Korban jiwa Tragedi Kanjuruhan bertambah. Farzah Dwi Kurniawan (20) meninggal dunia setelah 23 hari dirawat di Rumah Sakit Saiful Anwar, Ia meninggal pada Minggu malam (23/10).
Seperti yang ditulis Antara (24/10), Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Humas RSUD Saiful Anwar, Dony Iryan Verbry Prasetyo, mengkonfirmasi Farzah meninggal pada pukul 22.50 WIB.
“Iya benar, Farzah meninggal pukul 22.50 WIB tadi malam,” ujarnya.
Dalam pernyataannya, diungkapkan jika Farzah menjalani perawatan dengan fasilitas Incovit. Incovit merupakan fasilitas yang digunakan untuk merawat pasien Covid-19.
“Farzah terakhir dirawat dengan fasilitas Incovit di RSUD Saiful Anwar,” pungkasnya.
Farzah sempat dinyatakan meninggal akibat Covid-19, namun hal itu dibantah oleh keluarga Farzah.
Pihak keluarga yang diwakili oleh paman korban, Hanif, menuntut klarifikasi pihak rumah sakit. Ia menyatakan bahwa pihak keluarga tidak pernah mendapatkan informasi jika Farzah meninggal karena terjangkit Covid-19.
Pernyataan pihak RSSA terkait Covid-19 sebagai penyebab kematian Farzah juga baru keluar setelah Farzah meninggal dunia.
Farzah adalah korban dari Tragedi Kanjuruhan yang ke-135. Ia merupakan warga Jalan Sudimoro Utara, Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
Menurut salah satu teman kampusnya Farzah di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Fajerin Trihadi Wicaksono, Farzah baru pertama kali menonton pertandingan Arema di stadion. Sebelumnya, Farzah sempat mengajak teman-temannya untuk bersama-sama menonton ke stadion.
“Kami tidak menyangka (Farzah meninggal), sebenarnya ini merupakan kali pertama ia menonton di tribun, ia juga mengajak teman-teman karena belum pernah nonton ke stadion,” ujar Fajerin seperti yang dikutip detik.com (24/10).
Belum lama ini, juga terdapat dua korban yang meninggal di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang setelah menjalani perawatan intensif di ICU. Andi Setiawan meninggal pada Selasa (18/10) lalu dan Reyvano Dwi Afriansyah pada Jumat (21/10).
Komentar