Persib Bandung sukses mencuri poin penuh dari kandang Arema FC dengan skor 1-2. Tim asuhan Luis Milla berhasil membalikkan keadaan setelah tertinggal satu gol di babak pertama berkat gol dari kaki Beckham Putra dan David Da Silva. Hasil ini membawa Maung Bandung naik ke peringkat delapan dan mendesak pasukan Singo Edan turun ke peringkat sepuluh klasemen sementara.
Tuan rumah tampil dengan skuad yang berbeda dari pertandingan sebelumnya. Javier Roca menurunkan Teguh Amirudin di bawah mistar. Ia juga mempercayakan Hasim Kipuw untuk menjadi tandem Sergio Silva sebagai bek tengah. Adam Alis yang pekan lalu main sejak menit pertama justru duduk di bangku cadangan. Di depan, Dedik Setiawan berperan sebagai ujung tombak Singo Edan.
Sementara tim tamu turun dengan The Winning Team. Keputusan ini menunjukan bahwa Luis Milla ingin menguji ulang komposisi yang ia turunkan pada pertandingan sebelumnya. Hal ini bertujuan agar ia dan seluruh staf kepelatihan bisa menemukan celah-celah pada timnya untuk kemudian dievaluasi dan dibenahi.
Gambar 1 - Susunan pemain Arema FC vs Persib Bandung
Pertemuan dua tim yang dipimpin oleh pelatih baru ini berjalan cukup menarik. Kedua pelatih menerapkan taktik yang berbeda, termasuk penyesuaian dengan apa yang terjadi di lapangan. Beberapa pemain tampak bermain lebih nyaman dengan peran baru yang diberikan oleh pelatih baru.
Javier Roca mempertahankan strategi penguasaan bola Arema FC yang telah diterapkan sejak awal musim. Pada pertandingan ini, Singo Edan mencatatkan 57% penguasaan bola dengan akurasi umpan mencapai 80%. Zola, Renshi, dan Jayus yang beroperasi di sektor tengah menjadi aktor penting dalam keberhasilan tuan rumah menguasai bola. Meskipun demikian, Arema FC sulit untuk menciptakan peluang. Hingga pertandingan berakhir, mereka hanya melepaskan 3 tembakan yang mengarah ke gawang. Jumlah tersebut bahkan lebih rendah dibanding Persib Bandung yang berhasil mencetak 4 tendangan tepat sasaran meskipun hanya menguasai 43% penguasaan bola.
Keberhasilan Persib Bandung mencuri poin penuh dari Arema FC tidak lepas dari peran Luis Milla dalam menjawab strategi Javier Roca. Ada beberapa poin yang menjadi faktor kunci keberhasilan tim tamu membalikkan keadaan.
Serangan Arema FC Minim Variasi
Javier Roca memasang tiga gelandang sejak menit pertama. Renshi dan Jayus bertugas sebagai distributor bola dari lini belakang ke lini tengah atau depan, sedangkan Gian Zola diplot sebagai gelandang serang dengan harapan mampu mengirimkan umpan matang kepada tiga penyerang. Tapi, struktur bertahan 5-4-1 yang Persib terapkan menyulitkan Zola untuk mendapatkan bola. Sehingga, tidak jarang ia turun menjemput bola dan bergantian tempat dengan Renshi atau Jayus.
Gambar 2 - Struktur pertahanan Persib Bandung (5-4-1)
Javier Roca sadar bahwa peluang terbesar menciptakan peluang ada di sektor tengah karena ia memiliki keunggulan jumlah pemain. Maka tidak heran jika Arema FC berulang kali berusaha membongkar pertahanan Persib Bandung dari tengah. Bahkan, Dendi Santoso dan Ilham Udin Armaiyn sering bergerak mendekati area kotak penalti. Hal ini justru membuat variasi serangan tuan rumah terlalu monoton dan mudah dibaca oleh unit pertahanan tim tamu.
