Setelah gagal meraih poin di pertandingan pertama SEA Games melawan tuan rumah Vietnam, Timnas Indonesia dituntut menang di tiga sisa pertandingan fase grup lainnya untuk menjaga asa lolos ke babak semifinal. Namun ini tentunya bukan hanya soal meraih kemenangan, melainkan juga pembuktian dari sisi kualitas permainan.
Berkaca dari kekalahan telak 0-3 di laga pertama, Indonesia perlu banyak berbenah melawan Timor Leste, Selasa (10/5) pukul 19.00 WIB. Anak asuh Shin Tae-yong saat itu tidak tampil maksimal seperti yang diharapkan kala menghadapi Vietnam di Stadion Vietri, Jumat (6/5).
Turun dengan formasi 4-3-3 dengan Marc Klok, Rachmat Irianto, dan Ricky Kambuaya sebagai jendral lini tengah nyatanya tidak membuat Indonesia mampu menguasai pertandingan. Alih-alih, mereka ditekan oleh pemain Vietnam terus-menerus.
Garuda Muda hanya mampu mencatatkan 39% berbanding 61%. Klok dkk tidak mampu mengatasi pressing ketat yang diterapkan para pemain Vietnam sehingga seringkali melakukan kesalahan dalam mengoper bola.
Tidak adanya aliran bola ke depan membuat trio lini depan timnas Indonesia tidak berkutik. Kombinasi Saddil Ramdani, Egy Maulana, dan Irfan Jauhari yang turun sejak menit pertama kesulitan menembus pertahanan lawan. Terbukti, mereka hanya menghasilkan satu tembakan ke arah gawang Vietnam.
Perbaikan di Lini Pertahanan
STY jelas harus melakukan evaluasi besar. Perbaikan yang diharapkan di laga melawan Timor Leste bukan hanya tentang skor. Indonesia butuh menunjukkan performa yang lebih meyakinkan dan kohesif dalam pola permainan.
Rapuhnya lini belakang, terutama di sisi sayap pertahanan, menjadi sorotan. Sektor tersebut menjadi titik lemah yang mudah dieksploitasi para pemain Vietnam. Total, 10 tendangan mengarah ke gawang Indonesia dan tiga di antaranya berbuah menjadi gol.
Lini pertahanan yang diisi Firza Andika, Rizki Ridho, Fachrudin Aryanto, dan Rio Fahmi seakan tidak padu satu sama lain, utamanya dua bek sayap kanan dan kiri yang seringkali menjadi sasaran pemain Vietnam. Situasi tersebut memaksa para gelandang untuk ikut membantu sehingga menciptakan ruang kosong di tengah, sehingga mengganggu keseimbangan bentuk formasi.
Asnawi Mangkualam yang telah bergabung dengan timnas diharapkan jadi solusi perbaikan di sisi pertahanan. Asnawi merupakan andalan STY di posisi bek kanan. Ia bermain sangat baik di AFF 2020 lalu dengan catatan tiga blok, 12 intersep, dan 14 sapuan bola. Dalam urusan menyerang, Asnawi mencatatkan 10 operan kunci dan satu asis selama AFF 2020.
Mewaspadai Kejutan Timor Leste
Skuad Timor Leste tentu tidak bisa diremehkan. Mereka memiliki waktu persiapan yang panjang dan terbilang matang. Hampir semua materi pemain yang dibawa ke SEA Games 2021 telah bermain bersama sejak Piala AFF 2020 dan Piala AFF U23. Bahkan, di Piala AFF U-23 mereka mampu memberi kejutan dengan menjadi juara grup dan lolos ke babak semifinal.
Dalam gelaran Piala AFF U-23 yang digelar di Kamboja itu, Timor Leste tidak terkalahkan dalam waktu normal. Mereka menahan imbang Filipina dengan skor 2-2 di laga pertama kemudian menang melawan Brunei dan tuan rumah Kamboja. Di semifinal, mereka mampu menahan imbang Vietnam dengan skor 0-0 hingga babak tambahan walau akhirnya harus menyerah di babak adu pinalti.
Hasil ini tentu merupakan pencapaian baik bagi Timor Leste. Melalui perjalanan di Piala AFF U-23, Timor Leste memberikan pesan kuat bahwa mereka punya potensi untuk menciptakan kejutan di SEA Games kali ini.
