Manchester City menjadikan 24 Mei sebagai salah satu hari yang patut dikenang. Pada hari itu di tahun 2015, legenda mereka, Frank Lampard, mencetak gol terakhirnya untuk The Citizens. Eh, Lampard legenda Man City?
Meski publik lebih mengenal Lampard sebagai legenda Chelsea, Man City tak ragu untuk menyebut pria kelahiran 20 Juni 1978 itu sebagai legenda. Pada 24 Mei 2019, mereka mengunggah kembali potongan video gol Lampard (juga gol Sergio Aguero) ke gawang Southampton dengan caption: gol perpisahan dari Frank Lampard. Legenda City.
https://twitter.com/ManCity/status/1131849510899146752
Silakan kunjungi unggahan di atas dan simak komentar para warganet. Banyak yang menafikan klaim Man City terhadap Lampard sebagai legenda mereka. Tentu mayoritas dari pendukung kesebelasan lain, khususnya fans Chelsea.
Tapi jika ditilik lebih jauh, sebenarnya City boleh saja menyatakan Lampard, atau siapapun itu, sebagai legenda mereka. Karena jangan-jangan, orang-orang punya makna yang terlalu sempit mengenai "legenda".
Pertandingan Manchester City vs Chelsea dapat disaksikan melalui Mola Polytron Streaming
Dalam pemahaman umum, pemain legenda adalah seorang pemain yang sudah memberikan banyak kontribusi bagi sebuah kesebelasan, dari prestasi hingga loyalitas. Tapi secara definitif, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, legenda berarti: 1. n cerita rakyat pada zaman dahulu yang ada hubungannya dengan peristiwa sejarah, 2. n tokoh terkenal.
Lampard di Man City rasanya sudah memenuhi dua syarat legenda di atas. Lampard jelas tokoh terkenal. Lampard juga sudah menciptakan sejarah selama berseragam Man City. Tidak hanya gol terakhirnya untuk City ke gawang Southampton, melainkan juga saat membobol gawang Chelsea, sampai keputusannya membela City pun merupakan bagian dari sejarah dalam sepakbola.
Segala sesuatu yang sudah terjadi, kan, bisa dikatakan sebagai sejarah. Toh, dalam dua dari tiga makna sejarah dalam KBBI, diartikan sebagai kejadian dan peristiwa yang terjadi di masa lampau, serta pengetahuan atau uraian tentang peristiwa yang terjadi di masa lampau.
Dalam buka A History of Classical Malay Literature juga disebutkan, menurut C. Hooykaas, legenda adalah dongeng tentang hal-hal yang berdasarkan sejarah yang mengandung sesuatu hal yang ajaib atau kejadian yang menandakan kesaktian. Kepindahan Lampard ke Man City, membobol gawang Chelsea lalu tidak merayakannya, jelas merupakan sebuah keajaiban yang terjadi dalam dunia sepakbola. Tak ada yang menyangka sebelumnya kita bisa melihat momen seperti itu, apalagi bagi kita yang tumbuh dengan segala romantisasi Lampard dengan Chelsea sebagai pemain.
Yang menarik adalah definisi legenda menurut seorang antropologis Amerika, William R. Bascom. Menurutnya legenda adalah cerita yang mempunyai ciri-ciri mirip mitos, yaitu dianggap benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci. Berarti jika mengacu pada pernyataan murid Melville J. Herskovits ini, kejadian yang biasa saja (dibaca: tidak suci) bisa juga dikategorikan sebagai legenda. Definisi legenda menurut William Bascom ini sudah bisa menjadikan Lampard, yang jika dianggap tidak mencatatkan prestasi seperti kala di Chelsea, sebagai legenda.
Man City pasti berterima kasih betul pada pengabdian Lampard selama satu musim. Dampak Lampard di City tak hanya sebatas di dalam lapangan. Meski kala itu ia berusia 36 tahun, ia disebut-sebut sebagai pemain yang paling serius dalam menjalani latihan. Ia lantas dijadikan role model bagi para pemuda City, khususnya pemuda asli Inggris.
Di lapangan, Lampard bermain dengan sepenuh hati dalam total 38 pertandingan. Karena itu pula fans City memberikan aplaus saat Lampard, dengan ban kapten melingkar di lengannya, digantikan pada menit ke-77 di laga terakhirnya sebagai bentuk penghargaan atas profesionalisme `Super Frank`.
Tapi sehebat apapun Man City memuji dan mengagungkan Lampard, Chelsea merupakan kesebelasan pertama yang selalu ada dalam pikirannya. Jika tidak, pemain yang sempat membela West Ham United itu mungkin tidak akan menjabat pos pelatih Chelsea per musim 2019/20.
Lampard pun akan kembali ke Etihad Stadium untuk pertama kalinya pada Sabtu (23/11). Kemungkinan besar para penggemar Man City akan menyambutnya dengan hangat. Tapi Lampard, yang kini memimpin para pemuda Chelsea, tidak akan ragu untuk mempermalukan Pep Guardiola dan para pemainnya di hadapan para suporter City demi meraih tiga poin penuh.
sumber foto fitur image: The Independent
Pertandingan Manchester City vs Chelsea dapat disaksikan melalui Mola Polytron Streaming
Komentar