Inter menjalani laga tandang saat melawat ke Stadion Atleti Azzuri d’Italia, Bergamo, pada lanjutan pekan ke-12 Serie A, Minggu (11/11) untuk menghadapi Atalanta. Di luar dugaan, Inter yang berbekal tujuh kemenangan beruntun di liga takluk dengan skor telak 4-1. Namun jika melihat rekam jejak Inter saat menghadapi Atalanta di Bergamo, Inter memang kerap sulit menang.
Atalanta sudah mengancam Inter sejak awal-awal laga. Penampilan cemerlang kiper Inter, Samir Handanovic, membuat Atalanta sempat menemui kebuntuan. Namun semakin gencarnya serangan Atalanta, akhirnya gawang Inter mampu dijebol juga. Atalanta mengakhiri babak pertama dengan keunggulan skor 1-0. Saat turun minum, Atalanta mencatatkan 16 tembakan, 6 mengarah ke gawang.
Tapi selepas turun minum, Inter mulai mengambil alih permainan. Terbukti dua menit setelah itu mereka mendapatkan hadiah penalti setelah tangan Gianluca Mancini terkena bola di kotak penalti. Icardi yang ditunjuk sebagai eksekutor berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Skor imbang membuat Inter lebih bernafsu untuk membalikkan keadaan. Atalanta yang tertekan mulai minim peluang. Hanya ada tiga tembakan yang berhasil mereka lepaskan di 45 menit kedua. Namun sial bagi Inter, ketiga peluang tersebut semuanya berbuah gol untuk Atalanta, di saat bersamaan Inter tak mampu menambah gol. Dua dari tiga gol di babak kedua sendiri tercipta melalui proses tendangan bebas yang identik.
Tapi melihat keempat gol Atalanta, keempatnya tercipta melalui serangan yang diinisiasi dari sisi kanan pertahanan Inter. Dua pelanggaran berbuah tendangan bebas berujung gol pun terjadi di kanan pertahanan. Gol Alejandro "Papu" Gomez, yang melepaskan tendangan dari luar kotak penalti dengan bebas, yang juga gol penutup Atalanta ke gawang Inter, tampak menegaskan kelemahan Inter pada laga tersebut.
Pemain Inter, Roberto Gagliardini, menilai kekalahan timnya dari dari Atalanta disebabkan dirinya dan rekan setimnya melakukan banyak kesalahan. Selain itu, dirinya pun menilai para pemain Inter, termasuk dirinya sendiri, tidak bermain sesuai dengan strategi yang disiapkan sebelumnya.
“Kami membuat terlalu banyak kesalahan. Kami tahu bagaimana Atalanta akan bermain namun kami tidak berhasil menampilkan hasil latihan kami di atas lapangan. Kami harus memastikan bahwa kekalahan ini hanyalah sebuah rintangan dalam perjalanan. Kemudian, setelah jeda internasional kami harus kembali ke jalur sebenarnya saat menghadapi Frosione,” ujar Gagliardini dikutip dari situs klub.
Dari total 19 tendangan yang dicatatkan oleh Atalanta pada laga ini, sembilan di antaranya mengarah ke gawang. Berbanding terbalik dengan Inter yang hanya mencatatkan satu tendangan ke arah gawang dari sembilan percobaan. Skuat asuhan Gian Piero Gasperini tersebut nyatanya memang tampil lebih superior dari skuat asuhan Luciano Spalletti, khususnya pada babak pertama.
Atalanta sendiri memang menjadi momok bagi Inter ketika tampil di hadapan pendukungnya sendiri. Mereka belum terkalahkan dalam enam laga kandangnya melawan Inter. Empat kemenangan dan dua hasil imbang berhasil diraih klub asal Bergamo tersebut. Catatan apik Atalanta lainnya adalah hanya kalah dua kali dalam 10 laga kandang terakhirnya melawan Inter di Serie A, yaitu 0-2 pada musim 2007/2008 dan 1-4 pada musim 2014/2015.
(mag/ar)
Komentar