Timor Leste memang mengawali SEA Games dengan dua kekalahan. Setelah dihajar 0-4 oleh Filipina di pertandingan pertama, mereka kalah 2-3 dari Myanmar. Namun, bukan berarti mereka bisa dipandang sebelah mata.
Dua hasil tersebut bisa menjadi motivasi tersediri bagi skuad asuhan pelatih Fabio Magrao untuk mengincar kemenangan di laga selanjutnya melawan tim anak asuh Shin Tae-yong. Apalagi, pelatih berkebangsaan Brasil itu pernah mengatakan bahwa Indonesia bukanlah tim terkuat di grup A dan ia siap memberikan kejutan.
“Saya pikir Indonesia dan Vietnam bukan tim terkuat di grup, saya juga tidak yakin mereka akan lolos fase grup, sepakbola dimainkan di lapangan, dan kami tentunya bisa memberikan kejutan,” ungkap Magrao seperti yang dikutip Goal.com.
Saat melawan Filipina dan Myanmar, para pemain Timor leste memang tidak mampu menguasai bola sepenuhnya, namun mereka memiliki kecepatan dalam serangan balik dan eksekusi bola mati.
Terbukti, saat melawan Myamar pada Minggu (7/5), tim berjuluk The Rising Sun itu mampu mengejar ketertinggalan dua gol dengan memanfaatkan bola mati. Gol pertama diciptakan oleh pemain bernomor punggung 10, Mouzinho, lewat tendangan bebas dengan sepakan indahnya dari luar kotak penalti. Tidak lama berselang, sebuah tendangan penjuru menghasilkan kemelut di muka gawang Myamar yang mampu dikonversi bek Timor Leste, Jaimito, menjadi gol.
Jangan lupa juga bahwa Timor Leste sebenarnya hampir mencuri satu poin vs Myanmar. Gol kemenangan sang lawan baru tercipta di menit 90+5`. Adapun kala melawan Filipina, mereka juga sempat memberi perlawanan sengit; hanya kemasukan satu gol di babak pertama, sebelum kemasukan tiga gol tambahan di babak kedua.
Mouzinho menjadi pemain paling disorot dalam dua pertandingan terakhir bersama tim yang dulu bernama Timor Timur. Meski pemain berusia 20 tahun itu berpostur pendek, ia punya kecepatan di sisi kanan lini serang Timor Leste. Barangkali Mouzinho perlu diwaspadai Asnawi yang berposisi sebagai fullback kanan.
Garuda Muda Wajib Menang
Di atas kertas, Indonesia mungkin jauh diunggulkan atas Timor Leste. Garuda Muda tidak pernah terkalahkan dalam empat pertemuan dan bahkan pernah menang dengan skor telak 7-0 pada tahun 2014 silam. Rasanya tidak ada hasil yang bisa diterima selain menang secara meyakinkan dalam pertandingan nanti.
Kemenangan melawan Timor Leste juga sangat penting demi menjaga asa lolos dari fase grup. Terutama, mengingat dalam dua laga terakhir fase grup, Indonesia akan menghadapi Filipina dan Myanmar, yang di atas kertas lebih kuat dan bersaing langsung dalam perebutan tiket semifinal.
Perubahan susunan sebelas pertama sepertinya akan dilakukan STY dalam laga kedua ini dengan harapan lini belakang yang lebih kokoh dengan Asnawi Mangkualam menggantikan posisi Rio Fahmi. Sementara, di lini depan, ada kemungkinan Witan Sulaeman bermain sejak menit pertama untuk menggantikan Saddil Ramdani yang harus kembali membela Sabah FA hingga fase grup berakhir.
Prediksi Susunan Sebelas Pertama
Indonesia (4-3-3): Adi Satryo; Firza Andika, Rizky Ridho, Fachrudin Ariyanto, Asnawi Mangkualam; Rachmat Irianto, Marc Klok, Ricky Kambuaya; Egy Maulana, Witan Sulaeman, Irfan Jauhari
Timor Leste (4-3-3): Junildo; Jaimito, Sarmento, Filameno, Soares; Jhon Frith, Cristevao, Kornelis Nahak; Paulo Gali, Mauzinho, Alexandro Kefi
Komentar