Performa Marko Simic kian moncer. Penampilannya bersama Persija di Liga 1 2019 mengalami peningkatan signifikan dibandingkan musim lalu. Hingga pekan 27, penggawa asal Kroasia ini berada di barisan terdepan peraih gelar top skor dengan 23 gol dari 26 pertandingan, meninggalkan penyerang Persela, Alex dos Santos Goncalves yang berada di urutan kedua dengan 16 gol.
Dalam empat pertandingan terakhir, striker berjuluk “Super Simic” tak pernah mangkir membobol gawang lawan-lawannya. Sempat absen mencetak gol saat melawan PSS dan Persib, Simic menggila dengan menorehkan 8 gol, masing-masing satu gol ke gawang Tira Persikabo dan Semen Padang, empat gol ke gawang Borneo FC dan teraktual 2 gol ke gawang Persela.
Padahal, musim lalu Simic “hanya” mencetak 18 gol bagi Macan Kemayoran. Catatan tersebut ia torehkan dari 30 penampilan. Apabila melihat jadwal Liga 1 musim ini yang masih menyisakan 7 laga, Simic masih sangat berpotensi untuk terus menambah pundi-pundi golnya.
Tanda-tanda keganasan mantan pemain Timnas Kroasia U19 itu sebenarnya telah terlihat pada pekan 9, atau saat Persija baru menjalani laga ketujuh musim ini. Pasalnya, untuk kali pertama Simic sukses menorehkan hattrick di Liga 1. Hal yang tak bisa dilakukannya di musim lalu.
Saat itu, Persija yang melakoni laga tandang ke Stadion Pakansari, Bogor memang kalah 5-3 atas Tira Persikabo. Namun, Simic berhasil mencetak trigol yang dilesakkannya pada menit 7, 32 dan 71.
Tak berhenti sampai di situ. Paling anyar, Simic kembali membuat The Jakmania—sebutan suporter Persija—sumringah lantaran sukses menorehkan quattrick alias 4 gol dalam satu pertandingan ketika mengandaskan Borneo FC 4-2 dalam laga tunda pekan ke-4.
“Hari ini saya mencetak empat gol. Ini merupakan momen yang jarang terjadi dalam pertandingan sepakbola. Tak ada waktu untuk enjoy. Selamat kepada coach, staf, dan semuanya,” kata Simic usai laga lawan Borneo FC.
“Kami menunjukkan bagaimana bermain sepakbola yang bagus. Kami mendominasi di lapangan, penguasaan bola bagus. Dan ini pertandingan yang sangat luar biasa,” tandasnya.
Penyerang yang Komplet
Sejak ditinggalkan Stefano Cugurra Teco yang hijrah ke Bali United, Persija seperti kesulitan menemukan pelatih ideal. Buktinya, musim ini Macan Kemayoran telah berganti pelatih sebanyak tiga kali. Mulai dari Ivan Kolev, Julio Banuelos, dan kini Edson Tavares.
Namun, meskipun pelatih kerap berganti, peran Simic tak tergantikan di lini depan Persija. Hal itu beralasan karena kemampuannya di atas rata-rata penyerang yang berada di Liga 1. Dari catatan yang dihimpun, kemampuan mencetak gol Simic sangatlah komplit. Ia bisa mencetak gol lewat kaki kanan, kaki kiri, hingga sundulan kepala.
Untuk ukuran striker berpostur 1,87 meter, gerakannya cukup cepat dalam menyongsong umpan-umpan terobosan. Gol pembukanya saat melawan Semen Padang, Kamis (7/11) lalu misalnya. Mendapat umpan sodoran dari Rohit Chand, Simic sukses memperdayai Leo Guntara untuk kemudian menaklukan Teja Paku Alam.
Sedangkan untuk duel udara, statistik mengatakan bahwa tandukkan mantan pemain Melaka United itu kerap ditakuti. Pada musim 2018 ia mencetak 5 gol dari sundulan sedangkan musim ini (hingga pekan 27) ia telah membobol gawang lawan lewat tandukkan sebanyak 8 kali.
