Kesempatan Chris Richards untuk tampil pertama kali sebagai starter akhirnya dia dapatkan kala Bayern Muenchen bersua Hertha Berlin pada Spieltag 3. Tidak hanya membawa Die Roten meraih kemenangan, pemuda asal Amerika Serikat itu menyempurnakan kontribusinya dengan menorehkan satu asis.
Sebelumnya, pemain berusia 20 tahun tersebut telah menjalani debut di level senior ketika menghadapi SC Freiburg pada Spieltag 3 musim lalu. Meski hanya tampil selama enam menit sebagai pemain pengganti, pengalaman tersebut cukup penting guna merasakan atmosfer Bundesliga.
Kemudian, pada pertandingan perdana Bayern Muenchen di ajang Bundesliga 2020/21 saat mengandaskan Schalke 8-0, Richards juga turun sebagai pemain pengganti bersama pemain muda lainnya, Joshua Zirkzee dan Jamal Musiala.
Tentu Hansi Flick tidak begitu saja memberikan kepercayaan andai para pemain muda ini tidak memiliki sesuatu yang ditawarkan. Dan para penggawa muda Bayern, termasuk Chris Richards, telah mencuri perhatian sang pelatih lewat kelebihannya.
“Dia [Chris Richards] benar-benar layak mendapatkan menit bermain,” ucap Hansi Flick. “Chris mempunyai kualitas yang sangat bagus. Dia kuat dalam tekel, bagus pula dalam duel udara, serta memiliki kecepatan yang mumpuni. Dia perlu tetap meningkatkan kemampuan, terutama di sisi teknis-taktis,” lanjut Flick.
Khusus mengenai kelebihannya dalam duel udara, para pemain Bayern junior menjuluki Chris Richards dengan sebutan “Air Richards”. Jika melihat silsilah keluarga, bukan tidak mungkin kemampuannya itu dipengaruhi sang ayah, Ken, yang merupakan atlet bola basket.
Kans Tampil Makin Besar di Tengah Jadwal Bayern yang Padat
Pengalaman Richards ketika ditempa di Bayern Munchen II yang berkiprah di Liga 3 serta tumbuhnya kepercayaan dari Hansi Flick untuk sesekali memainkannya di sisi kanan, di samping tiga bek lain, membuat Richards lebih percaya diri menyongsong masa depannya di Bayern.
Selain Flick yang terkagum dengan kelebihannya, Thomas Mueller juga mengingat Richards sebagai sosok yang bisa membawa pengaruh positif dalam pertandingan. “Jika saya cukup pintar untuk tidak berdiri pada posisi offside, Chris pasti akan menorehkan dua asis hari ini [lawan Hertha Berlin]. Mari berharap untuk dia. Dia bagus karena dia membawa bakatnya dari Amerika dan karena Bayern telah mengajarinya dengan sangat baik sejauh ini,” paparnya.
Usai dikalahkan Hoffenheim, September lalu, Bayern bangkit dengan menorehkan sembilan kemenangan beruntun di lintas kompetisi. Namun, dengan jadwal yang padat, Die Roten diperkirakan bakal mendapat tantangan tersendiri dari aspek kebugaran pemain.
Dengan tiga kompetisi yang diikuti (Bundesliga, DFB-Pokal, Liga Champions), fisik pemain bakal terkuras. Apalagi menilik jadwal yang akan dihadapi Bayern, total 10 pertandingan telah menanti mereka hingga akhir tahun. Itu belum termasuk jeda internasional.
Situasi ini membuat peluang Chris Richards untuk tampil bakal semakin besar. Berkaca pada situasi serupa yang dialami pendahulunya pada musim 2019/20, Joshua Zirkzee dan Alphonso Davies, yang sukses memanfaatkan kesempatan tampil untuk bersaing di level senior, Chris Richards bisa jadi kekuatan anyar Bayern musim ini.
Namun, sebelum itu, mula-mula Richards mesti tampil konsisten dari setiap laga yang dijalani serta terus berusaha memberikan yang terbaik seperti yang dilakukannya di Bayern II.
“Saya hanya berpikir, inilah waktunya untuk menunjukkan kepada orang-orang bahwa meski saya seorang Amerika, kami bisa bermain di [sepakbola] level tertinggi di dunia,” ucap Chris Richards optimistis.
Seluruh pertandingan Bundesliga 2020/21, beserta tayangan ulang dan highlights pertandingannya, dapat Anda saksikan di Mola TV (klik di sini).
Komentar