Padahal, kelemahan Persib Bandung muncul ketika serangan mulai dari sayap. Hal ini terlihat pada proses gol Dedik Setiawan. Meskipun Luis Milla menerapkan struktur bertahan 5-4-1 yang unggul di area sayap, disorganisasi justru terjadi ketika bola berada di dekat garis pinggir lapangan.
Gambar 3 - Terjadi disorganisasi pada unit pertahanan Persib Bandung sesaat sebelum gol Dedik terjadi
Disorganisasi unit pertahanan Persib Bandung ditunjukan pada ilustrasi di atas. Ketika Arema FC berhasil menggiring bola ke sisi sayap, stuktur 5 bek tampak tidak teratur. Henhen Herdiana terpancing untuk mengawal pergerakan dan kombinasi di area sayap. Rachmat Irianto harus menutup ruang yang ditinggalkan oleh Henhen sementara Marc Klok ragu untuk menutup ruang yang ditinggalkan Irianto karena Kambuaya berdiri terlalu jauh. Situasi tersebut menciptakan ruang yang cukup di depan Dedik untuk menerima umpan.
Sayangnya, celah ini gagal dieksploitasi lebih banyak. Arema FC tetap lebih banyak mengalirkan bola ke area tengah dengan mengirimkan umpan jauh atau umpan terobosan ke arah Dedik, Ilham Udin, atau Dendi Santoso.
Javier Roca mencoba meningkatkan kreativitas lini tengah di babak kedua dengan memasukkan Adam Alis. Sayangnya, arah serangan masih tertuju kepada titik terkuat pertahanan Persib Bandung. Akibatnya, gempuran yang dilancarkan punggawa Singo Edan berulang kali dimentahkan oleh unit pertahanan tim tamu.
Adaptasi Cepat dan Efektif dari Luis Milla
Walaupun tertinggal di babak pertama, Luis Milla cukup jeli dalam melihat celah tuan rumah. Mantan pelatih tim nasional Indonesia ini memasukkan Beckham Putra untuk memperkuat lini tengah dan meningkatkan kreativitas. Beckham beroperasi di tengah bagian kanan dan sejajar dengan posisi Ciro Alves. Dengan demikian, struktur menyerang Persib Bandung berubah dari 3-4-3 menjadi 3-5-2.
Masuknya Beckham membuat lini tengah Persib mampu bersaing dengan tiga gelandang tuan rumah. Pemilik nomor punggung tujuh ini beberapa kali memenangkan duel di lini tengah dan berhasil mengirimkan umpan panjang ke arah Ciro yang unggul dalam kecepatan.
Luis Milla tetap mengincar serangan balik untuk mencetak gol ke gawang Teguh Amirudin. Ia tetap mempertahankan unit pertahanan dengan pilar lima bek di belakang namun mengubah struktur bertahan menjadi 5-3-2. Sebelumnya, Persib hanya memiliki Da Silva sebagai target serangan balik. Kini, mereka memiliki dua target yaitu Da Silva dan Ciro Alves. Selain itu, kehadiran Beckham yang memiliki keunggulan dalam aspek akurasi umpan dan kreativitas meningkatkan efektivitas serangan balik.
Adaptasi sederhana tapi efektif ini memaksa pemain Arema FC untuk lebih waspada terhadap ancaman serangan balik tim tamu. Secara tidak langsung, Zola dan kawan-kawan tidak leluasa seperti di babak pertama. Tidak heran jika di babak kedua, Arema FC semakin sulit untuk membongkar pertahanan Persib Bandung.
—
Persib Bandung berhasil mencuri tiga poin penuh di depan publik Kanjuruhan. Hasil ini mencatatkan dua kemenangan beruntun Maung Bandung sejak Luis Milla duduk sebagai pelatih. Pola baru yang ia terapkan berdampak langsung terhadap hasil pertandingan. Kemungkinan besar Luis Milla telah memiliki komposisi dan taktik utama sebagai modalnya mengarungi Liga 1 yang menyisakan 25 pertandingan lagi.
Komentar