Tiga jam rekaman CCTV tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang dikabarkan hilang ketika diperiksa Komnas HAM. Ada dugaan bahwa rekaman CCTV tersebut hilang karena dihapus oleh pihak tertentu. Komnas HAM pun kembali menuju Stadion Kanjuruhan untuk melihat ulang apa yang sebenarnya terjadi, Kamis (20/11).
“Kita cek soal CCTV, kami meminta klarifikasi dari teknisi yang berada di sana,” ujar Choirul Anam, Komisioner Komnas HAM, dalam video Humas Komnas HAM RI.
Ada dua titik CCTV yang awalnya dirasa hilang atau dihapus dalam penelusuran tersebut.
“Intinya adalah CCTV yang berada di tempat parkir yang awalnya dinyatakan hilang atau dihapus tiga jam. Itu tadi dijelaskan oleh teknisinya, itu akibat dari kameranya yang diganti pada hari Jumat (H-1) pertandingan,” tambahnya.
Chairul pun menerima penjelasan penuh terkait teknis selama proses pembuktian rekaman CCTV itu. Bahkan disampaikan juga terdapat beberapa rekaman CCTV yang error dan sempat diisukan hilang atau dihapus.
“Kita dijelaskan kenapa kok ini ada blank, lalu kenapa dianggap ada hilang di titik mana itu tadi banyak dijelaskan cukup detail sekali dan sekarang masih proses,” katanya.
Dedi Prasetyo, Kadiv Humas Polri, juga menuturkan bahwa rekaman CCTV yang hilang itu dinilai penting untuk menunjukkan peristiwa detail. Rekaman ini juga akan digunakan untuk memperjelas pihak yang harus bertanggung jawab penuh dalam Tragedi ini.
“Jadi arahan dari Armed untuk memintai keterangan saksi ahli IT dan juga dari pihak ketiga yang memasang CCTV yang ada di Stadion Kanjuruhan,” sebutnya pada wawancara di Metro TV, Jumat (21/10).
Irjen Armed Wijaya, Anggota TGIPF dari Kemenko Polhukam, pun menjelaskan hal yang sama terkait hilangnya rekaman CCTV selama tiga jam ini. “Jadi, sementara ini tentang penghapusan itu. Menurut keterangan sementara dari penyidik dan tim labfor bahwa itu karena internet, gangguan internet, semacam itu,” ujarnya seperti yang dikutip dari Detik.
Komentar