Italia akan menghadapi Austria di babak 16 Besar Piala Eropa 2020, Minggu (27/6/2021) dini hari di Wembley. Ini adalah pertemuan pertama kedua tim sejak 2008 silam. Di turnamen resmi, Italia terakhir bersua Austria di fase grup Piala Dunia 1998.
Pertandingan ini tak ubahnya laga kumpulan bintang Serie A vs Bundesliga. Pasalnya, skuad masing-masing tim didominasi oleh pemain yang merumput di dua liga tersebut. Italia mengandalkan pemain liga domestik, sedangkan Austria bertumpu pada ekspat Bundesliga Jerman.
Italia telah sejak lama mengandalkan pemain liga domestik di kompetisi resmi. Di Piala Eropa 2016 lalu, 16 dari 23 pemain Gli Azzurri berasal dari Serie A. Saat mereka memenangkan Piala Dunia 2006, hanya terdapat dua pemain yang merumput di liga luar negeri.
Piala Eropa 2020 pun tak berbeda. Roberto Mancini membawa 22 pemain Serie A dari kuota 26. Juventus menyumbang pemain terbanyak (4), yakni Giorgio Chiellini, Federio Chiesa, Leonardo Bonucci, dan Federico Bernadeschi.
Sementara itu, perantau Bundesliga Jerman mendominasi skuad Austria di Piala Eropa 2020. Dari 26 pemain, Austria membawa 21 pemain yang merumput di Jerman. TSG Hoffenheim menjadi klub dengan sumbangan pemain terbanyak (3), yakni Stefan Posch, Florian Grillitsch, serta Christoph Baumgartner.
Hanya ada dua pemain Austria yang merumput di liga domestik (juga bernama Bundesliga). Mereka adalah Andreas Ulmer dari RB Salzburg dan Alexander Schlager dari LASK Linz.
Pelatih kepala mereka pun berasal dari Jerman, Franco Foda. Sebagai pelatih, trek kariernya cukup unik. Ia menghabiskan sebagian besar karier sebagai pesepakbola di Jerman. Namun, saat merintis karier kepelatihan, Foda pindah ke Austria. Pelatih berusia 55 tahun ini pun awet di satu klub: Sturm Graz.
Sebagai pelatih, Foda sempat pulang ke tanah asal dan melatih FC Kaiserslautern. Namun, itu hanya semusim. Ia kemudian kembali lagi ke Sturm Graz, menangani klub hingga 2017. Pada 2018, ia ditunjuk menjadi pelatih Timnas Austria.
Para pemain Austria memang semakin marak mengadu nasib ke Jerman, jumlahnya meningkat dua kali lipat sedekade belakangan. Pada 2010/11, terdapat 16 pemain yang memperkuat klub Bundesliga. Awal 2020/21, tercatat ada 31 pemain Austria di divisi teratas Jerman. Persentase pemain asing Bundesliga paling banyak dari Austria, 10,7% dari total pemain yang teregistrasi.
Di Bundesliga, para perantau Austria pun tak sekadar numpang lewat. Banyak yang akhirnya menjadi pemain reliabel di klub besar. Bayern Muenchen sejak lama mengandalkan David Alaba. Marcel Sabitzer menjadi sosok penting RB Leipzig. Di Moenchengaldbach, Stefan Lainer menjadi salah satu pemain dengan menit bermain terbanyak.
Bundesliga pun turut “mengasuh” talenta-talenta masa depan Austria. Para perantau muda mencuri perhatian pada musim lalu. Di antaranya adalah Sasa Kalajdzic di VfB Stuttgart, Christoph Baumgartner di Hoffenheim, serta Xaver Schlager di Wolfsburg.
Meningkatnya jumlah perantau pun beriringan dengan peningkatan prestasi Austria. Mereka berhasil lolos fase grup, yang mana merupakan sebuah pencapaian tersendiri. Terakhir kali Timnas Austria bisa lolos dari ronde pertama turnamen resmi terjadi di Piala Dunia 1982.
Di Piala Eropa 2016 lalu, partisipasi Austria berakhir mengecewakan. Mereka menjadi juru kunci Grup F dan hanya mencetak satu gol dari tiga pertandingan. Kini, dengan poros dari liga yang sama, anak asuh Franco Foda telah melaju satu langkah lebih baik.
Akan tetapi, untuk melaju lebih jauh dari 16 Besar, rintangan cukup sulit bagi Austria. Italia merupakan salah satu penampil terbaik di fase grup. Gli Azzurri menjadi satu dari tiga tim yang berhasil meraih poin sempurna.
“Tim ini telah melakukan sesuatu yang spektakuler dengan melaju sejauh ini. Sekarang kami ingin tetap melaju. Kami dalam kondisi fokus dan siap,” kata Foda sebelum pertandingan.
Bagaimanapun, David Alaba dan kawan-kawan memiliki potensi untuk menyulitkan Italia. Di partai terakhir fase grup, Austria tampil solid lawan Ukraina dan menang 1-0. Mereka membuat 18 tembakan di pertandingan itu dan hanya kecolongan lima tembakan.
Laga ini pun sangat mungkin berjalan seru. Pasalnya, Serie A dan Bundesliga Jerman menyumbang pemain dengan gol terbanyak di Piala Eropa sejauh ini. Dari 94 gol fase grup, sebanyak 25 disumbang oleh pemain Serie A. Pemain Bundesliga mengikuti di bawahnya dengan torehan 21 gol.
Komentar