Ada yang salah dengan Manchester City. Ditahan imbang Newcastle United 2-2 pada pekan ke-14 Liga Primer Inggris 2019/2020, The Citizens saat ini terpaut 11 poin dengan pemuncak klasemen sementara, Liverpool. Tentu, ini bukan bermaksud merendahkan kualitas The Magpies, karena Guardiola sendiri mengakui bawah anak-anak asuh Steve Bruce bermain bagus ketika menjamu Kevin De Bruyne dan kawan-kawan. “Kami sudah coba semua cara. Terakhir tandang ke sini kami kalah karena bermain buruk. Hari ini (30/11), semua bermain bagus. Tapi Newcastle selalu punya jawaban,” kata Guardiola.
Namun, Manchester City adalah unggulan utama untuk menjuarai Liga Primer Inggris 2019/2020. Entah itu Forbes, PaddyPower, ataupun Squawka, semua menjagokan Manchester City untuk menjuarai liga. “Menjuarai Liga Primer Inggris tiga kali beruntun adalah sesuatu yang unik. Hingga saat ini, Manchester United menjadi satu-satunya kesebelasan yang berhasil melakukan hal itu. Namun Guardiola pernah tiga kali menjuarai liga secara beruntun bersama FC Barcelona dan Bayern Munchen,” tulis Squawka.
Squawka mengandalkan angka dan data yang berlimpah untuk menganalisis sepakbola. Dari data tersebut, mereka percaya peluang Manchester City mempertahankan gelar lebih besar dibandingkan Liverpool menjuarai Liga Primer Inggris untuk pertama kalinya sepanjang sejarah. Meski The Reds sudah unjuk kekuatan dengan menyelesaikan musim 2018/2019 sebagai juara Liga Champions.
Live Streaming Burnley vs Manchester City
Kenyataannya setelah 14 pertandingan berlalu, Manchester City menduduki peringkat ketiga klasemen dengan selisih 11 poin dengan Liverpool. Sementara The Reds nyaman di puncak berkat keunggulan delapan poin dari pesaing terdekat mereka saat ini, Leicester City.
Masa kompetisi Liga Primer Inggris 2019/2020 tentu masih panjang. Masih ada 24 partai lain yang dapat digunakan Manchester City untuk mengejar ketertinggalan. Namun, Guardiola seakan tak peduli dengan persaingan gelar juara. “Bukan saatnya kami memikirkan Liga Primer Inggris. Hal paling penting saat ini adalah meraih kemenangan. Terus-menerus meraih kemenangan dan lihat ke mana hasil itu membawa kami,” kata Guardiola setelah ditahan imbang Newcastle United.
Bukan menyerah, Pep hanya merasa Manchester City mustahil mempertahankan gelar. Hanya saja, itu bukan target utama Guardiola. Ia merasa kemenangan beruntun akan lebih membantu kondisi Manchester City saat ini. Apalagi The Citizens hanya bisa meraih satu kemenangan dari lima pertandingan terakhir mereka (2-1 vs Chelsea).
Melihat performa Manchester City yang menurun, akan sangat mudah untuk berspekulasi. Masa depan Guardiola di Stadion Etihad mulai dipertanyakan. Bahkan ada yang mengatakan bahwa pihak klub sudah menyiapkan Giovanni van Bronckhorst sebagai pengganti. Rumor ini tentu langsung ditepis oleh mantan nakhoda Barcelona tersebut. “Jika ada yang mengatakan hasil buruk ini akan membuat saya keluar atau mengundurkan diri, mereka tidak mengenal Pep Guardiola,” katanya.
Video: Gol-gol terbaik Manchester City ke gawang Burnley
Akan tetapi, memang ada yang salah dari Manchester City di 2019/2020. Hal paling terlihat jelas adalah kelemahan pertahanan mereka. The Citizens sempat unggul dua kali ketika bertemu Newcastle United (30/11), namun dalam waktu cukup singkat gawang mereka langsung kebobolan. Kehilangan Vincent Kompany ke Anderlecht dan cedera Aymeric Laporte sangat terasa di lini belakang The Citizens.
Selain itu, Rodri yang disebut akan memiliki peran serupa dengan Sergio Busquets saat diasuh Guardiola masih dalam masa adaptasi. Memaksa De Bruyne untuk main lebih ke dalam dari biasanya, inkonsistensi Gabriel Jesus, serta cedera Leroy Sane, juga membuat Guardiola memiliki opsi yang minim di lini serang.
Sam Lee dari The Athletic mengatakan bahwa kondisi ini semakin diperparah oleh situasi Guardiola yang baru saja ditinggal istri dan anaknya ke Barcelona. Menurut Lee, Manchester City akan berusaha untuk membuat Guardiola kembali senang dan nyaman di Stadion Etihad dengan mengucurkan dana segar di bursa transfer musim dingin 2020.
Akan tetapi, Guardiola masih harus memimpin Manchester City bertanding dalam tujuh laga sebelum Januari 2020 datang. Itu termasuk Derbi Manchester pada 8 Desember nanti. Sebelum bertemu rival sekota mereka, The Citizens akan tandang ke kandang Burnley, Turf Moor. Guardiola tentu sangat membutuhkan tiga poin sebagai suntikan moral menuju Ferbi Manchester.
Jika De Bruyne dan kawan-kawan gagal menang dari Burnley dan ditekuk oleh Manchester United, tidak ada yang tahu bagaimana nasib Guardiola di Stadion Etihad. Bisa-bisa dirinya menyusul istri dan anaknya lebih cepat dari perkiraan.
Saksikan pertandingan
" target="_blank">Burnley kontra Manchester City, upaya Guardiola mencari momentum di Mola TV, aplikasi, parabola, ataupun Polytron Streaming. Rabu, 4 Desember 2019, pukul 02.30 WIB.
Komentar