“Sepatu adalah perkakas seorang pemain sepakbola,” ujar Paolo Rossi, legenda sepakbola Italia. Sepatu sepakbola adalah, dan selalu, lebih dari sekadar sepasang perlengkapan permainan.
Seperti lapangan, bola, dan jersei, sepatu sepakbola mengalami serangkaian transformasi seiring dengan perkembangan sepakbola itu sendiri. Sepatu sepakbola telah mengalami transformasi dari sepasang pelindung yang besar dan berat menjadi peningkat performa yang sangat ringan, lengkap dengan desain yang meriah dan teknologi yang mendukung kebutuhan setiap posisi dan peran.
Seorang gelandang atau bek tengah, misalnya, membutuhkan sepatu yang berbeda dengan penyerang sayap atau bek sayap. Sementara para pemain yang beroperasi di tengah cenderung membutuhkan sepasang peningkat kekuatan, para penyisir garis tepi membutuhkan sepasang peningkat kecepatan.
Sepatu sebagai peningkat kecepatan bukan hal baru di sepakbola. Pada Piala Dunia 1950, para pemain Inggris terkesan dengan sepatu yang dikenakan oleh para pemain Brasil. Sementara para pemain Inggris masih mengenakan sepatu kulit yang tebal dan berat, para pemain Brasil mengenakan sepatu yang ramping dan ringan.
Desain sepatu sepakbola Inggris demikian adanya karena di tanah mereka, sepakbola dimainkan di lapangan yang becek. Di Brasil, sepakbola dimainkan di lapangan yang kering.
Stanley Matthews, pemain sayap kenamaan Inggris, tidak membuang waktu. Dia langsung pergi ke salah satu toko olahraga di Rio de Janeiro dan membeli sepasang “sepatu Brasil”.
“Saya menyadari dengan sepasang sepatu ini, saya bisa berlari lebih kencang,” ujarnya.
Kebanyakan dari kita kini jauh lebih beruntung daripada Stanley Matthews. Tidak perlu jauh-jauh ke Rio de Janeiro untuk membekali diri dengan sepasang peningkat kecepatan. Ortuseight, produsen peralatan olahraga asal Indonesia, memproduksi sepatu yang dirancang khusus untuk pemain dengan kecepatan tinggi: Catalyst Cypher. Sepatu ini juga bisa digunakan di lapangan gaya Inggris maupun lapangan gaya Brasil karena hadir dengan dua pilihan outsole: Catalyst Cypher SG dan Catalyst Cypher FG.
Kode SG dalam Catalyst Cypher SG berarti soft ground. Sepatu dengan sol jenis ini membantu meningkatkan performa di lapangan yang bermedan lunak — seperti lapangan yang habis terguyur hujan atau basah karena embun pagi.
Catalyst Cypher SG cocok di lapangan dengan karakteristik seperti itu karena memiliki dua stud (pul) metal di bagian belakang dan empat stud metal di bagian depan. Desain ini menjadikannya mampu mencengkeram permukaan lapangan dengan kuat.
Kode FG dalam Catalyst Cypher FG, sementara itu, berarti firm ground. Desain sol Catalyst Cypher FG menjadikannya ideal digunakan di lapangan yang cenderung kering, karena memiliki empat stud di bagian belakang dan sembilan stud di bagian depan. Desain stud yang berbentuk segitiga memberikan kestabilan pijakan dan memberi respons yang lebih baik saat terjadi perubahan arah dan kecepatan lari.
Baik Catalyst Cypher SG maupun Catalyst Cypher FG, selain itu, juga dilengkapi dengan teknologi Ortrex dan Ortspine. Ortrex merupakan teknologi yang memberikan traksi dan daya cengkeram yang kuat, sehingga penggunanya dapat melakukan akselerasi dan manuver dengan cepat. Ortspine, sementara itu, berfungsi melindungi tapak kaki kamu dari cedera namun tetap memberikan fleksibilitas dalam bermanuver.
Selain tersedia dengan pilihan outsole SG dan FG, Catalyst Cypher ini juga tersedia untuk seri futsal dengan kode Catalyst Cypher IN.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama antara Pandit Football Indonesia dan Ortuseight.
Komentar