Derbi London Utara dan Kebangkitan Gareth Bale

Analisis

by Redaksi 7

Redaksi 7

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Derbi London Utara dan Kebangkitan Gareth Bale

Derbi London Utara antara Arsenal vs Tottenham Hotspur kembali digelar pada Minggu (14/3/2021) pekan ini. Kemungkinan, publik akan menyaksikan kembalinya sesosok wajah lama di tengah panasnya derbi Arsenal vs Spurs: Gareth Bale. Penyerang internasional Wales tersebut menampilkan performa impresif belakangan ini.

Tentu jadi pertanyaan besar jika Jose Mourinho tak memasukkannya dalam 11 utama. Pada paruh pertama Liga Inggris, pemain pinjaman dari Real Madrid tidak diturunkan saat menghadapi Arsenal. Kali ini, ia berpeluang mencicipi Derbi London Utara kembali.

Enam tahun membela Spurs, Bale bukanlah sosok asing di Derbi London Utara. Ia paham sebesar apa gengsi yang menyekat dua komunitas sepakbola itu. Bale, selama pengabdiannya di White Hart Lane, menjadi bagian tim Spurs yang mulai bisa mengimbangi Arsenal sejak rezim Arsene Wenger.

Sang Profesor membawa Tim Gudang Peluru berjaya pada akhir ’90-an hingga awal 2000-an. Atas rivalnya, Wenger menorehkan rekor kuat yang mencerminkan perbedaan kejam antara dua kubu: Arsenal tak pernah kalah dari Spurs selama delapan tahun (2000-2008). Di kandang, Wenger memperpanjang rekor tak terkalahkan atas Tottenham yang bertahan sejak 1993 hingga 2010.

Spurs baru meraih kemenangan kedua (pertama sejak 1999) lawan pasukan Wenger di semifinal Piala Liga 2008. Pemandangan tersebut rupanya terjadi lebih sering di musim-musim selanjutnya, Spurs asuhan Harry Redknapp meraih tiga kemenangan dan tiga hasil imbang dari sembilan pertemuan kontra Arsenal.



Redknapp berjasa besar dalam perkembangan karier Bale. Ia mengubah seorang bek muda eks Southampton menjadi winger berbahaya Spurs. Pemain kelahiran Cardiff ini pun kerap menjadi pahlawan di Derbi London Utara, mencetak lima gol dan satu asis dari sembilan derbi kontra Arsenal.

Bale menjadi pembuka comeback Spurs pada November 2010 di Emirates. Waktu itu, Arsenal unggul atas tim tamu via Samir Nasri dan Marouane Chamakh di babak pertama. Bale membalas satu gol dengan penyelesaian tenang di awal babak kedua. Penalti Rafael van der Vaart dan gol Younes Kaboul pun melengkapi kemenangan 2-3 tim tamu; kemenangan pertama Spurs di kandang Arsenal setelah 17 tahun.

Kini, situasinya memang beda jauh dari era Redknapp. Daya saing Spurs meningkat dan Bale bukanlah pemain bintang di sana. Harry Kane dan Son Heung-min merupakan bintang Spurs beberapa musim belakangan dan Bale harus menyesuaikan diri dengan tim.

Jose Mourinho pun sangat berhati-hati dalam mengintegrasikan Bale ke skuad. Di Real Madrid, ia punya riwayat cedera yang mengkhawatirkan. Pelatih asal Portugal itu juga berkata bahwa Bale kini tidak percaya diri dengan kebugaran tubuhnya.

Pendekatan Mourinho mulai membuahkan hasil. Bale tampil konsisten dan terlihat prima belakangan ini. Penyerang berusia 31 tahun tersebut selalu menjadi starter dalam tiga laga terkini di Premier League.

Selain itu, Bale tampil impresif. Ia mengemas empat gol dan dua asis dari empat pertandingan terakhir di ajang liga. Golnya ke gawang Burnley, 28 Februari silam, mengingatkan publik Spurs akan masa emas sang pemain pada 2010-an. Bergerak dari sayap kanan, Bale meminta bola dari Son yang menginisiasi serangan di sayap kiri. Dari dekat batas kotak penalti, Bale melepaskan tembakan melengkung yang bersarang di tiang jauh Nick Pope.

“Saya berbenah, ini membutuhkan waktu tetapi kini saya senang, semakin percaya diri, dan kebugaran saya semakin baik. Saya pikir Anda dapat melihat itu dari performa saya,” kata Bale.

Kepercayaan diri Bale membuatnya tampil garang sebagaimana mestinya. Musim ini, Bale rata-rata membuat 5,18 dribel per pertandingan dengan tingkat kesuksesan mencapai 62,1 persen. Rerata dribel Bale naik dua kali lipat dibanding ketika membela Real Madrid tiga musim belakangan.

Di bawah Mourinho, Bale kembali tampil sebagai penyerang sayap kelas atas dan hal ini tentu wajib diwaspadai Arsenal. Kecepatan dan kemampuan olah bola pemain dengan 87 caps Timnas Wales ini belum hilang.

Bersama Bale, Spurs berupaya meraih kemenangan tandang lawan Arsenal untuk pertama kalinya sejak 2010 di Premier League. Di lain sisi, anak asuh Mourinho juga butuh poin untuk menjaga asa lolos ke Liga Champions. Spurs saat ini masih berkutat di peringkat tujuh, terpaut lima angka dari Chelsea di peringkat empat.

Komentar