Dua klub asal Kalimantan, Borneo FC Samarinda dan Barito Putera, Persija Jakarta, Madura United, hingga tim promosi RANS Nusantara FC mengisi tempat di Grup B. Grup yang akan berlaga di Stadion Segiri, Samarinda itu mulai bertanding pada 14 Juni 2022.
Perbaikan Barito Putera di Tangan Dejan Antonic
Pada pertandingan penutup Liga 1 2021/22, Barito Putera berjuang mengamankan posisi di kompetisi Divisi Utama. Klub berjuluk Laskar Antasari hanya berjarak satu langkah dari risiko degradasi. Hingga akhirnya, Barito pun sukses mempertahankan tempat di Liga 1 setelah hasil imbang kontra Persib.
Kini Barito akan menjajal turnamen pra-musim jelang Liga 1 2022/23. Barito telah ambil bagian sejak Piala Presiden edisi 2017, 2018, 2019, hingga sekarang. Namun dari sekian edisi, Barito belum mampu menunjukkan hasil terbaik.
Sebelum Piala Presiden 2022 bergulir, Barito menggaet Dejan Antonic sebagai pelatih anyar mereka, menggantikan Rahmad Darmawan yang kontraknya habis. Dejan menjadi pilihan karena rekam jejaknya selama dua musim mengarsiteki PSS Sleman.
Pelatih berkebangsaan Serbia itu membawa PSS Sleman ke babak semifinal Piala Menpora 2021. Walau akhirnya tersingkir oleh Persib di semifinal, PSS sukses mengalahkan PSM Makassar dalam perebutan tempat ketiga.
Kendati demikian, Dejan tak mampu berbuat banyak untuk PSS di Liga 1 musim lalu. Super Elja berakhir di posisi ke-13, terpaut dua posisi dengan Barito.
Dejan punya pekerjaan yang tak begitu mudah. Laskar Antasari cukup gagal, walaupun tak terdegradasi, saat mengarungi Liga 1 musim lalu. Barito menjadi tim paling banyak kebobolan ketiga dengan 49 gol dalam 34 pertandingan.
Jelang pra-musim, Dejan bergegas merombak komposisi pemain. Barito terhitung melepas enam pemain, yakni Muhammad Riyandi, Anwar Sani, Dandi Maulana, Kartika Ajie, Saddam Tenang, dan Alfath Fathier. Dari enam pemain, Riyandi dan Ajie berposisi sebagai penjaga gawang.
Sementara itu, Dejan menggaet beberapa pemain untuk memperkuat Barito, di antaranya Slamet Budiono, Donny Monim, Joko Ribowo, Afdal Yusra, Dendi Maulana, Rendy Saputra, Frank Sokoy, Rafinha, dan Ryoto Noma.
Ryoto menjadi rekrutan menonjol asal Jepang karena telah melanglang buana. Sebelum berlabuh ke Indonesia, pemain asal Jepang itu memperkuat Istiqlol Dushanbe, klub dari liga teratas Tajikistan selama satu musim. Sebelumnya, ia juga memperkuat tim teratas Montenegro, Rudar Pljevlja.
Kiper: Joko Ribowo, Adhitya Harlan, Yogi Hermawan, Norhalid
Belakang: Renan Alves, Donny Monim, Muhamad Firly, Yuswanto Aditya, Rendy Saputra, Frank Sokoy, Alexandro Kamuru, Bagas Kaffa, Nazar Nurzaidin, Dendi Maulana
Tengah: Bayu Pradana, Luthfi Kamal, Rafi Syarahil, Ferdiansyah, Hyun-koo Yu, Raphael Maitimo, Aditiya Daffa, Bruno Matos, Ryoto Noma, Alif Jaelani, Buyung Ismu Lessy
Depan: Slamet Budiono, Rafinha, Rizky Pora, Ambrizal Umanailo, Rafael Silva, Afdal Yusra, Kahar Muzakkar, Guy Junior Riski Kurniawan, Rafly Ariyanto, Rahmat Beri Santoso
Persija di Tangan Thomas Doll
Setelah ditinggal pelatih Angelo Alessio, Persija Jakarta mendatangkan Thomas Doll. Seraya Alessio, Doll merupakan pelatih asal Benua Eropa. Jika Alessio dari Italia, maka Doll berasal dari Jerman.
Doll telah menangani berbagai tim yang notabene mumpuni di dunia, sebut saja Borussia Dortmund, Al-Hilal SFC, APOEL Nicosia, sampai Ferencvárosi TC. Bersama Ferencvárosi, Doll menjuarai Liga Hungaria 2015/16 dan tiga gelar Piala Hungaria.
Beberapa waktu lalu, Doll menjalani debutnya sebagai pelatih Persija saat berjumpa Sabah FC dalam laga uji tanding di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi. Sayangnya, Macan Kemayoran menelan kekalahan dengan skor 2-1.