Di luar itu, eksekusi bola mati yang kerap ditugaskan kepadanya juga patut mendapatkan perhatian. Musim lalu ia mencetak 5 gol dari situasi set piece (1 tendangan bebas dan 4 penalti). Peningkatan kembali ditunjukkan di musim ini dengan mencetak 8 gol dari bola mati (2 tendangan bebas dan 6 penalti).
Kelebihan-kelabihan yang dimiliki Simic membuat beberapa pelatih lawan pun kerap ketakutan. Salah satunya datang dari pelatih Persela, Nil Maizar. Menurut Nil, para pemain belakang mesti berkonsentrasi pada pergerakan Simic hingga wasit benar-benar meniupkan peluit tanda berakhirnya laga.
“Ini harus kita antisipasi, apalagi Marko Simic sedang on fire karena dia baru saja mencetak empat gol. Dia juga cetak gol lawan Tira-Persikabo. Kita tidak bisa main-main dalam menjaga Marko Simic,” ucap Nil Maizar dalam konferensi pers sebelum pertandingan melawan Persija.
Peluang Ciptakan Rekor Gol
Secara tim, Persija memang tengah terpuruk musim ini. Sebagai juara bertahan, posisi 12 hingga pekan 27 mengindikasikan bahwa kekuatan tim tidak sekuat musim lalu. Namun, khusus bagi Simic, bisa jadi inilah musim terbaiknya sebagai pesepakbola.
Pertama, menurut Soccerway, torehan 23 gol yang dibikin Simic sejauh ini merupakan capaian terbaiknya. Sebelumnya, 18 gol di musim lalu menjadi yang terbanyak di antara tim-tim yang pernah dibelanya. Saat membela Melaka United misalnya, ia hanya mencetak 9 gol saja.
Kedua, torehan 20 gol lebih yang ia torehkan musim ini juga menjadi yang terbaik di antara para pemain asing yang pernah membela Persija. Sebelumnya, gol terbanyak dari pemain asing yang memperkuat Persija hanya terpatok di angka 16 gol yang ditorehkan Emanuel de Porras (2004), Greg Nwokolo (2008/2009) dan Pedro Javier (2011/2012).
Ketiga, melihat masih adanya 7 pertandingan sisa, Simic diprediksi dapat melampaui torehan gol Bambang Pamungkas dengan 24 golnya selama semusim yang saat itu menjadi top skor di tahun 1999/2000.
Fakta-fakta di atas memperkuat prediksi bahwa Simic akan menjalani musim terbaik bersama tim yang dibelanya. Apalagi dalam jadwal terdekat, Persija akan melakoni laga tandang melawan Arema FC pada Sabtu (23/11) mendatang.
Andai mampu mempertahankan performanya, Simic diperkirakan bisa mencetak gol melawan skuad asuhan Milomir Seslija. Pasalnya, dalam tiga pertemuan terakhir melawan Singo Edan, Simic selalu mencetak gol. Total 4 gol telah dilesakkannya, termasuk pada putaran pertama lalu saat Macan Kemayoran ditahan imbang 2-2.
Tak hanya itu, kemungkinan Simic menjadi top skor di Liga 1 musim ini semakin kuat karena tim-tim yang akan dihadapi Persija di sisa laga seperti Persipura, Bhayangkara FC, Perseru Badak Lampung FC, Madura United, Persebaya dan Kalteng Putra, semuanya pernah dibobol Marko Simic.
Dengan catatan-catatan tersebut, Simic sangat berpeluang besar menjadi top skor Liga 1 2019. Bahkan, bukan tidak mungkin ia bakal memecahkan rekor-rekor lainnya, baik dari sisi individu atau pun dari sisi klub. Satu hal yang mesti dipersiapkan Persija dari sekarang adalah, menjaga sang pemain dari rayuan klub-klub lain.
Komentar