Meski berstatus tim dari Benua Eropa, Serbia bukan tim yang diunggulkan. Cara mereka lolos ke Piala Dunia 2022 berkat kemenangan tipis dari Irlandia dan Azerbaijan, serta hasil imbang melawan salah satu raksasa Eropa, Portugal. Jika dilihat dari rangking FIFA, Tim berlogo burung elang ini hanya bertengger di peringkat ke-21. Tertinggal dari tim Eropa lain bahkan kalah dari Iran.
Serbia bermain di bawah asuhan pelatih Dragan Stojkovic sejak Maret 2021. Mereka hanya menelan tiga kali kekalahan dari total 20 pertandingan di seluruh kompetisi resmi atau pertandingan persahabatan. Piala Dunia 2022 adalah debut bagi Dragan sehingga ini bisa menjadi kesempatan emas bagi karirnya. Sebelumnya, Dragan sempat berkarir di Nagoya Grampus selama enam musim dan berhasil meraih gelar juara J1 League pada tahun 2010.
Kehadiran Stojkovic merevolusi gaya permainan Serbia yang awalnya cenderung bertahan menjadi atraktif dan sangat mengutamakan lini serang. Pensiunnya pemain senior seperti Aleksander Kolarov dan Branislav Ivanovic menjadi salh satu alasan Stojkovic mengubah formasi dasar menjadi 3-5-2. Selain itu, ia memiliki dua penyerang yang sedang “naik daun” yaitu Aleksandar Mitrovic dan Dusan Vlahovic.
Maka tidak heran jika kekuatan utama Serbia ada pada lini serang. Vlahovic dan Mitrovic bisa bermain bersama atau bergantian. Tapi yang penting adalah kehadiran Dusan Tadic yang menjadi “otak” serangan. Selain itu, Sergej Mlinkovic-Savic yang tampil cemerlang bersama Lazio akan menjadi “otot” agar lini tengah Serbia mampu memenangi banyak duel dan menguasai lebih banyak bola.
Walaupun demikian, Serbia masih memiliki titik lemah pada pertahanan. Tiga bek yang biasa dipasang oleh Stojkovic memiliki beban terlalu berat jika haru melindungi semua area permainan. Sang pelatih harus jeli untuk beradaptasi terhadap taktik lawan. Jika melawan tim dengan keunggulan kecepatan, ia perlu memasang bek sayap yang disiplin dan cenderung lebih bertahan dibanding overlap. Maka dari itu, dalam masalah ini Brazil menjadi ancaman paling besar. Menarik unguk ditunggu bagaimana Stojkovic merancang organisasi untuk membendung lini serang tim Samba.
Player to Watch : Dusan Tadic
Banyak pemain Serbia yang menarik untuk dinantikan kiprahnya di Qatar diantaranya adalah Vlahovic dan Milinkovic-Savic. Terlebih, Vlahovic berstatus sebagai debutan. Tapi, diantara deretan pemain muda yang menarik perhatian, peran seorang pemain senior sepert Dusani Tadic justru menjadi kunci baik di dalam lapangan maupun lapangan.
Tadic telah berusia 33 tahun dan turut memperkuat tim nasional Serbia pada Piala Dunia 2018. Kini, ia dipercaya menjabat sebagai kapten meski Stojkovic memiliki pemain senior lain. Pemain yang pernah merumput di berbagai klub Eropa menjadi pemain penting Ajax selama dua hingga tiga musim terakhir. Ia memiliki atribut lengkap bagi seorang playmaker. Cerdas, taktis, visi, dan kreativitasnya menjadi salah satu yang terbaik di Eropa. Ia akan menjadi “pelayan” sempurna bagi Vlahovic dan Mitrovic
Skuad Lengkap :
Kiper : Marko Dmitrovic (Sevilla), Predrag Rajkovic (Mallorca), Vanja Milinkovic-Savic (Torino
Bek : Stefan Mitrovic (Getafe), Nikola Milenkovic (Fiorentina), Strahinja Pavlovic (RB Salzburg), Milos Veljkovic (Werder Bremen), Filip Mladenovic (Legia Warsawa), Strahinja Erakovic (Red Star Belgrade), Srdjan Babic (Almeria)
Gelandang : Nemanja Gudelj (Sevilla), Sergej Milinkovic-Savic (Lazio), Sasa Lukic (Torino), Marko Grujic (Porto), Filip Kostic (Juventus), Uros Racic (Braga), Nemanja Maksimovic (Getafe), Ivan Ilic (Hellas Verona), Andrija Zivkovic (PAOK), Darko Lazovic (Hellas Verona
Penyerang : Dusan Tadic (Ajax), Aleksandar Mitrovic (Fulham), Dusan Vlahovic (Juventus)
Filip Duricic (Sampdoria), Luka Jovic (Fiorentina), Nemanja Radonji (Torino)
Potensi Sebelas Pertama :
Pratinjau:
Serbia tergabung dalam Grup G bersama Belanda, Swiss, dan Kamerun. Peluang terbesar mereka adalah memperbutkan posisi runner-up agar lolos ke babak 16 besar. Kuncinya ada di laga perdana melawan raksasa Benua Amerika, Brazil. Jika mereka berhasil menahan atau justru mencuri kemenangan, peluang mereka terbuka lebar. Andai kalah, mereka wajib memenangkan dua pertandingan sisa.
Komentar