Junaedi bertekad meraih medali emas dalam cabang olahraga (cabor) blind judo pada Paralimpiade 2024 Paris. Meskipun tidak ada target khusus dari sang pelatih untuk ajang empat tahunan ini. Tapi yang jelas, Junaedi merasa senang karena lolos membela Indonesia di Paralimpiade.
"Semua atlet pasti menginginkan yang terbaik apalagi paralimpiade ini even tertinggi dunia untuk kita. Target pribadi saya yaitu saya ingin memberikan medali emas untuk Indonesia tapi dari pelatih ngga ada target hanya pesannya untuk tampil yang terbaik aja," ujar Junaedi.
Perjalanan Junaedi sendiri sebelum menjadi atlet adalah seorang penggembala kambing. Ia menggembala kambing membantu orang tuanya sebagai petani dan peternak. Namun Junaedi tak pernah menyerah dalam mengejar mimpinya. Awalnya, dia berlatih pencak silat, tetapi beralih ke judo tuna netra pada 2014 atas saran pelatihnya.
"Orang tua ya khususnya, sangat memberi support dan dukungan sangat luar biasa. Saya dari kecil memang hobinya bela diri. Saya pernah ikut pencak silat dan ikut klub di Bandung, tapi dari pelatih nawarin untuk ikut blind judo di tahun 2014," kenang Junaedi.
Pria kelahiran 15 Februari 1996 ini pun menjalani persiapan yang matang. Apalagi persiapan nya dari pelatnas NPC Indonesia yang sudah dimulai sejak dua tahun lalu. Junaedi sendiri menempati rangking 11 dunia blind judo saat ini.
Kementrian Pemuda dan Olahraga RI pun sedang dalam proses membangun Paralympic Training Center (PTC) di Karanganyar, diharapkan menjadi motivasi tambahan atlet meraih medali sebanyak-banyaknya di Paralimpiade 2024 Paris.
Komentar