Dalam laga kontra Sabah, Doll menerapkan formasi 3-5-2 dan memerintahkan anak asuhnya untuk bermain operan-operan pendek. Menurut pria berusia 56 tahun itu, bola-bola panjang yang diterapkan Persija musim lalu tidak memuaskan.
“Dalam sistem saya, pemain harus bisa melakukan banyak operan pendek dengan nyaman dan kalau bisa melakukan pressing juga,” tegas Doll kepada Goal Indonesia.
Musim lalu, Persija sering mengandalkan umpan panjang yang tertuju langsung ke depan. Riko Simanjuntak dan Osvaldo Haay tak jarang untuk dituntut menyambut bola karena memiliki kecepatan.
Dalam cara bermain Doll, Syahrian Abimanyu mungkin akan mudah beradaptasi. Abimanyu selalu mendapat tempat di Tim Nasional Indonesia yang diarsiteki Shin Tae-yong. Shin sendiri punya visi bermain serupa dengan Doll; andalkan pressing dan operan pendek.
Setelah datangkan Doll, Persija rekrut pemain asal Republik Ceko, Ondrej Kudela. Berposisi sebagai bek tengah, Kudela didatangkan dari Slavia Praha. Umurnya memang tak muda lagi, 35 tahun, tetapi pengalamannya bisa dimanfaatkan Persija.
Kudela pernah menjajal Liga Champions 2019/20 ketika berseragam Slavia. Tergabung dalam Grup F, pemain berusia 35 tahun berjumpa Barcelona, Dortmund, dan Inter Milan. Kini, Kudela juga ambil bagian bersama Timnas Ceko dalam Kualifikasi Piala Dunia 2022. Ia telah membela Ceko ketika menghadapi Wales, Belgia, dan Estonia.
Kiper: Andritany, Rizky Sudirman, Cahya Supriadi
Belakang: Ryuji Utomo, Hansamu Yama, Otavio Dutra, Muhammad Ferarri, Maman Abdurahman, Firza Andika, Rezaldi Hehanusa, Hamra Hehanusa, Rangga Widiansyah, Barnabas Sobor, Rio Fahmi, Ismed Sofyan
Tengah: Hanif Sjahbandi, Resky Fandi, Dwiki Arya, Tony Sucipto, Syahwal Ginting, Syahrian Abimanyu, Makan Konate, Braif Fatari, Donny Pamungkas, Raka Cahyana
Depan: Osvaldo Haay, Riko Simanjuntak, Alfriyanto Nico, Taufik Hidayat, Ricky Cawor, Rafli Mursalim
Tantangan Rahmad Darmawan Tangani RANS Nusantara
Rahmad Darmawan sukses membawa RANS Nusantara hingga ke Final Liga 2 2021 berjumpa Persis Solo. Namun RANS dikalahkan Persis dengan skor 2-1. Keluar sebagai runner-up, RANS tetap memastikan diri promosi ke Liga 1 musim depan.
RANS, bersama Dewa United dan Persis, adalah tim anyar di Divisi Utama Indonesia. Klub yang dimiliki pesohor Raffi Ahmad itu, diperkuat oleh pemain sekaliber Cristian Gonzales, Alfin Tuasalamony, sampai David Laly agar bisa bersaing dengan tim-tim lainnya.
Meski telah berusia 45 tahun, Gonzales menolak tua. Selama gelaran Liga 2 musim lalu, El Loco bukukan tujuh gol dan tercatat sebagai pencetak gol terbanyak kedua. Maka tak heran mengapa RANS masih mempertahankan Gonzales hingga berakhirnya Liga 1 2022/23.
Namun ketika RANS berjumpa Arema FC dalam uji coba, Gonzales tak membuat gebrakan. Arema menjebol gawang RANS empat gol tanpa balas. Bermain di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Selasa (7/6), lini belakang RANS tampak begitu rapuh.
Kuartet Ady Setiawan, Hamdan Zamzani, Victor Salinas, dan Anan Lestaluhu tidak disiplin mengantisipasi serangan Arema. Dari masalah satu lawan satu, meninggalkan ruang, sampai kalah duel bola udara.
Kiper: Hilmansyah, Wawan Hendrawan, Wahyudi, Fiqri Ntong
Belakang: Victor Salinas, Arif Satria, Hamdan Zamzani, Herwin Saputra, Boas Isir, Meru Kimura, Edo Febriansyah, Saddam Tenang, Anan Lestaluhu, Basroh Alamsyah, Alfin Tuasalamony, Kurniawan Karman
Tengah: Ady Setiawan, Sandi Sute, Fadilla Akbar, Arthur Bonai, Gama Imbiri, Kodai Iida, Bima Ragil Satria, Tarik El Janaby, Ikhsan Nul Zikrak, Sumarna
Depan: David Laly, Ramdhani Tawainella, Defri Rizki, Jefron Sitawa, Zidane Pattiiha, Harberd Sokoy, Septian Bagaskara, Jujun Junaidi, Syamsir Alam, Cristian Gonzales
Borneo FC Samarinda Pertahankan Tren
Borneo FC Samarinda finis di posisi keenam Liga 1 2021/22. Bukan sesuatu yang bisa dibanggakan, sekaligus juga bukan sesuatu yang terlalu buruk.
