Oleh: Muhammad Emiriza
Gareth Bale kembali mencetak gol pada pekan ke-7 Liga Primer Inggris ketika Tottenham Hotspur berhasil menang tipis 2-1 atas Brighton Hove Albion. Gol yang ditorehkan Bale tersebut menjadi gol pertamanya untuk Spurs sejak ia pindah dari Real Madrid dan berjarak 7 tahun 166 hari dengan gol terakhirnya bersama Spurs saat melawan Sunderland pada Mei 2013 silam. Selain menjadi penentu kemenangan, gol yang dicetak Bale terasa spesial bagi dirinya, ia merasa lega dan bahagia.
“Saya merasa lega dan bahagia yang luar biasa, ini sangat memuaskan. Kami mengamankan tiga poin dan gol saya menentukan kemenangan. Saya berharap para fans bersama kami di stadion untuk merayakan momen ini, mereka sangat dirindukan,” ucap pemain berusia 31 tahun tersebut di laman resmi Tottenham Hotspur.
Sejak ia memutuskan kembali ke Spurs dari Real Madrid, ia telah berlaga di empat pertandingan Spurs, diantaranya dua laga di Europa League dan dua laga di Liga Primer. Selama itu, ia sudah mencetak satu goal dan satu assist. Hal tersebut sangat kentara pada musim terakhir ia di Real Madrid. Pada musim 2019/2020 ia hanya tampil pada 20 laga dan mencetak 3 goal dan 2 assist pada ajang La liga, Copa del Rey dan Liga Champions. Dengan Liga Primer yang baru berjalan 7 pekan, bukan tidak mungkin Bale akan kembali ke performa terbaiknya dan bisa menjadi variasi dari lini depan Spurs yang didominasi duet maut Harry Kane dan Son Heung-min.
Highlights pertandingan Tottenham Hotspur vs Brighton and Hove Albion
Sebelumnya, kepindahan Bale ke Spurs juga dikarenakan tersisihnya ia dari skuat Zinedine Zidane. Selain itu, juga ada kabar hubungan buruk dengan koleganya di Real Madrid. Lebih dari itu, Bale memang ingin pulang ke Spurs yang ia anggap rumah dan berkumpul lagi dengan orang-orang yang mencintainya dengan tulus. Hal itu diungkapkan Simon Barnett yang merupakan agen dari Bale.
“Gareth Bale masih mencintai Spurs. Kami berbicara, di situlah ia ingin berada,” ungkap Barnett dikutip Goal.com
Ketika Bale kembali ke klub yang membesarkan namanya, Theo Walcott kembali ke Southampton yang merupakan klub masa kecilnya. Bale dan Walcott sebenarnya merupakan alumnus akademi Southampton, namun Walcott menghabiskan waktunya di Arsenal setelah pindah dari Southampton pada musim 2005/2006. Lalu dari Arsenal, ia pindah ke Everton. Setelah hampir tiga tahun membela The Toffees, ia akhirnya pulang ke Southampton sebagai pemain pinjaman dari Everton. Kepindahan tersebut disambut baik pihak The Saints. Dilansir di laman resmi Southampton, Walcott disebutkan sebagai pemain lulusan akademi paling terkenal dalam sejarah.
“Southampton FC dengan bangga mengumumkan bahwa Theo Walcott, salah satu lulusan Akademi paling terkenal dalam sejarah, telah kembali ke St. Mary`s. Dia kembali setelah hampir 15 tahun meninggalkan klub sebagai pemain belia,” bunyi keterangan resmi klub.
Setelah 15 tahun meninggalkan The Saints, Walcott akhirnya pulang ke Stadion St. Mary’s. Ia pun merasa senang dan bahagia ketika pulang ke klub masa kecilnya.
“Sejujurnya saya sangat senang. Saya mungkin akan menangis pada pertandingan pertama nanti. Itu sangat berarti bagi saya,” ucap pemain kelahiran Stanmore tersebut melalui laman resmi Southampton.
Hal serupa juga terjadi pada Nathaniel Clyne, setelah mengalami performa pasang surut selama di Liverpool dan melalui masa peminjaman di Bournemouth. Ia kini kembali pulang ke London bersama Crystal Palace. Ia pindah dari Crystal Palace ke Southampton setelah musim 2011/2012. Sama seperti Walcott, Clyne juga mengungkapkan rasa bahagia ketika kembali ke klub masa kecilnya. Melalui laman resmi Palace, ia berharap cepat dapat menyesuaikan diri.
