Mahfud MD, Ketua TGIPF (Tim Gabungan Independen Pencari Fakta), memberikan pernyataan terkait upaya pengusutan Tragedi Kanjuruhan. Dalam konferensi persnya, Mahfud menyampaikan bahwa pihak yang terkait dalam tragedi itu saling lempar tanggung jawab.
“Yang kita rasakan sekarang ada rasa lempar tanggung jawab, kata PSSI mengatakan sudah berkomunikasi ke PT LIB. PT LIB pun sudah bilang ke Pansel, macem-macem lah… Broadcaster (Indosiar) juga sama,” ujarnya dalam Youtube Kompas TV.
Mahfud menambahkan jika semua pihak terkait kejadian ini justru saling berlindung pada aturan formal masing-masing. Ini menunjukan bahwa sepak bola Indonesia tidak baik-baik saja jika tercermin dari perilaku otoritas terkait dalam pertanggungjawabannya dalam kejadian ini.
“Semua berlindung dalam aturan-aturan masing-masing. Aturan formal itu sendiri terasa tidak sesuai dengan substansi, kebenaran substansialnya harus diungkap oleh TGIPF,” tambah Mahfud.
Namun inilah yang akan dicari dan digali oleh tim dari pria yang menjabat Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia itu. Dari hasil pengungkapan ini yang nantinya akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo. Laporan itu adalah rekomendasi untuk perkembangan sepak bola Indonesia yang lebih baik dan tertata
“Kalau kebenaran formalnya, sudahlah. Masing-masing punya pasal masing-masing punya kontrak tapi keadilan substantifnya dan kebenaran substansialnya itulah yang akan digali oleh TGIPF dan itu yang akan disampaikan kepada Presiden,” tutup Mahfud.
Dalam upaya pengusutan ini pun, TGIPF sudah melakukan pertemuan dan berdiskusi dengan Komnas HAM untuk mencari akar permasalahannya. Soal ini seperti yang itu tuliskan di akun Instagram pribadi Mahfud. Semua upaya ini dimaksudkan Mahfud untuk menciptakan sepakbola Indonesia yang lebih baik di masa depan.
“Kita juga sudah mendiskusikan dan melakukan cross check temuan dengan Komnas HAM, ada kemungkinan Komnas HAM merekomendasikan sesuatu yang khas sesuai dengan kewenangannya,” tulisnya melalui akun @mohmahfudmd.
Komentar