Pemain Persija yang juga mantan penggawa Timnas Indonesia, Bambang Pamungkas mengumumkan perpisahan dalam kariernya sebagai pesepakbola usai laga melawan Persebaya pada pekan 33 Shopee Liga 1 2019 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (17/12/2019).
Dalam pertandingan tersebut, Bepe—begitu ia kerap disapa—masuk pada menit 76 menggantikan Sandi Sute. Pemain kelahiran Semarang, 10 Juni 1980 itu mendapat sambutan dari The Jakmania yang mengelu-elukannya serta mengangkat poster bertuliskan Bambang 20 Pamungkas. Saking kuatnya magnet Bepe, The Jakmania seolah tak peduli meskipun tim kesayangannya kalah 1-2.
Setelah rampungnya laga, Bepe melakukan pidato di tengah lapangan, didampingi oleh Ketua Umum The Jakmania, Ferry Indra Sjarief dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Ia pun memberikan pernyataan kepada seluruh suporter.
“Saya pernah jadi pemain terbaik di sini. Saya pernah jadi top skor di sini. Saya juga pernah juara di sini. Namun demikian, saya juga pernah patah kaki di sini, saya pernah depresi di sini dan saya juga dianggap pengkhianat di sini,” ucap Bepe.
“Namun, dalam segala kondisi yang saya alami, kalian semua [suporter] tetap di belakang saya. Untuk itu saya ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya dari lubuk hati yang paling dalam,” lanjutnya.
Seperti diketahui, duel menghadapi Persebaya merupakan laga kandang terakhir Persija di musim ini. Pertandingan tersebut bisa jadi yang terakhir bagi Bepe berseragam Persija kendati masih menyisakan satu laga tandang melawan Kalteng Putra, Sabtu (22/12).
Dalam kariernya, Bambang Pamungkas nyaris telah mendapatkan segala yang diidamkan seorang pemain sepakbola di Indonesia: pencetak gol terbanyak, pemain terbaik, pemain timnas, jabatan kapten hingga disebut-sebut legenda hidup sepakbola Indonesia.
Tak hanya dicintai oleh rekan-rekan satu tim, Bepe juga menjadi sosok yang dihormati oleh pemain lawan. Penggawa Persib, Hariono yang digembor-gemborkan kontraknya tak diperpanjang musim depan, bahkan menempatkannya sebagai penyerang pilihan dalam 11 pemain terbaik.
“Saya pernah beberapa kali main bareng Mas Bepe waktu di timnas. Sama seperti Bang Firman, Mas Bepe juga sangat dihormati oleh seluruh pemain. Mas Bepe selalu jadi panutan,” kata pemain yang kerap disapa si Gondrong tersebut dalam wawancara dengan Panditfootball.
Bersama Macan Kemayoran, Bepe telah menorehkan 200 gol di lintas kompetisi. Sementara itu, sumbangsihnya bagi Timnas Indonesia tersimpan dalam sejarah dengan torehan 38 gol dalam 86 penampilan. Kini di masa-masa akhirnya sebagai pesepakbola, ia seperti menegaskan bahwa pensiun merupakan jalan terbaik sekaligus menyadari bahwa dirinya sudah habis.
Musim ini di ajang Liga 1, waktu bermainnya hanya menyentuh angka 225 menit saja dalam 14 pertandingan tanpa sekalipun membobol gawang lawan. Dari 14 laga yang telah dilaluinya itu, seluruhnya didapatkan sebagai pemain pengganti.
Keputusan Bepe untuk pensiun pun dinilai tepat waktu. Pasalnya, rekor 24 golnya bersama Persija yang bertahan cukup lama kini bisa dilewati oleh Marko Simic yang hingga pekan 33 telah mencetak 28 gol. Hal itu memperkuat anggapan bahwa selain perannya mulai menurun secara performa, Persija juga telah mendapatkan sosok pengganti dalam urusan mencetak gol.
Berkat Bepe, Indonesia Harum di Malaysia
Selain menorehkan berbagai prestasi di sepakbola Indonesia, Bambang Pamungkas memberi aroma lain di sepakbola Malaysia. Ia tak hanya jago kandang, tapi juga jago tandang.
Bergabung bersama Selangor FA pada 2005 bersama pemain Indonesia lainnya, Elie Aiboy, Selangor dibawanya promosi. Di musim pertama, Bepe langsung menjadi idola baru. Tak tanggung-tanggung, tiga trofi dipersembahkan bagi Selangor yakni Piala FA Malaysia, Piala Malaysia dan Malaysia Premier League.
Dari sisi individu, Bepe juga dinobatkan menjadi top skor klub dengan catatan 23 gol dalam 24 pertandingan.
Salah satu pertandingan yang mungkin tak akan dilupakan oleh pendukung Selangor FA terhadap Bambang Pamungkas terjadi pada Final Piala Malaysia. Saat itu, Selangor bersua Perlis FA sebagai juara Liga Super Malaysia.
Pada duel tersebut, Bambang sukses mencetak hattrick. Kerap disebut sebagai penyerang yang memiliki sundulan di atas rata-rata, Bepe membuktikannya dengan dua gol yang di antaranya dihasilkan lewat tandukkan, sementara satu gol tambahan diciptakan via sontekan kaki kanan.
Bergabungnya Bambang ke Selangor FA saat itu juga membuktikan bahwa ia dapat beradaptasi dengan cepat di mana pun ia bermain. Melihat atmosfer Liga Malaysia yang tak jauh beda dengan Indonesia, membuat Bepe dapat memberikan kemampuan terbaiknya meskipun pada akhirnya ia kembali ke Indonesia dan bermain untuk Persija. Kendati singkat, Bepe sukses mencetak total 58 gol bagi Selangor FA.
Prestasinya bersama Selangor FA membawa nama Indonesia harum di Malaysia. Maka, tak heran ketika dirinya menyatakan pensiun, Selangor FA tak ketinggalan memberikan ucapan terima kasih.
“FA Selangor mengucapkan beribu terima kasih kepada Bambang Pamungkas atas jasa beliau dan selamat bersara,” tulis Selangor FA dalam akun Instagram resminya.
Setelah resmi mundur dari sepakbola di musim ini, apa yang akan dilakukan Bambang Pamungkas? Semua masih bisa terjadi. Namun, apabila ditarik ke belakang, Bepe pernah bercita-cita menjadi seorang guru. Ia juga gemar menulis dan memasak. Selain menjadi penulis, guru, atau koki, mungkinkah kita akan melihat Bepe menjadi pelatih Persija di kemudian hari? Semua masih mungkin. Tunggu saja.
Komentar