Internazionale Milan pernah mengabaikan ide pencopotan ban kapten Mauro Icardi pada 2016 lalu. Ketika itu ultras Curva Nord I Nerazzurri memberinya label `sampah` karena kritikannya pada ultras klub yang ditulisnya dalam buku autobiografinya `Sempre Avanti, Mia Storia Segreta.
“Seseorang seperti dia tak pantas memiliki ban kapten [Inter]. Ini sungguh menyedihkan membaca hal-hal terkait kami [dalam buku Icardi]. Tak ada alasan… Anda selesai di mata kami. Anda sudah cukup. Lepaskan ban kapten, Anda badut,” demikian kutipan pernyataan ultras terbesar Inter saat itu.
Awalnya manajemen Inter bergeming. Icardi tetap kapten Inter.
Namun per Kamis (14/2), di situasi yang berbeda, manajemen Inter melalui akun Twitternya mengumumkan pergantian status kapten tim dan menunjuk Samir Handanovic sebagai pengganti.
Pencopotan Icardi kali ini sebenarnya tidak ada kaitannya dengan harapan ultras tiga tahun silam. Tapi pihak Inter Milan pun tidak memberikan pernyataan secara pasti alasan pencopotan status Icardi sebagai kapten tim.
"Ini keputusan yang sulit, tapi didukung oleh semua orang di klub dan dibuat untuk kebaikan Inter dan tim," kata pelatih Inter, Luciano Spaletti.
Namun seperti pepatah mengatakan, tidak ada asap kalau tidak ada api. Indikasi penyebab masalah ini diduga berasal dari alotnya proses negosiasi perpanjangan kontrak kubu Inter Milan dan pihak Icardi. Agen sekaligus Istri sang pemain, Wanda Nara, dinilai terlalu banyak menuntut dalam proses perpanjangan kontrak Icardi bersama Inter Milan sehingga membuat kesepakatan tidak pernah tercapai dan terkesan berlarut-larut.
Beberapa sumber menyebut jika Wanda meminta Inter menaikkan gaji sang suami di kontrak anyarnya. Namun hal tersebut tak disanggupi kubu La Beneamata.
Saat ini, Mauro Icardi terikat di Inter Milan hingga Juni 2021 dengan gaji sebesar 4,5 juta euro per musimnya. Pada kontraknya menyebutkan kalau Icardi memiliki klausul pelepasan sebesar 110 juta euro. Inter Milan berusaha meningkatkan harga tersebut dengan menawarkan kontrak baru kepada Icardi.
Namun alih-alih terjalin kesepakatan, Wanda Nara justru memanfaatkan situasi ini dengan menginginkan gaji hingga dua kali lipat lebih atau sekitar 10 juta euro (Rp158 miliar) per tahun bagi Icardi. Adapun Inter dikabarkan hanya mampu menaikkan gaji hingga 7 juta euro atau Rp110 miliar.
"Kami percaya Mauro (Icardi) berharga lebih dari ini. Ada banyak klub tertarik padanya. Sebagai contoh, dua klub besar Spanyol tetarik dengannya, di mana kami punya hubungan bagus. Lalu ada klub asal Inggris dan Italia," ujar Wanda sebagaimana diwartakan Football-Italia.
Icardi dan Wanda Nara menikah pada Mei 2014. Baru sejak 2016 Icardi memutuskan untuk menunjuk sang istri untuk menggantikan Abian Moreno sebagai agennya. Sejak itu, Nara memiliki kontrol penuh terhadap karier Icardi.
Masalahnya, Wanda Nara justru kerapkali bertindak kontroversial termasuk kevokalannya yang membeberkan rumor negosiasi kontrak Icardi lewat media serta beberapa kali mencampuri internal tim sehingga membuat jengah beberapa pihak.
"Ada banyak cara untuk menghormati negosiasi pemain dan ini fase yang cukup rumit. Mungkin dia tidak perlu banyak bicara sekarang agar berdampak baik untuk semua pihak,” tegas Direktur Olahraga Inter, Giuseppe Marotta, kepada Sky Sport Italia akhir tahun lalu.
Icardi sendiri percaya pada sang istri. Meski banyak kritikan yang dilayangkan pada Wanda Nara, tapi eks pemain Sampdoria ini merasa apa yang sudah dilakukan Wanda sudah sesuai keinginannya.
"Saya akan menandatangani kontrak baru jika Inter Milan membuat tawaran yang kongkret. Setelah itu, saya baru akan membuat klarifikasi mengenai hal yang sebenarnya terjadi selama diskusi kontrak baru ini," ujar Icardi. "Wanda akan terus mendampingi saya dan mengambil keputusan penting selama saya menjalani karier."
Situasi ini tentu saja berakibat tidak hanya terganggunya relasi kedua belah kubu namun merambat pada performa Inter Milan sebagai tim, pun pada penampilan Mauro Icardi secara individu. Inter Milan sempat berada di periode tanpa kemenangan di sejumlah laga sebelum kembali meraih kemenangan tipis atas Parma minggu lalu.
"Jelas terlihat penampilan Mauro dipengaruhi beberapa situasi yang dialaminya baru-baru ini. Dia perlu terbebas dari pembicaraan (kontrak) yang terjadi di sekitarnya," kata Spalletti kepada DAZN yang dilansir Football-Italia.
Dengan pertimbangan kondusivitas tim, sekilas keputusan Inter Milan melakukan pencopotan Icardi sebagai kapten tim dapat dimaklumi. Keputusan ini bisa jadi solusi Inter Milan untuk meredam masalah yang berpotensi yang mengganggu stabilitas tim.
Namun potensi memburuknya hubungan dua belah pihak juga tetap ada. Secara eksplisit, Icardi merespons situasi yang ia alami sekarang dengan mengunggah foto dirinya dan memberi caption kalimat penulis terkenal, Mark Twain.
Bersamaan dengan masalah Icardi, Inter beruntung masih punya Lautaro Martinez. Meski masih berstatus pemain pengganti, penyerang asal Argentina ini beberapa kali jadi pahlawan kemenangan Inter, termasuk yang teranyar ketika mengalahkan Parma dan Rapid Wien belakangan ini. Masalah Icardi sendiri memang jadi berkah bagi Martinez yang baru didatangkan dari Racing Club pada musim panas 2018 lalu. Posisi Icardi, jika masih ingin membela Inter, dalam ancaman.
Komentar