Adama Traore kembali gagal mencetak gol atau asis dalam laga Manchester City vs Wolverhampton Wanderers. Kegagalan itu memperpanjang catatan negatifnya dalam hal keterlibatan gol. Per 3 Maret 2021, ia telah melalui 45 pertandingan (Premier League) tanpa mencetak gol dan 33 laga tanpa asis.
Gol terakhirnya di Premier League dicetak kala membungkam Manchester City pada 27 Desember 2019 lalu. Artinya, winger asal Spanyol ini telah melalui 432 hari atau satu tahun, dua bulan, dan empat hari tanpa gol di EPL. Sedangkan asis terakhirnya dibuat saat menghadapi Bournemouth, 24 Juni 2020, 252 hari silam.
Penurunan performa ini mengejutkan jika mengingat betapa garangnya Adama Traore di Liga Inggris 2019/20. Waktu itu, kecepatan super dan kemampuan dribelnya diimbangi dengan hasil akhir yang konsisten. Traore mengemas empat gol dan sembilan asis pada 2019/20. Tak ada pemain Wolves yang mencetak asis lebih banyak dari dia.
Lantas, apa yang menyebabkan statistik produk final serangan Traore menurun drastis? Jika diamati, jebolan akademi La Masia ini masih tampil eksplosif di sisi kanan Wolves. Larinya tak terkejar, kekuatan fisiknya juga sulit ditandingi. Apabila seorang winger hanya dinilai dari kecepatan, ketangkasan fisik, dan kemampuan dribel, Adama Traore adalah seorang manusia super.
Musim ini, tak ada yang mendekati pemain kelahiran 1996 itu dalam hal dribel. Ia mencatatkan 147 dribel dengan tingkat keberhasilan 76,9%. Traore membuat 113 dribel sukses terbanyak di EPL. Di nomor kedua, ada Andre-Frank Zambo Anguissa dari Fulham, “hanya” mencatatkan 72 dribel sukses, terpaut jauh dari Traore.
Eks pemain Middlesbrough ini pun masih sering menempati peran familiar sebagai winger kanan. Secara individual, ia tak memiliki kendala apa pun selain cedera hamstring singkat yang dideritanya pada Januari lalu.
Problem yang paling memengaruhi anjloknya jumlah gol/asis Traore adalah masalah situasional. Absennya Raul Jimenez akibat cedera kepala sejak November lalu menjadi salah satu faktor. Dari sembilan asis Traore pada 2019/20, tujuh di antaranya dibuat untuk Jimenez. Tiga dari empat gol Traore musim lalu pun hasil kreasi striker asal Meksiko tersebut.
Absennya Jimenez membuat winger berusia 25 tahun ini mesti menjalin koneksi baru dengan Fabio Silva atau Willian Jose. Sejauh ini, koneksi tersebut belum menampakkan hasil yang memuaskan. Silva masih terlalu hijau dan Willian Jose belum menunjukkan kapasitas mumpuni sebagai ujung tombak Wolves.
Kehilangan partner karib di lapangan beriringan dengan penurunan kualitas peluang yang diciptakan Traore. Statistik umpan kunci dan expected assists (xA) sang pemain memang tak jauh berbeda dari musim lalu. Melansir data StatsBomb (via FBRef), Traore rata-rata membuat 1,97 umpan kunci per pertandingan musim ini, berbanding 1,73 pada musim lalu. Jumlah umpan kunci yang justru meningkat ini menunjukkan bahwa Traore masih konsisten menciptakan kesempatan menembak bagi rekan-rekannya.
Sementara itu, rata-rata xA-nya sedikit menurun dari 0,23 (2019/20) menjadi 0,19 per pertandingan. Penurunan ini tak signifikan. Umpan-umpan Traore tetap menemukan rekan-rekannya dalam posisi cukup baik.
Penurunan yang cukup kentara adalah kemampuan Traore mengirim bola ke kotak penalti. Sebagai winger, ia kerap menyisir sisi kanan penyerangan dan membuat peluang dari area pinggir. Dari posisi ini, Traore kerap mengirim umpan silang. Ia tercatat mengirim 78 umpan silang sejauh ini. Namun, hanya 15 di antaranya yang tepat sasaran.
Adama Traore semakin jarang mengirimkan bola ke kotak penalti dan ini memengaruhi jumlah asisnya. Di sisi lain, setelah performa impresif pada 2019/20, pemain bertahan lawan menyadari daya rusak Traore dan semakin menaruh perhatian kepadanya. Musim ini, ketika telah memasuki sisi luar kotak penalti, pemain bertahan menutup jalur umpan Traore dengan efektif.
Traore memang belum mencetak gol atau asis, tetapi hal tersebut tak lantas membuatnya patut dianggap bermain buruk. Eks penggawa Aston Villa ini masih terlibat dengan cukup baik dalam build-up Wolves. Meski tanpa asis, Traore rata-rata membuat 4,20 aksi berujung tembakan, tertinggi di antara skuad Wolves dengan menit bermain lebih dari 1.000.
Aksi berujung tembakan berguna untuk mengukur keterlibatan pemain dalam sekuens serangan. Aksi yang dimaksud bisa berupa umpan, dribel, atau memenangkan pelanggaran yang tak memerlukan lebih dari dua aksi lain untuk menghadirkan tembakan.
Statistik di atas menunjukkan bahwa, meskipun tak menghasilkan asis, Traore masih berperan menonjol dalam kreasi peluang Wolves.
Musim ini, Traore juga dua kali terlibat secara langsung dalam gol. Ia memenangkan penalti saat Wolves bermain imbang kontra Brighton, Januari lalu. Penalti itu dikonversi dengan sempurna oleh Ruben Neves. Saat menghadapi Leeds United, 19 Februari 2021, tembakan keras Traore membentur tiang gawang dan kiper Illan Meslier lalu membuahkan gol bunuh diri.
Banyak cara memanfaatkan talenta Traore. Pelatih Wolves, Nuno Espirito Santo menunjukkannya saat menghadapi Manchester City. Dalam laga itu, Nuno memasang Traore sebagai penyerang tengah. Traore diharap menjadi kunci serangan balik Wolves, memanfaatkan kecepatan dahsyat dan kemampuan dribelnya. Tetapi, sayangnya, pertahanan City terlalu cakap menutup celah serangan tim tamu. Wolves mengakhiri laga itu dengan hanya satu tembakan tepat sasaran dan enam sentuhan di kotak penalti lawan.
Traore masih tajam dan kapabel mencetak gol atau asis secara resmi. Wolves sedang menghadapi persaingan yang lebih ketat dibanding musim lalu dan sumbangsih Traore sangat diharapkan.
Komentar