Setiap bursa transfer dibuka, Manchester United selalu menjadi salah satu kesebelasan yang dikaitkan dengan berbagai nama top dunia. Terlebih, saat kondisi performa Manchester United sedang dalam keadaan tidak stabil. Isu kedatangan pemain baru adalah isu yang menarik untuk dibahas oleh media-media sepakbola.
Begitu pula dengan yang terjadi pada akhir tahun 2019 hingga bursa transfer musim dingin tahun ini. Manchester United yang belum bisa menunjukan performa yang memuaskan membutuh perbaikan personil pada beberapa sektor permainan. Dan salah satu sektor yang paling penting untuk segera diperbaiki adalah penyerang.
Selepas kepergian Romelu Lukaku ke Inter Milan pada musim panas 2019, Manchester United memang mencari penyerang pengganti. Berbagai nama pernah dikaitkan dari mulai pemain muda berbakat seperti Erling haaland hingga mantan penyerang Manchester United,Zlatan Ibrahimovic. Ditambah lagi, performa United di Liga Inggris pun tidak memuaskan. Hingga pekan ke-25 Manchester United berada di peringkat ketujuh dengan total 36 gol mereka cetak dari 25 pertandingan yang sudah dijalani musim ini. 14 dari 26 gol yang tercipta bagi Manchester United dicetak oleh Marcus Rashford yang mengalami cedera dan diperkirakan baru kembali bisa bermain pada akhir Februari 2020. Dalam 3 pertandingan terakhir di Liga Primer Inggris, Manchester United bermain tanpa Marcus Rashford dan Manchester United gagal mencetak satu gol pun dalam 3 pertandingan tersebut. Hal ini membuat Ole Gunnar Solskjaer semakin terdesak untuk segera mendatangkan seorang penyerang baru sebelum bursa transfer Januari berakhir.
Banyak nama kembali muncul dan dikaitkan dengan Manchester United pada bursa transfer Januari ini. Kepindahan Haaland ke Dortmund semakin membuat spekulasi tentang penyerang yang akan direkrut Manchester United semakin luas. Muncul nama Dominic Calvert-Lewin, Islam Slimani, Edinson Cavani, Gareth Bale, Joshua King hingga penyerang muda Peterborough, Ricky-Jade Jones.
Sekitar setengah jam sebelum bursa transfer Januari ditutup, semua misteri ini akhirnya terjawab. Manchester United secara resmi mengumumkan telah merekrut mantan penyerang Watford yang sedang membela klub Liga Tiongkok, Odion Ighalo, dengan status pinjam. Tidak ada cek medis yang dilakukan dalam perekrutan penyerang baru Manchester United ini karena waktu yang sudah terlalu mepet. Rekam jejak medis Ighalo yang diberikan dianggap sudah cukup merepresentasikan dan pada dasaranya peminjaman pemain memang tidak diwajibkan untuk melakukan tes medis.
Tentu saja banyak pihak yang meragukan kualitas Ighalo masih layak untuk bermain di Liga Primer Inggris. Sejak meninggalkan Watford pada Januari 2017, karier Ighalo di Liga Primer Inggris terlihat sudah habis. Pada paruh terakhirnya bersama the Hornets, ia hanya terlibat dalam dua gol dari 18 pertandingan Liga Primer Inggris 2016/2017. Beda dengan musim sebelumnya di mana dirinya mencetak 13 gol dari jumlah pertandingan yang sama.
Tiga musim bermain di Liga Tiongkok membela dua klub berbeda, Changchun Yatai dan Shanghai Shenhua, performa Ighalo memang tidak buruk. Ia mencetak total 46 gol dari 72 penampilannya selama tiga musim. Namun, tentu saja Liga Super Tiongkok dengan Liga Primer Inggris adalah dua hal yang berbeda.
Quique Sanchez Flores, pelatih yang pernah bersama Ighalo saat di Watford dan di Tiongkok, mengatakan Ighalo tentu akan membutuhkan waktu untuk beradaptasi kembali di Liga Primer Inggris. "yang terpenting adalah bagaimana cara dia berlatih saat di Tiongkok. Tentu saja tidak sama antara di Inggris dan di Tiongkok. Apakah dia siap menghadapi bermain di Liga Primer Inggris? Mungkin dia akan membutuhkan waktu satu bulan untuk beradaptasi," Kata Sanchez Flores.
"Hal yang baik adalah ia tahu kondisi tubuhnya sendiri. Ia selalu bekerja keras untuk melakukan pencegahan pada cedera, dan ia selalu memili latihan tambahan untuk meningkatkan kemampuannya. Aku juga harus mengatakan bahwa aku merasa ia memberikan hal yang sama di Tiongkok, dengan apa yang ia berikan kepadaku 4 tahun lalu di Watford. Menurutku ia akan bisa kembali bermain di klub manapun di Eropa," tambah Sanchez Flores yang menyakini bahwa Ighalo masih layak untuk bermain di Eropa.
