PSS Sleman resmi menjadi juara Liga 2 2018 setelah menyudahi perlawanan Semen Padang dengan skor 2-0 di babak final yang berlangsung Stadion Pakansari, Cibinong, Selasa, (04/12). Dua gol PSS dicetak oleh pemain naturalisasi asal Uruguay, Cristian Gonzales (’17) dan Rifal Lastori (’25).
Pelatih PSS, Seto Nurdiantoro, tidak melakukan perubahan formasi seperti laga semi-final lalu. Penjaga gawang masih dipercayakan kepada Ega Rizky. Lalu kuartet lini belakang masih diperkuat oleh Ikhwan Ciptady dan Gufron di bek tengah, serta Bagus Nirwanto dan Aditya Putra Dewa di posisi bek sayap. Lini tengah PSS juga tetap dikomandoi tiga pemain tengah yang sama, yaitu Amarzukih, Dave Mustaine, dan Ichsan.
Rangga Muslim dan Rifal masing-masing mengisi pos sayap kanan dan kiri. Ujung tombak pun masih ditempati oleh mantan penyerang andalan Timnas Indonesia, Cristian Gonzales.
Semen Padang juga membawa skuat terbaiknya pada pertandingan kali ini. Tidak lupa pelatih Syafrianto Rusli membawa dua ujung tombak mereka, Irsyad Maulana dan Riski Novriansyah. Pemain penuh pengalaman, Hengki Ardiles, turun sebagai kapten kesebelasan. Pada laga puncak, Tim "Kabau Sirah" membawa seluruh pemain yang berjumlah 27 orang.
Di awal-awal pertandingan, kedua tim sama-sama menerapkan permainan terbuka. Kedua tim saling jual beli serangan. Di menit ke-12 Semen Padang berhasil mendapatkan sepak pojok setelah Afriansyah mencoba merangsek ke daerah kotak penalti PSS Sleman dari sisi kanan, namun Arsyad Gufron masih bisa melakukan tekel yang berujung sepak pojok. Namun sayangnya sundulan Irsyad yang menyambut sepak pojok tersebut masih jauh melebar di sebelah kiri gawang PSS Sleman.
Satu menit kemudian Semen Padang kembali merepotkan lini pertahanan PSS. Berawal dari intersep yang dilakukan pemain belakang Semen Padang, pemain tengah langsung melakukan umpan terobosan yang membelah lini pertahanan PSS, namun sepakan Afriansyah masih terlalu mudah bagi kiper Ega Rizky.
Tercatat ada tiga peluang emas yang terjadi dalam kurun waktu tiga menit. Di menit ke-14, Rangga Muslim seperti ingin melakukan tendangan spekulasi dari luar kotak penalti, tetapi bukannya mengarah ke gawang, tendangannya malah menuju kaki Cristian Gonzales, sontak tiga pemain Semen Padang yang berada sejajar tidak dapat merespon dengan baik. Cristian Gonzales yang sudah berdiri bebas, lagi-lagi masih gagal mencetak gol. Tendangannya melebar.
Rifal Lastori juga tidak ingin ketinggalan untuk membantu timnya mendulang gol. Entah hendak mengirimkan umpan atau langsung melepaskan tendangan ke arah gawang, tendangannya sempat membuat kiper Semen Padang terbang untuk menghalau bola tersebut.
Akhirnya keunggulan berhasil didapatkan oleh PSS pada menit ke-17. Rangga yang berada di sisi kanan pertahanan Semen Padang mengirimkan umpan silang ke kotak penalti, tanpa ampun Gonzales yang saat itu berada di antara dua pemain bertahan Semen Padang berhasil menyundul bola yang berujung gol pembuka pada pertandingan tersebut.
Namun, usai itu wasit Dwi Purba sempat menghentikan pertandingan lantaran ada flare yang dinyalakan oleh suporter PSS Sleman. Walau begitu pertandingan bisa kembali dilanjutkan.
Delapan menit kemudian, giliran Rifal Lastori yang menggandakan keunggulan PSS. Dirinya berhasil lepas dari kawalan pemain belakang Semen Padang dan menyambar bola muntah sepakan Dave Mustaine
Semen Padang menaikkan intensitas serangan setelah tertinggal dua gol. Lagi-lagi usaha Afriansyah masih bisa digagalkan oleh barisan pertahanan PSS yang bermain rapih pada pertandingan kali ini.
Hingga turun minum skor tidak berubah dengan keunggulan 2-0 PSS atas Semen Padang
Babak kedua, Semen Padang dan PSS tetap menerapkan permainan terbuka. Mereka masih saling jual beli serangan. Pada menit ke-55, PSS menghentak kubu Semen Padang dengan gol sontekan Rangga Muslim, tetapi dianulir wasit karena dianggap berada pada posisi offside.
Beberapa menit kemudian, tepatnya di menit ke-58, Semen Padang mendapatkan peluang emas dari sepakan setengah terbang Irsyad Maulana. Sayangnya sepakan pemain bernomor punggung 88 tersebut masih melambung tinggi di atas mistar gawang.
Irsyad Maulana memang kerap kali merepotkan lini pertahanan PSS, kali ini pergerakannya di kotak penalti membuahkan hasil bagi Leo Guntara di menit ke-75. Saat itu Irsyad yang menyadari bahwa Leo berada di belakangnya langsung mengirimkan umpan melewati tumit belakang. Namun, tendangan cungkil yang dilepaskan Leo masih terlalu tinggi.
Selama sepuluh menit terakhir, Semen Padang sukses membuat PSS lebih bermain bertahan. PSS menumpuk sembilan pemain di sepertiga daerah pertahanannya. PSS hanya sesekali keluar menyerang memanfaatkan serangan balik.
Di menit 85, Irsyad Maulana hampir saja membantu Semen Padang memperkecil keunggulan, namun lagi-lagi dirinya tidak mampu menceploskan bola ke gawang. Pasalnya, Irsyad sudah berhadapan satu lawan satu dengan kiper. Akurasi tendangannya masih jauh dari kata sempurna.
PSS bisa saja menambah keunggulan mereka andaikan tendangan Budy tidak dihentikan oleh kiper Semen Padang. Budy saat itu melakukan umpan satu dua dengan Gonzales, sayangnya tendangannya dapat ditangkap Rendi dengan mudah.
Hingga wasit meniupkan pluit panjang tanda berakhirnya pertandingan, skor tidak berubah dan PSS berhak atas gelar juara Liga 2, sementara Semen Padang harus puas jadi menempati posisi dua.
(kim/ar)
Komentar