“Saya adalah putra London, inilah tempat saya tumbuh. Rasanya tak seperti kenyataan bisa kembali ke rumah, menikmatinya, dan mudah-mudahan saya dapat menyesuaikan diri dan dapat kembali menikmati sepakbola,” ujar pemain berumur 29 tahun tersebut dalam laman resmi klub.
Setelah menjalani 14 pertandingan bersama Bournemouth di ajang Liga Primer Inggris 2019/2020 dan gagal membawa Bournemouth lolos dari jurang degradasi, ia kini kembali pulang ke rumah dan langsung mengisi pertahanan sisi kanan The Eagles sebagai starter pada dua laga terakhir lanjutan Liga Primer.
Persamaan ketiga permain tersebut adalah mereka yang kembali ‘pulang’ ke tempat ia dibesarkan dan tempat ia berasal. Rasa nyaman dan cinta yang tulus dari tempat tersebut yang memutuskan mereka untuk kembali. Dan ketika mereka kembali, semangat kembali muncul, raut wajah cerah dihiasi senyuman mulai terlihat dalam diri Gareth Bale pun dengan Walcott yang mengatakan akan menangis pada laga pertamanya nanti, juga Clyne yang merasa tak percaya bahwa ia kembali ke Crystal Palace.
Pulang dan Aspek Psikologis Topofilia
Bale, Walcott dan Clyne bisa disebut kembali pulang ke ‘rumah’. Namun definisi rumah terkadang sulit dan bingung untuk dijelaskan. Dalam sebuah penelitian di Pew Research Center yang terbit pada 29 Desember 2008 menyatakan bahwa 26 persen mengatakan rumah adalah tempat dilahirkan dan dibesarkan dan 22 persen menyebut rumah adalah tempat tinggal yang didiami saat ini. Delapan belas persen mengidentifikasi rumah sebagai tempat tinggal paling lama, dan 15 persen menyebut rumah adalah daerah asal keluarga besar. Di luar itu semua, yang perlu diketahui adalah orang cenderung memikirkan rumah sebagai tempat sentral yang mewakili kenyamanan dan kekacauan.
Serumit apapun definisi rumah, Bale, Walcott dan Clyne kini telah berada di sana. Spurs, Southampton dan Palace merupakan tempat dimana mereka bisa terkendali dan berorientasi pada ruang dan waktu. Sebuah Jembatan yang menghubungkan masa lalu dan masa kini, sebuah ikatan abadi antara fans dan klub itu sendiri.
Ketika mereka sudah pulang, ada semangat membara dari mereka bertiga. Bale, Walcott dan Clyne langsung mendapat menit bermain yang layak dan bahkan turun sebagai starter. Perubahan semangat paling jelas terlihat dalam diri Gareth Bale, setelah terlalu banyak duduk di kursi cadangan, bahkan di bangku penonton saat di Real Madrid. Bale kini mulai mendapat menit bermain, perubahan wajah ceria sangat berbanding terbalik ketika ia berada di Spurs dan di Real Madrid. Pun Mourinho yang menyindir Real Madrid, ketika Bale mencetak gol dengan mengatakan akan mengecek situs Real Madrid.
Perubahan semangat Bale ketika pulang ke rumah dan mendapat dukungan Mourinho serta Walcott dan Clyne yang juga pulang ke rumah ternyata tidak terlepas dari sisi aspek psikologis yang mereka terima. Dalam dunia psikologi, hal tersebut dinamakan Topofilia.
Topofilia merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan ikatan perasaan nyaman pada suatu tempat. Tempat itu termasuk, rumah, kota atau dalam hal ini adalah klub sepakbola. Para Psikolog pun mengatakan topofilia sendiri mirip seperti kasih sayang yang diberikan untuk orang lain. Ada juga studi yang mengatakan bahwa saat seseorang memiliki ikatan yang kuat dengan sebuah tempat, maka seseorang tersebut akan terasa lebih puas dan nyaman di tempat itu sendiri.
