pengguna jejaring sosial lain bahwa pada hari tersebut kesebelasan kesayangannya akan berlaga melawan tim lain entah itu pada laga persahabatan, laga amal, turnamen, atau pada kompetisi tertentu. Misalkan adalah #BersatuFCDay, berarti pada kemunculan tagar tersebut kesebelasan Bersatu FC akan berlaga melawan tim lain.
Kemunculan dan penggunaan tagar #Day sendiri dalam persepakbolaan Indonesia adalah mulai pertengahan 2009, sejak fitur hashtag dibuat oleh Twitter. Entah siapa pertama kali yang mencetuskan atau membuat tagar tersebut. Namun sepengetahuan penulis yang memang mengikuti perkembangan dan menggunakan sosial media sejak 2009-an, awal mula tagar #Day ini sering digunakan saat hari di mana Persija Jakarta, Persib Bandung, atau Arema bertanding. Mereka sering menggunakan tagar #PersijaDay #AremaDay maupun #PersibDay di Twitter. Bahkan tagar yang mayoritas dibuat oleh pendukung/suporter masing-masing seringkali menghiasi trending topics di Twitter. Tak heran karena ketiga kesebelasan di atas punya basis suporter terbesar di Indonesia, yang tak hanya berasal dari kota mereka saja, tapi juga seluruh Indonesia.
Lambat laun, tagar #Day sering digunakan oleh akun resmi kesebelasan sepakbola mereka setiap kali pada hari tersebut kesebelasan bertanding. Kemudian muncullah tagar #Day dengan nama-nama kesebelasan lainnya yang menghiasi lini masa jejaring sosial baik itu Twitter, Facebook, maupun Instagram, yang dibuat oleh para pengguna jejaring sosial tersebut sebagai informasi dan menyemarakkan hari pertandingan kesebelasan kesayangan mereka.
Hingga saat ini tagar #Day yang diikuti nama kesebelasan sepakbola di depannya masih digunakan dan penggunaannya semakin populer di Indonesia. Bukan cuma oleh kesebelasan profesional, tapi juga kesebelasan amatir dan tarkam. Beberapa dari mereka sering membuat tagar #Day saat timnya bertanding.
Akhir-akhir ini tagar #Day pun sering muncul di akun jejaring sosial milik pengelola resmi kompetisi sepakbola nasional. Bahkan official broadcaster Liga Indonesia juga memajang tagar #Day di sudut bawah siaran mereka. Ini memang bertujuan agar para pengguna jejaring sosial menggunakan tagar #Day sebagai pusat hyperlink untuk saling berbagai momen, informasi, dan menyemarakkan pertandingan tim tersebut.
Banyak cara memang digunakan oleh orang-orang untuk memberikan dukungan kepada kesebelasan sepakbola kesayangannya. Salah satunya adalah terus memberikan penebaran ‘virus-virus’ kebaikan kepada publik dengan cerdas dan bijak. Terutamanya melalui tagar-tagar tertentu sehingga apa yang kita lakukan di dunia maya tidak mengotori nilai-nilai kebaikan yang dibangun/diciptakan dari sebuah proses komunikasi tersebut. Salah satunya adalah menggunakan tagar #Day tersebut untuk hal-hal positif, dengan tidak membagikan unggahan-unggahan foto atau video maupun kata-kata yang dapat memprovokasi dan tujuannya tidak baik. Salam Sepakbola!
*Penulis adalah mahasiswa. Bisa dihubungi lewat akun Twitter di @areif_72 dan @areif_inst
**Tulisan ini merupakan hasil kiriman penulis melalui kolom Pandit Sharing. Segala isi dan opini yang ada dalam tulisan ini merupakan tanggung jawab penulis.
Komentar