Hati-hati Unai Emery, karena Southampton datang ke Stadion Emirates bukan untuk bertahan. Ralph Hasenhuttl selaku manajer The Saints mengatakan bahwa ia melihat peluang bagi anak-anak asuhannya untuk mengalahkan Arsenal.
“Beberapa pemain kami pulang dari jeda internasional dengan performa positif. Itu baik bagi kami. Meskipun jadwal cukup padat, kami siap menghadapi Arsenal. Untuk pertandingan itu, kami fokus membenahi hal-hal mendasar. Pasalnya, kami tahu andai dapat melakukan hal mendasar dengan baik, ada peluang untuk mengalahkan mereka,” kata Hasenhuttl jelang pertandingan yang akan disiarkan di Mola TV (23/11) tersebut.
The Saints mungkin sedang duduk di zona degradasi Liga Primer Inggris 2019/2020. Mereka hanya mengoleksi delapan poin dari 12 pertandingan. Namun, performa Arsenal juga tidak kalah buruk. Dalam lima partai terakhir sebelum jeda internasional pada November ini, The Gunners tak sekalipun meraih kemenangan. Arsenal dipaksa puas bermain imbang melawan Crystal Palace (2-2), Wolverhampton Wanderers, dan Vitoria Guimaraes (1-1). The Gunners juga tersingkir dari Piala Liga setelah kalah adu penalti daro Liverpool, dan ditekuk Leicester City 0-2.
Live Streaming Arsenal vs Southampton
Para pendukung Arsenal sudah mulai berteriak. Mereka meminta Emery dilengserkan dari jabatannya.
James McNicholas dan Amy Lawrence dari The Athletic sempat mendatangi sejumlah orang yang pernah bekerja sama dengan Emery di klub-klub sebelumnya. Mereka mendapati bahwa sejak awal, mantan manajer Sevilla tersebut bukanlah orang yang dihormati.
“Emery adalah orang yang menyebalkan. Para pemain membenci dirinya. Latihan berjalan terlalu lama dan membosankan. Diskusi di ruang ganti bisa melebar ke mana-mana. Dirinya sering meminta kami menghabiskan waktu menyaksikan rekaman pertandingan. Pemain sampai bosan melakukannya. Saya ingat ada beberapa pemain yang tertidur saat sesi itu,” kata mantan anak asuh Emery di Almeria yang namanya dirahasiakan.
“Waktu itu, ada satu pemain yang lupa membawa paspor. Kemudian Unai [Emery] memarahi pemain tersebut di depan rekan-rekannya. Dia bilang, perlakuan itu (tidak membawa paspor) adalah bentuk tidak menghargai rekan-rekan satu tim dan lain-lain. Kemudian satu minggu kemudian, kami harus berangkat ke Portugal melawan Benfica dan Unai lupa membawa paspor miliknya. Pemain pun kehilangan rasa hormat kepada dia,” ungkap Direktur Olahraga Spartak Moscow, Dimitri Popov.
Hal ini tidak menjadi pertimbangan ketika Emery ditunjuk menjadi pengganti Arsene Wenger. Mungkin semua terkena silau piala Liga Europa yang diraih Emery bersama Sevilla. Bukan sekali atau dua kali, karena Emery membawa Los Nervionenses juara Liga Europa tiga kali berturut-turut (2014-2016). Ivan Gazidis bahkan mengaku dirinya sudah kagum dengan Emery sejak ia menangani Valencia.
“Emery selalu ada di dalam radar saya sejak ia bersama Valencia. Ia memiliki rekor mengesankan. Lihat saja, semua tim yang pernah diasuh Emery semuanya mengalami peningkatan sering perjalanan waktu,” kata Gazidis.
Tapi kemudian Gazidis pergi meninggalkan Emery. Ia mundur dari jabatannya sebagai CEO dan pindah ke AC Milan. Gazidis pergi dari London Utara bersamaan dengan Sven Mislintat yang menjabat sebagai Kepala Perekrutan Pemain Arsenal. Mislintat dikenal sebagai pria bermata permata. Dirinya yang membuat Dortmund dapat menemukan talenta seperti Pierre Emerick-Aubameyang dan Shinji Kagawa.
Tapi di Arsenal, ia tidak kuat bekerja dengan Emery. Apalagi setelah manajer asal Spanyol itu memaksa Arsenal mendatangkan Dennis Suarez. Emery punya kenangan baik dengan Suarez di Sevilla, tapi saat meminjam gelandang tersebut dari FC Barcelona, ia gagal total. Mislintat pun hanya bisa geleng-geleng kepala.
James McNicholas mengatakan bahwa mempertahankan Emery sama saja menerima sifat medioker dalam tubuh Arsenal. Medioker artinya biasa saja, stagnan, memiliki potensi tapi tidak pernah benar-benar bersinar karena kesalahan sendiri. Sifat medioker ini jelas bukanlah sesuatu yang layak dimiliki bagi tim pemilik piala Liga Primer Inggris.
Para petinggi Arsenal masih memberikan kepercayaan kepada Emery. Setelah kalah dari Leicester City pada September lalu, mereka tetap merasa The Gunners masih berada di jalan yang benar. Namun, banyak hal terjadi dalam dua pekan. Menghadapi Southampton, Emery harus bisa memberikan hasil positif. Pasalnya, ada pelatih berkualitas yang sedang menganggur setelah didepak oleh klub tetangga.
Mauricio Pochettino didukung Harry Redknapp untuk menjadi pengganti Emery di Stadion Emirates. “Ada kesebelasan lain di London yang sedang terpuruk [Arsenal]. Jika Pochettino ingin ke sana, kenapa tidak? Menurut saya pendukung Arsenal pasti akan mencintai dirinya. Saat ini, Arsenal bisa menunjuk Saddam Hussein dan mereka akan tetap mencintainya jika terus-menerus raih kemenangan. Mungkin mereka akan bernyanyi, ‘hanya ada satu Saddam’ (‘there’s only one Saddam’). Selama Arsenal menang, mereka tidak akan peduli siapa pelatihnya,” kata Redknapp.
Redknapp sendiri memiliki julukan sebagai "Judas" di kalangan suporter Southampton setelah pergi meninggalkan klub dan menerima pinangan Portsmouth. Tidak mustahil bagi Pochettino mengambil sikap serupa. Menurut Paddy Power, Pochettino merupakan salah satu unggulan untuk menggantikan Emery (1/8). Hanya Mikel Arteta (4/1) dan Massimiliano Allegri (7/2) yang punya peluang lebih besar.
Jika hanya melihat dari atas kertas, Arsenal punya segalanya untuk mengalahkan Southampton. Namun Hasenhuttl memiliki kenangan manis tersendiri pada pertandingan kontra The Gunners. Musim lalu, anak-anak asuh Emery merupakan lawan pertama yang ia hadapi di depan hadapan publik St.Mary’s. Ia membawa the Saints meraih kemenangan 3-2 dari Aubameyang dan kawan-kawan meski sedang bertarung di papan bawah Liga Primer Inggris 2018/2019.
Pertandingan antara Arsenal melawan Southampton mungkin tidak terlihat sebagai laga besar. Akan tetapi, ada pertaruhan yang signifikan ditentukan di sini. Semua akan tersaji di Stadion Emirates pada Hari Sabtu, 23 November 2019, dan dapat disaksikan gratis melalui aplikasi Mola TV!
Live Streaming Arsenal vs Southampton
Komentar