Dari musim ke musim Liga 1, posisi Borneo beranjak naik. Berakhir di posisi keenam adalah pencapaian terbaik klub berjuluk Pesut Etam. Hal itu juga tidak lepas dari empat pergantian pelatih selama musim kemarin.
Tercatat, Mario Gomez, Risto Vidakovic, sampai Fakhri Husaini menduduki kursi kepelatihan Borneo selama bergulirnya Liga 1 musim lalu. Ketiganya didepak, dan sekarang Milomir Seslija yang akan menjadi tulang punggung tim selama satu musim ke depan.
Pelatih berkebangsaan Bosnia itu membuat gebrakan dengan mendatangkan Stefano Lilipaly dari Bali United. Lilipaly tampil 30 kali, mengemas enam gol dan enam asis musim lalu bersama Bali. Pemain naturalisasi itu berposisi sebagai gelandang serang yang sering bermain di lini kedua.
Catatan enam asis adalah buah dari kemampuan Lilipaly. Tampaknya Borneo ingin mempertajam serangan dengan mendatangkan Lilipaly yang kemungkinan akan berduet dengan Jonathan Bustos.
Bustos tampil 28 kali dan catatkan enam asis terbanyak untuk Borneo selama Liga 1 musim lalu. Cara bermain pria asal Argentina itu hampir serupa dengan Lilipaly. Bernomor punggung 10, Bastos menjembatani lini tengah dan lini serang.
Akan tetapi, Lilipaly berpotensi absen membela Borneo dalam beberapa laga fase grup Piala Presiden 2022. Pasalnya ia tengah dilibatkan dengan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Asia 2023 di Kuwait hingga 15 Juni 2022.
Nuansa Samba di Madura United
Menatap Piala Presiden 2022, Madura United rombak jajaran staf kepelatihan. Sebelumnya, sosok Brasil hanya separuh dari enam staf. Uniknya, kini jajaran tim pelatih Madura didominasi sosok asal Brasil.
Fabio Lefundes sebagai pelatih, Claudio Luzardi sebagai interpreter, dan Osvaldo Lessa sebagai pelatih fisik telah lebih dulu merapat ke Madura United sejak awal musim lalu. Jelang musim baru, Lefundes mendatangkan tiga koleganya, yaitu Valdi Bardi (pelatih kiper), Marcelo Araujo (fisioterapis), dan Italo Resend (analis performa).
“Enam pelatih yang semuanya dari Brasil itu juga pilihan langsung dari Lefundes,” kata Presiden Madura, Achsanul Qosasi kepada Jawapos.
Dengan begitu, nuansa Samba di Madura begitu kental. Apalagi di dalam tim, ada beberapa pemain yang berkebangsaan Brasil, adalah Hugo Gomes, Cleberson Martins, dan Luiz “Lulinha” Marcelo yang pernah membela Timnas Brasil kelompok umur. Selain itu, pemain naturalisasi Alberto “Beto” Goncalves juga berdarah Brasil.
Madura meminjamkan Beto dari Persis hingga waktu yang tidak ditentukan. Laskar Sapeh Kerrap beruntung bisa memakai jasanya, mengingat Beto berstatus sebagai pencetak gol terbanyak dengan torehan 11 gol di Liga 2 musim lalu.
Kiper: Angga Saputro, Shahar Ginanjar, Pualam Bahari, Zulfikri
Belakang: Javlon Guseynov, Agung Prasetya, Nurdiansyah, Wildansyah, Muhammad Ilham, Indra Mustafa, Wiranto, Leo Guntara, Irsan Lestaluhu, Alvin Derro Duaramuri, Rifad Marasabessy, Diego Michiels, Mifathul Ikhsan
Tengah: Hendro Siswanto, Komang Teguh, Wahyudi Hamisi, Kei Hirose, Misbakus Solikin, Sultan Samma, Jonathan Bustos, Taufany Muslihuddin, Ahmad Surahman
Depan: Ucok Ahya, Andy Hartio, Muhammad Sihran, Faturrahman, Stefano Lilipaly, Terens Puhiri, Arya Gerryan, Fajar Fathur Rahman, Matheus Pato, Ahmad Nur Hardianto, Serdy Ephyfano, Rabbani Tasnim, Yuda Editya Pratama
Komentar