Menurut profesor arsitekstur Kim Dovey yang mempelajari konsep rumah dan pengalaman tunawisma, dikutip dari Inverse, mengatakan hal itu terjadi dikarenakan tempat tersebut umumnya memiliki ikatan yang sangat erat dengan perasaan dan diri kita.
Memang kita belum bisa menilai performa Bale, Walcott dan Clyne ketika kembali ke klub yang memberikan kenangan pada mereka. Namun perubahan semangat dengan bukti kembalinya merumput dan mendapat menit bermain diyakini karena mereka sedang berada dalam kondisi Topofilia.
Seperti Sepasang Kisah Cinta Romantis
Kisah sejoli asal China, pria yang memiliki nama Yuan Dibao ini menikahi wanita pujaan hatinya, Danny Li, setelah 55 tahun sempat terpisah.
Dikutip dari Wolipop.detik, Yuan pertama kali bertemu dengan Danny pada 1953. Saat itu ia mengajar bahasa Rusia di Zhejiang Medical College, di Hangzhou, sementara itu Li menjadi guru bahasa Prancis dan Cina. Pasangan itu saling jatuh cinta, tapi menjalin hubungan asmara di antara guru dianggap tabu.
Pada 1954, Yuan mengatakan kepada Danny bahwa ia memiliki seorang istri dari perjodohan yang sudah diatur. Pasangan tersebut berpisah dan tak pernah saling bertemu lagi. Namun, mereka tetap berhubungan melalui tulisan surat setelah Danny pergi ke Prancis pada 1956. Kiriman surat tersebut kemudian terganggu oleh revolusi kebudayaan Tiongkok di tahun 1960-an dan 1970-an. Hal itu menyebabkan mereka kehilangan kontak.
Yuan tetap menjalani pernikahannya. Dari pernikahan tersebut, Yuan mempunyai tiga anak laki-laki dan istrinya meninggal pada 1994. Sementara itu, Li masih tetap sendiri melajang dan bertahan akan cintanya pada Yuan.
Pada 2010, Yuan kemudian menulis surat kepada Li dan juga sanak keluarganya untuk mengetahui apakah wanita pujaan hatinya itu masih hidup. Ia pun sangat senang ketika Li membalas suratnya. Keduanya saling berkomunikasi kembali selama sebulan sebelum akhirnya Yuan mengundang Li ke Xianmen, tempat Yuan pindah.
Bersama keluarganya, Yuan menyambut Li di bandara sambil memberikan 55 mawar. Kisah percintaan mereka pun hidup kembali setelah 55 tahun yang lalu sempat terpisah. Beberapa bulan kemudian, Yuan dan Li memutuskan untuk menikah. Pasangan tua ini kemudian melanjutkan hidup bersama dengan ketiga anak Yuan. Pada Kamis 19 Oktober 2017, Yuan meninggal pada usia 90 tahun. Ia menghabiskan sisa hidup bersama cinta sejatinya selama 7 tahun.
Kisah Cinta Yuan Dibao dan Danny Li sekilas mirip dengan cerita Bale, Walcott dan Cylne. Yuan diibaratkan sebagai ketiga pemain tersebut yang pertama kali mendapatkan perasaan bahagia, dan mempunyai kenangan berharga.
Ketika Yuan dan Li berpisah karena Yuan ternyata sudah dijodohkan, dan Li yang setia hidup sendiri di tengah ketidakpastian menunggu Yuan. Cerita tersebut seperti tiga pemain yang hengkang untuk berkembang dan mempunyai jalannya sendiri, sedangkan Li seperti klub yang mereka tinggal, tetap ada, setia menunggu meski entah akan kembali atau tidak.
Dan pada akhirnya Yuan dan Li bersatu kembali setelah 55 tahun berpisah, layaknya ketiga pemain tersebut (Bale, Walcott dan Clyne) yang memilih kembali pulang, serta bukan tidak mungkin juga berakhir seperti kisah Yuan dan Li, yakni menghabiskan sisa karir mereka di klub dimana mereka mempunyai segudang kenangan.
Tayangan langsung semua pertandingan Premier League 2020/21, serta tayangan ulang dan highlights pertandingannya, dapat Anda saksikan di Mola TV (klik di sini).
Komentar