Indonesia mengakhiri Olimpiade Paris 2024 di posisi ke-39 klasemen medali dengan raihan dua emas dan satu perunggu. Dua emas Indonesia disabet Veddriq Leonardo dari panjat tebing dan Rizki Juniansyah yang mendapatkannya dari angkat besi kelas 73 kg putra.
Sementara medali perunggu disabet Gregoria Mariska Tunjung dari bulu tangkis tunggal putri. Sebelumnya, Indonesia sempat cemas lantaran cabang badminton yang diharapkan melanjutkan tradisi emas Olimpiade gagal memenuhi ekspektasi. Pada akhirnya, Gregoria sedikit mengobati kecemasan melalui perunggu.
Namun, pada Olimpiade kali ini, akhirnya ada cabang olahraga lain yang memberikan medali emas selain dari Badminton. Dalam kompetisinya Bersama negara ASEAN lainnya, Indonesia kalah dari Filipina di peringkat 37. Posisi ini membuat Filipina menjadi negara peserta dari ASEAN tertinggi di Olimpiade 2024.
Catatan ini mengulangi apa yang terjadi pada Olimpiade Tokyo 2020. Padahal biasanya, perolehan medali Filipina berada di Bawah Indonesia dalam ajang SEA Games. Dengan peringkat akhir Olimpiade 2024 ini, Indonesia berada di peringkat kedua negara ASEAN di atas Thailand, Malaysia, dan Singapura.
Sementara itu, perolehan Indonesia di Olimpiade kali ini lebih baik dari sebelumnya. Saat di Tokyo, Indonesia megnhuni peringkat 55 dengan koleksi lima medali dari satu emas, satu perak, dan tiga perunggu. Akan menarik menantikan bagaimana perkembangan Indonesia pada Olimpiade 2028 Los Angeles.
"Untuk ke depan, saya sudah sampaikan di akhir tahun lalu bagaimana kedepan Indonesia pastinya komitmen dalam mendukung cabor olimpiade yang memiliki potensi menghasilkan medali, baik panjat tebing, atletik, renang, gymnastic, badminton dan semua potensi yang bisa kita raih," ujar Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo
Komentar