Liverpool kembali menjadi pemenang dalam Derbi Merseyside yang digelar di Anfield, Minggu (02/12). Divock Origi menjadi pahlawan Liverpool lewat gol yang dicetaknya pada babak tambahan waktu yang memasuki menit keenam. Dengan hasil kemenangan tipis 1-0 ini, Liverpool tetap bisa membuntuti Manchester City yang berada di puncak klasemen Liga Primer.
Gol tercipta akibat blunder yang dilakukan oleh Jordan Pickford saat salah dalam mengantisipasi bola sepakan spekulasi Virgil van Dijk. Bola tangkapannya terlepas dan membentur tiang gawang atas, bola liar disambut Origi yang berada paling dekat dengan jatuhnya bola. "Saya tahu bahwa akan terjadi bola liar, lalu kemudian saya hanya mengandalkan insting saya,” dilansir dari ESPN.
Origi memang seolah mendapatkan durian runtuh. Sebelumnya, dirinya menderita cedera pergelangan kaki yang serius. Gol tersebut mengembalikan kembali kepercayaan driinya.
”Saya sangat ingin membantu tim dan memberikan apapun yang saya bisa lakukan. Setiap kali saya dimainkan, saya selalu mengatakan bahwa saya mencoba membantu tim dan saya senang kami bisa melakukannya dengan cara ini hari ini. Terima kasih kepada Tuhan bahwa bola itu datang ke hadapan saya," kata Origi seperti dikutip dari situs resmi klub.
Liverpool memegang kendali jalannya pertandingan, 58 persen penguasaan bola pada pertandingan tersebut dikuasai Liverpool, sedangkan Everton hanya 42 persen. Jika dilihat dari intensitas serangan pun Liverpool juga lebih unggul. Total ada 16 tendangan yang dilepaskan oleh para pemain The Reds, walaupun hanya tiga yang mengarah ke gawang. Berbanding terbalik dengan Everton yang hanya bisa melepaskan sembilan tendangan dan tiga diantaranya mengarah ke gawang.
Kemenangan ini membuat catatan manis Liverpool ketika berhadapan dengan Everton di semua kompetisi tetap terjaga. Liverpool tidak terkalahkan dalam 18 laga terakhirya melawan Everton. Sembilan hasil kemenangan dan sembilan hasil imbang. Anfield pun masih terlalu angker bagi Everon, pasalnya Everton tidak pernah meraih kemenangan di Anfield dalam 22 laga. Selain itu, Liverpool baru mencatatkan dua kali kekalahan dalam laga-laga kandangnya melawan Everton di Liga Inggris, yakni dengan skor 1-2 pada musim 1995/1996 dan 0-1 pada musim 1999/-2000.
Ekspresi Berlebihan Juergen Klopp
Klopp hampir selalu terlihat ekspresif di setiap pertandingannya. Pada pertandingan melawan Everton, Klopp kembali mencuri perhatian lewat perayaan golnya. Klopp yang sangat emosinal langsung berlari menuju lapangan dan memeluk Allison yang saat itu berada di dekatnya.
https://twitter.com/MisterRej/status/1069313389107785731
Sadar jika apa yang dilakukannya dalam pertandingan tersebut cenderung melampaui batas, Klopp pun menyampaikan permintaan maafnya. “Sebenarnya saya tidak berencana untuk berlari ke dalam lapangan. Saya terbawa suasana dan atmosfer di stadion. Kedua tim sama-sama menampilkan pertandingan dan perjuangan yang luar biasa,” ungkapnya pada Sky Sports.
"Setelah pertandingan, saya juga menyampaikan permohonan maaf pada Marco Silva (pelatih Everton), kami saling berbicara dan saya mengatakan padanya bahwa saya sangat menghargai semua hal yang sudah dia lakukan bersama ?Everton. Menurut saya itu sebuah hal yang luar biasa," tutupnya.
Bukan kali ini saja Klopp melakukan selebrasi yang emosional. Pada saat pertandingan melawan Norwich City di pekan ke-23 musim 2015/2016, Juergen Klopp harus rela kacamatanya rusak ketika ikut merayakan selebrasi gol kelima Liverpool. Saat itu, Adam Lallana mencetak gol untuk mengunci kemenangan Liverpool di menit ke-95.
Saat itu Klopp yang terlalu gembira merayakan gol kemenangan timnya tidak menyadari kacamata yang terpasang di matanya terbentur Lallana. Akibatnya, satu dari dua kaca yang terpasang di frame tersebut harus hilang.
Komentar