Oleh: Arsyad Dena Mukhtarom
Manchester United kembali bermain di kandang sendiri dengan kepercayaan diri tinggi walaupun tanpa diperkuat beberapa pilar penting yang terkena cedera. Bermain melawan Southampton yang hanya satu kali menang dalam lima pertandingan terakhir, United malah tertinggal terlebih dahulu usai Yan Valeri mencetak gol spektakuler ke gawang David de Gea.
Alih-alih mencetak gol, para pemain Manchester United malah membuang peluang untuk menyamakan kedudukan. Sebetulnya United bisa saja memimpin terlebih dahulu dan menjalankan sisa pertandingan dengan lebih nyaman andai saja dua peluang yang didapat Romelu Lukaku tidak ditepis oleh Angus Gunn yang bermain solid sepanjang babak pertama.
Marcus Rashford, Lukaku, dan Alexis Sánchez yang bermain di lini depan tidak mampu untuk menyarangkan satu gol pun ke gawang Angus Gunn. Keadaan bisa saja lebih buruk andai saja wasit Stuart Attwell menganggap kecerobohan Ashley Young menarik Ryan Bertrand di kotak penalti sebagai sebuah pelanggaran. Namun United Masih beruntung. Babak pertama berakhir dengan keunggulan tim tamu.
Delapan menit babak kedua berlangsung, United akhirnya bisa menyarangkan gol melalui sepakan indah dari Andreas Pereira. Gol tersebut juga menandakan gol pertama pemain berpaspor Brasil itu di Premier League. Enam menit berselang, giliran Lukaku yang merobek jala Southampton. Sepakan kaki kanan pemain timnas Belgia setelah mengecoh satu pemain belakang Southampton tersebut membuat seisi Old Trafford bersorak. Kedudukan berbalik.
Pada menit ke-75, Southampton mendapatkan tendangan bebas di depan kotak penalti United. James Ward-Prowse yang mengeksekusi bola mati tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Bola yang ditendangnya menghujam sudut gawang yang sulit untuk ditepis de Gea. Skor kembali imbang.
Tentu saja, United tidak ingin bermain imbang di kandang sendiri, apalagi melawan tim yang menduduki posisi ke-17 di papan klasemen. Alhasil United terus menekan Southampton untuk mencari gol ketiga. Nahas bagi the Saints, Lukaku yang mendapat umpan matang dari Fred langsung menembakkan bola dan membuat MU kembali memimpin pertandingan. Skor tersebut tidak berubah hingga peluit akhir ditiupkan.
Kemenangan ini membuat Manchester United mengambil alih posisi empat klasemen dari Arsenal dan memangkas jarak menjadi tiga poin dengan Tottenham Hotspur karena kedua tim hanya mampu bermain imbang. Tapi di samping hal itu, ada 3 hal penting dari kemenangan atas Southampton tersebut.
1. Ole yang bermain aman
Manchester United menurunkan hampir keseluruhan pemain inti (kecuali Pereira, Mctominay, dan Sánchez), yang menggantikan Herrera, Matic, dan Martial) sejak awal pertandingan. Melawan tim yang berada di peringkat ke-17, tampaknya terlalu berlebihan jika memainkan seluruh pemain inti (kecuali Paul Pogba yang akan absen di Liga Champions). Apalagi di pertandingan berikutnya MU akan bertandang ke Stadion Parc des Princes, markas Paris Saint Germain.
Mungkin akan lebih bijak jika Ole Gunnar Solskjaer, manajer sementara United, mengistirahatkan beberapa pemain pilar karena United sedang tertinggal dua gol dari PSG. Cukup berisiko bagi para pemain inti jika terlalu kelelahan—lebih buruk lagi cedera, seperti yang dialami Sánchez.
Namun, jika dilihat dari jalannya pertandingan, United bisa saja kalah jika memilih untuk tidak memainkan pemain inti mereka. Permainan padu dari para pemain Southampton benar-benar merepotkan MU. Dilihat dari posisi klasemen pun, tentu saja Ole tidak ingin MU menjauh dari zona Liga Champion. Sebab jika kalah, posisi United bisa tergusur oleh Chelsea yang baru akan bertanding Minggu malam melawan tim promosi, Fulham. Karena itulah Ole yang tak mau menyesal kemudian lebih memilih memainkan para pemain terbaiknya. .
