Inggris sebagai juara Grup B ditantang Senegal untuk memperebutkan tiket ke delapan besar Piala Dunia Qatar 2022. Pertandingan ini merupakan pertemuan pertama kedua tim di segala kompetisi. Laga penuh pertaruhan akan dihelat di Al Bayt Stadium, Senin (5/11) pukul 02.00 WIB dipimpin oleh wasit asal Salvador, Ivan Arcides Barton Cineros.
The Three Lions belum terkalahkan dalam tiga laga di Grup B. Tidak hanya itu, mereka memegang gelar sebagai salah satu tim paling produktif dengan torehan sembilan gol. Gawang Jordan Pickford terbilang belum terlalu “kotor” karena hanya ada dua bola yang bersarang di gawangnya. Hasil ini membuat Inggris memiliki selisih gol terbesar dari semua tim yang lolos ke babak 16 besar.
Di sisi lawan, Senegal lolos ke babak 16 besar setelah menumbangkan Ekuador dengan skor 1-2 (29/11). Mereka menemani Belanda sebagai sang runner up Grup A. Meski kalah di pertandigan pertama, performa tim berjuluk Singa dari Teranga ini kian membaik. Oleh karena itu, potensi juara Piala Afrika tahun 2021 sangat besar. Terlebih, ada tujuh pemain asal Senegal yang berkarir di tanah Liga Inggris sehingga diharapkan bisa mengenali gaya permainan sang lawan.
Gambar 1 - Potensi Sebelas Pertama Inggris dan Senegal
Senegal tidak banyak diperhitungkan akibat Mane yang dipastikan absen. Tapi, performanya di Grup A menunjukan bahwa tim dengan seragam warna hijau tersebut masih berpotensi menjadi kuda hitam paling berbahaya.
Gareth Southgate dipastikan tidak akan diperkuat Ben White yang meninggalkan tim atas alasan pribadi. James Maddison yang bermain saat Inggris bertemu Wales punya peluang bermain. Di kubu lawan, Idrissa Gueye dipastikan absen karena telah mengoleksi dua kartu kuning. Selain itu, Cheikhou Kouyate masih diragukan tampil setelah cedera pada laga pertama.
Kedua tim menggunakan formasi dasar yang sama, yaitu 4-3-3. Oleh karena itu, kemungkinan besar akan ada head to head yang seimbang di setiap lini. Pada situasi ini, faktor kualitas individu bisa menjadi penentu untuk memenangkan berbagai duel.
Meski demikian penerapan formasi dari kedua tim bisa berbeda, terutama pada pembagian peran kepada para gelandang. Southgate memberi peran Rice sebagai gelandang bertahan, Bellingham sebagai gelandang box to box, dan Mason Mount sebagai gelandang serang. Berbeda dengan Senegal yang menggunakan dua gelandang serang.
Selain pembagian peran gelandang, ada rincian taktik Southgate yang menjadi senjata andalan mereka.
Harry Kane Membebaskan Sayap
Tidak seperti penyerang pada umumnya, peran Harry Kane di tim nasional Inggris sedikit berbeda. Tugas mencetak gol memang tidak lepas darinya tapi ada peran penting lainnya yang berkontribusi besar terhadap keberhasilan Inggris menjadi salah satu tim paling produktif di Piala Dunia 2022. Peran tersebut adalah membebaskan sayap.
Struktur lini tengah yang Southgate terapkan bertujuan untuk sirkulasi dan progresi bola. Soal menciptakan ruang, ia membutuhkan penyerang Tottenham Hotspurs tersebut. Sebagai penyerang, pergerakan Kane sangat dinamis. Ia rajin menjemput bola ke tengah, samping kanan atau kiri, bahkan sejajar dengan Bellingham atau Mount. Pergerakan ini tidak jarang membuat lini pertahanan lawan terpancing untuk mengikutinya. Akibatnya tercipta ruang di pertahanan lawan yang sering dimanfaatkan oleh pemain sayap baik itu Bukayo Saka atau Marcus Rashford.
Selain itu, Kane memiliki visi dan kreativitas yang jarang dimiliki oleh seorang penyerang. Ia mampu mengirimkan umpan silang, umpan terobosan, bahkan umpan diagonal dengan akurasi tinggi. Maka tidak heran jika ia menjadi salah satu pemain dengan asis terbanyak (tiga asis) selama fase grup.
Peran ini bukan hal yang baru bagi pria berusia 29 tahun ini. Beberapa musim terakhir bersama Tottenham Hotspur, ia memainkan peran tersebut meski klub telah tiga kali berganti pelatih (Jose Mourinho, Nuno Espirito Santo, dan Antonio Conte). Oleh karena itu, ia sangat fasih menjalankan peran sebagai penyerang kreatif dan memberikan kontribusi langsung terhadap tim.
Peran Sentral Jude Bellingham
Pada ajang EURO 2020, Southgate memilih memasangkan Declan Rice dengan Kalvin Phillips meskipun Bellingham tetap masuk ke dalam skuad. Tapi, kali pemain muda Borussia Dortmund tersebut menjadi pilihan utama terlepas Phillips yang sering dibekap cedera. Hasilnya cukup positif. Terlepas dari satu gol yang ia cetak pada laga perdana, peran Bellingham di lini tengah Inggris memberikan warna tersendiri.
Satu hal yang paling mengejutkan adalah, meskipun dia tidak bermain di Liga Inggris, ternyata Bellingham bisa langsung menyatu dengan gaya permainan rekan-rekannya yang mayoritas bermain di liga lokal.
Ia berperan sebagai box to box midfielder yang mengharuskannya bergerak sangat dinamis. Mengalirkan bola antar lini dan menjadi pemain pertama yang memutuskan arah serangan The Three Lions. Peran ini sangat vital karena arah serangan berdampak langsung pada hasil serangan. Pengambilan keputusan tersebut membutuhkan visi dan kreativitas serta pengalaman yang biasanya dimiliki pemain senior. Perlu diingat bahwa Bellingham baru berusia 19 tahun.
Melihat perannya yang begitu sentral, besar kemungkinan Bellingham akan menjadi pemain kunci untuk membongkar pertahanan Senegal yang dikawal dua Kalidou Koulibally dan Edouard Mendy.
Komentar