Denmark memang bukan tim yang memiliki tradisi bagus di Piala Dunia. Sejak pertama kali lolos pada 1986, keikutsertaan mereka sering bolong-bolong (gagal lolos pada 1990, 1994, 2006, dan 2014). Prestasi terbaik mereka pun "hanya" mencapai perempat final pada 1998. Tetapi, di Piala Dunia kali ini, Tim Dinamit punya potensi melangkah jauh.
Alasannya tak lain karena performa apik yang ditunjukkan dalam beberapa tahun terakhir. Di Piala Eropa 2020, Denmark berhasil menembus semifinal sebelum disingkirkan Inggris via penalti Harry Kane di babak tambahan. Itu adalah catatan terbaik mereka sejak menjadi juara Piala Eropa 1992.
Tren positif tersebut terus berlanjut pasca Piala Eropa 2020. Christian Eriksen dan kawan-kawan menjadi tim dengan raihan poin terbanyak di Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa bersama Jerman (27 poin). Mereka menyapu bersih sembilan pertandingan sebelum kalah 0-2 vs Skotlandia di laga terakhir. Selain itu, mereka juga sempat mencatatkan clean sheet dalam delapan pertandingan beruntun.
Di UEFA Nations League, skuad asuhan pelatih Kasper Hjulmand juga tampil gemilang. Mereka finis di peringkat kedua League A Grup 1, dengan catatan empat kemenangan dan dua kekalahan.
Penampilan impresif Denmark tidak terlepas dari tangan dingin Hjulmand. Sejak dilatih olehnya pada September 2020, Denmark mencatatkan persentase kemenangan sebesar 68% (22 kali menang dari 33 pertandingan).
Salah satu kelebihan pria berusia 50 tahun tersebut adalah kemampuannya dalam fleksibilitas taktik. Meski cenderung menurunkan formasi 3-4-3 atau 3-4-1-2, Denmark bisa dengan mudah mengganti formasi menjadi 4-3-3. Bahkan, Ia tak jarang memainkan formasi 4-2-3-1.
Dengan gaya main agresif dan menekan, serta memaksimalkan serangan balik cepat, Denmark bisa menebar ancaman nyata bagi tim-tim favorit di Piala Dunia 2022.
Player to Watch: Christian Eriksen
Eriksen merupakan sosok tak tergantikan di lini tengah Denmark. Setelah pulih dari gangguan jantung yang dideritanya ketika gelaran Piala Eropa 2020, Ia langsung kembali ke tim inti Denmark.
Pemain Manchester United tersebut ditugaskan oleh Hjulmand untuk bergerak di antarlini, menjadi dirijen di lapangan tengah untuk menyambungkan lini belakang dan depan. Selain itu, Ia juga pintar dalam mengatur tempo.
Bersama Man United, Eriksen hampir selalu turun sejak menit pertama (17 kali dalam 20 pertandingan), mencetak satu gol dan enam asis di seluruh kompetisi. Besar kemungkinan performanya tersebut akan berlanjut di Piala Dunia 2022.
Skuad Denmark
Kiper: Kasper Schmeichel (Nice), Oliver Christensen (Hertha Berlin), Frederik Ronnow (Union Berlin)
Bek: Simon Kjaer (AC Milan), Joachim Andersen (Crystal Palace), Daniel Wass (Brondby), Joakim Maehle (Atalanta), Andreas Christensen (Barcelona), Rasmus Kristensen (Leeds United), Jens Stryger Larsen (Trabzonspor), Victor Nelsson (Galatasaray), Alexander Bah (Benfica)
Gelandang: Thomas Delaney (Sevilla), Mathias Jensen (Brentford), Christian Eriksen (Manchester United), Pierre-Emile Hojbjerg (Tottenham), Christian Norgaard (Brentford), Mikkel Damsgaard (Brentford)
Penyerang: Yussuf Poulsen (RB Leipzig), Andreas Skov Olsen (Club Brugge), Jesper Lindstrom (Eintracht Frankfurt), Andreas Cornelius (Copenhagen), Martin Braithwaite (Espanyol), Jonas Wind (Wolfsburg), Kasper Dolberg (Sevilla), Robert Skov (Hoffenheim)
Prediksi Sebelas Pertama
Pratinjau
Denmark tergabung di Grup D bersama Prancis, Australia, dan Tunisia. Di atas kertas, runner-up mungkin menjadi incaran paling ideal. Tetapi, jangan lupa bahwa Denmark pernah mengalahkan Prancis dua kali di UEFA Nations League.
Jika mampu mengulang catatan tersebut (atau minimal menahan imbang Les Blues), peluang Denmark untuk finis sebagai juara grup dan menghindari Argentina di babak 16 besar akan terbuka lebar.
Komentar