Keyakinan Sanchez Flores mungkin bukan isapan jempol belaka. Pasalnya, Ighalo memang masih menjadi incaran klub besar Eropa. FC Barcelona sempat mencoba mendatangkannya sekitar 12 bulan yang lalu. Sementara pada bursa transfer ini, agen Ighalo, Atta Aneke mengatakan kepada The Athletic bahwa Jose Mourinho juga sempat mengajukan penawaran untuk Ighalo.
Namun tentu saja, mendaratkan Ighalo setelah menjanjikan nama-nama tenar seperti Cavani dan Haaland jelas membuat publik geram. Mantan kapten Manchester United, Gary Neville, bahkan tak bisa menahan kritiknya pada klub ketika ditanya Sky Sports terkait langkah transfer yang diambil Solskjaer.
“Kedatangan Ighalo adalah kesalahan dari pihak klub. Mereka sudah tahu sejak lama bahwa Alexis Sanchez dan Romelu Lukaku pergi. Ada rencana untuk mendatangkan penyerang muda yang dapat diproyeksikan untuk jangka panjang bersama klub. Namun sembilan bulan kemudian, mereka gagal mendapatkan pemain itu. Panik, merasa harus punya nama baru di lini depan dan akhirnya memilih Ighalo. Ia mungkin akan punya peran di atas lapangan, mencetak beberapa gol. Tapi jelas ini bukan langkah yang ingin dilihat oleh para pendukung Manchester United,” jelas Neville.
Berbeda dengan Neville, legenda MU lainnya, Rio Ferdinand, menaruk harapan pada Ighalo untuk membuktikan kemampuannya. Dalam kanal Youtube miliknya, Ferdinand mengatakan, "Saya sendiri berharap Ighalo bisa tampil bagus. Saya yakin dia punya kemampuan untuk membuktikan bahwa dirinya layak membela United. Ayo Ighalo."
Di sisi lain, keputusan Manchester United mendatangkan Ighalo adalah sebuah kebahagiaan tersendiri bagi orang-orang terdekat pemain kelahiran 16 Juni 1989 itu. Kepada Athletic, teman dekat Ighalo sejak kecil, Antonio Ruizal, mengatakan bahwa transfer ini merupakan impian yang sudah ditunggu-tunggu sejak 2016.
“Saya ingat di bulan Januari 2016, Ighalo pernah bercerita bahwa dirinya bertemu dengan Louis van Gaal dan Manchester United ingin memboyongnya. Jelas hal itu tak menjadi kenyataan karena van Gaal pergi dan Jose Mourinho memilih Zlatan Ibrahimovic. Tapi sekarang, mimpi Ighalo benar-benar terkabul,” ungkap Ruizal. Hal serupa juga diutarakan pengacara Ighalo, Owolabi Oludare Peter. “Ia besar di daerah kumuh yang tidak memiliki air bersih dan listrik. Sekarang nasibnya sudah berubah, namun ada satu yang tetap sama; kecintaannya terhadap Manchester United,” kata Peter.
VIDEO: Catatan Impresif Ighalo bersama Tim Nasional Nigeria di Piala Afrika 2019
Ighalo merupakan pemain Nigeria pertama yang mendapatkan kontrak dari Manchester United. Publik Nigeria pun ikut merayakan keberhasilannya dengan mengadakan pesta di tempat hiburan malam area Apapa, Lagos. “Ini adalah bukti bahwa inspirasi bagi banyak orang. Ighalo selalu ingin jadi seperti Ryan Giggs, Andy Cole, atau Dwight Yorke. Tapi tidak sekalipun kami pernah membayangkan akan melihat dia membela Manchester United di televisi,” aku Peter.
Ighalo memang tak didatangkan untuk menjadi pilihan utama di lini serang Manchester United. Solskjaer sendiri mengatakan keputusannya mendaratkan Ighalo hanyalah cara agar dirinya bisa mengistirahatkan Greenwood dan Martial. Apalagi Rashford juga mengalami cedera punggung hingga akhir Februari. Kontrak peminjaman selama 6 bulan inipun tidak terdapat opsi bagi United untuk mempermanenkan Ighalo di akhir masa kontrak. Hal ini menunjukan bahwa Ighalo memang hanya sebuah solusi jangka pendek bagi Solskjaer.
Ighalo sudah pernah membuktikan kualitasnya di Liga Primer Inggris. Saat masih membela Watford, ia dapat menyingkirkan jasa Stefano Okaka yang didatangkan dari Sampdoria dan digadang-gadang menjadi tandem utama Troy Deeney di lini depan the Hornets. Setelah mencetak 16 gol dan mengarisiteki lima lainnya di Liga Primer 2015/16, Louis van Gaal juga sempat berniat untuk membawa dia ke Old Trafford.
Manchester United membutuhkan jalan keluar untuk mengatasi krisis lini depan yang mereka miliki. Semua pemain yang dianggap tepat untuk menjadi proyek jangka panjang gagal didaratkan. Hanya tersedia opsi jangka pendek bagi Manchester United. Dibandingkan membeli Cavani dengan harga mahal serta gaji tinggi, tanpa pengalaman di Liga Primer Inggris, memilih seorang suporter Manchester United untuk masuk dan mewujudkan mimpinya jelas jauh lebih baik.
Komentar