2. Sánchez Cedera
Alexis Sánchez yang diturunkan sejak menit awal tidak mampu memainkan peranannya sebagai pemain nomor 10. Tidak ada pengaruh signifikan yang diberikan oleh sang pemain bernomor punggung tujuh ini sepanjang babak pertama. Bahkan, baru saja babak kedua berlangsung tujuh menit, Sánchez harus ditarik keluar setelah bertabrakan dengan pemain belakang Southampton. Pertandingan ini benar-benar buruk bagi kepercayaan diri Sánchez.
Sejak digantikannya Sánchez oleh Diogo Dalot, permainan MU berubah drastis. MU bermain lebih menyerang dan aktraktif. Dalot begitu aktif menyusuri sisi kiri pertahanan Southampton, bahkan gol pertama MU yang dicetak Pereira satu menit setelah Sánchez keluar adalah hasil umpan dari Dalot. Asis tersebut merupakan yang kedua bagi Dalot di Premier League.
Dalam sebuah wawancara, Ole pernah mengatakan bahwa ia tidak mampu mengubah Alexis Sánchez selain Sánchez sendiri. Mungkin Sánchez perlu diistirahatkan lebih banyak seperti Fred yang semalam memberi umpan kepada Romelu Lukaku untuk mencetak gol ketiga, sebelum benar-benar kembali dimainkan. Yang jelas cederanya Sanchez membuat pemain asal Cile tersebut harus kembali berurusan dengan meja perawatan. Itu artinya semakin panjang waktu untuknya kembali ke permainan terbaik.
3. Andreas Pereira ideal bermain sebagai gelandang serang
Andreas Pereira kurang diharapkan oleh fans United untuk bermain setelah membuat kesalahan fatal saat menghadapi Burnley pada pekan ke-24 Premier League. Pada pertandingan tersebut, Pereira benar-benar bermain buruk. Apalagi setelah ia membuat kesalahan yang berujung gol pada menit ke-51, kepercayaan dirinya seolah hilang. Kemudian pertandingan itu menjadi lebih buruk baginya setelah ia digantikan Lingard pada menit ke-63.
Namun, pada pertandingan semalam, Pereira seolah berubah 180 derajat. Bermain sejak babak pertama, permainannya tidak bisa dibilang buruk. Baru saat babak kedua berjalan, Dewi Fortuna memberikan berkah kepada Andreas Pereira.
Pergantian posisi yang dilakukan Ole membuat permainan MU semakin berkembang. Pereira yang memainkan peranan nomor 10 sejak Dalot dimasukkan menggantikan Sánchez (Dalot bermain sebagai penyerang kanan) membuatnya begitu nyaman mengatur pertandingan. Sedangkan Paul Pogba ditarik untuk bermain lebih dalam bersama Scott Mctominay.
Efek pergantian posisi itu langsung dirasakan oleh Manchester United. Serangan cepat yang dibangun David de Gea, Young, Lukaku, dan Dalot berakhir di kaki Pereira. Pemain lulusan akademi Manchester United itu melakukan empat kali kontrol bola sebelum melakukan tendangan melengkung dan menyamakan kedudukan. Bahkan pada menit ke-59, Pereira kembali menjadi sorotan oleh seluruh penonton di Old Trafford. Umpan matangnya berhasil dimaksimalkan oleh Romelu Lukaku dan membuat kedudukan menjadi keunggulan Manchester United. Satu gol dan satu asisnya benar-benar membantu MU sebelum ia ditarik keluar pada menit ke-82 dan digantikan oleh Fred.
Jika Pereira bisa meningkatkan konsistensinya, ia bisa menjadi alternatif Ole jika Paul Pogba dijaga habis-habisan seperti saat melawan Paris Saint-Germain. Pertandingan melawan Southampton memang seolah menjadi pembuktian Pereira untuk tetap mendapatkan kepercayaan dari rekan-rekannya juga para pelatih United.
*
Pertandingan yang akan Manchester United lakoni adalah melawan Paris Saint Germain dalam lanjutan leg kedua Liga Champion. Skor sementara adalah 2-0 untuk keunggulan PSG. Menarik untuk ditunggu perubahan yang akan dilakukan Ole sejak kehilangan beberapa pemain penting mereka, termasuk Paul Pogba yang terkena larangan bermain karena mendapatkan kartu merah pada pertemuan pertama.*
*Penulis merupakan mahasiswa Sastra Indonesia. Selain suka menonton pertandingan sepak bola, ia juga sering mengetwit melalui akun @Arsyadmu_.
Simak opini dan komentar Rochy Putiray terkait para pengurus PSSI yang ditangkap oleh Satgas Anti Mafia Bola di video di bawah ini:
Komentar