Rivalitas antara Real Madrid dan Barcelona terbungkus dalam laga El Clasico. Selain karena latar belakang yang melahirkan rivalitas keduanya, persaingan Madrid dan Barcelona sebagai kesebelasan terbaik di Spanyol membuat laga ini menjadi lebih panas. Tapi tensi rivalitas kedua kesebelasan mulai melampaui batas setelah Real Madrid dilatih oleh Jose Mourinho.
Hal itu diakui oleh gelandang Barcelona, Andres Iniesta. Pemain yang kini membela kesebelasan Jepang, Vissel Kobe, itu mengungkapkan bahwa sebelumnya hubungan antar pemain Real Madrid dan Barcelona cukup baik karena kerap bertemu di Tim Nasional Spanyol. Tapi semua berubah setelah Mourinho melatih Madrid.
"Kamu tidak perlu menjadi pemain Barcelona atau Real Madrid untuk mengetahui situasi di ruang ganti yang kacau," kata Iniesta pada acara La Sexta`s Salvados Show. "Komponen kunci yang memanaskan kisah ini adalah [Jose] Mourinho. Kamu tidak akan melihat rivalitas yang biasanya kamu lihat, itu sudah kelewatan. Kamu akan melihat kebencian."
"Tensi yang meningkat antara Barca-Madrid yang disebabkan oleh Mourinho berakibat pada Tim Nasional [Spanyol] di antara rekan setim. Atmosfer itu terus berkembang dan tidak terbendung," sambung Iniesta.
Mourinho melatih Real Madrid pada periode 2010 hingga 2013. Iniesta sendiri tidak mengatakan sejak kapan pastinya pengaruh Mourinho berakibat buruk pada Timnas Spanyol karena La Furia Roja sempat menjadi juara Piala Eropa 2008 dan 2012, serta Piala Dunia 2010, yang artinya masih bisa juara di era Mourinho melatih Real Madrid. Tapi memang setelah 2013, entah di Piala Dunia maupun di Piala Eropa, Spanyol selalu tersingkir lebih dini.
Sebelum itu, pemain Real Madrid dan Barcelona memang bahu membahu di Timnas Spanyol. Bahkan Timnas Spanyol merupakan kumpulan pemain Barca dan Real Madrid jika melihat susunan pemain utamanya. Iker Casillas dan Victor Valdes di pos penjaga gawang. Sergio Ramos dan Gerard Pique di pos bek tengah. Xabi Alonso bertandem dengan Andres Iniesta dan Xavi Hernandez di lini tengah. Pada Piala Eropa 2012, Alvaro Arbeloa dan Jordi Alba menghuni kedua bek sayap.
Belakangan memang muncul rumor bahwa pemain Barcelona dan Real Madrid mulai tidak akur. Apalagi Luis Enrique, pelatih Timnas Spanyol saat ini, sempat tidak memanggil sejumlah pemain Barcelona dan/atau Real Madrid. Pada laga debutnya sebagai pelatih usai Piala Dunia 2018, Enrique hanya memanggil dua pemain Barcelona, sementara Real Madrid menyumbang enam pemain.
Dalam sedikitnya pemain Barca yang dipanggil, Enrique memilih untuk tidak memanggil Gerard Pique dan Jordi Alba. Keputusan itu cukup mengherankan mengingat kedua pemain merupakan bek tengah dan bek kiri andalan timnas Spanyol. Namun sebelum itu, Pique ternyata telah berbicara pada Enrique bahwa dirinya memutuskan untuk pensiun dari Timnas usai Piala Dunia 2018. Alba sendiri kemudian dipanggil pada laga internasional Spanyol berikutnya.
Walau begitu, Timnas Spanyol asuhan Enrique memang tengah memanggil wajah-wajah baru. Hanya Sergio Busquets, David De Gea, dan Jordi Alba pemain timnas Spanyol saat ini yang punya caps lebih dari 30 kali. Sisanya merupakan pemain-pemain di usia emas (25-29 tahun) yang sebelumnya jarang dipanggil timnas seperti Cesar Azpilicueta, Isco Alarcon, Sergi Roberto, Suso, Alvaro Morata, dan Inigo Martinez. Boleh jadi Enrique memang tidak ingin Timnas Spanyol terlalu bergantung pada pemain Madrid dan Barca karena adanya tensi tinggi di antara kedua tim seperti yang dikatakan Iniesta.
Komentar