oleh : Afif Muhammad (Akun X : @pip0024)
Editor : Bayu Pramono
Pernahkah kamu menemukan jalan buntu dalam meracik tim? Masalah peracikan tim bervariasi. Budget dan Fixture Difficulty Rating (FDR) adalah salah dua penyebab yang paling sering dihadapi. Contoh, ketika ingin melepas Cole Palmer (10.6) untuk di downgrade ke aset yang lebih murah dan mendapatkan attacking point return yang lebih tinggi seperti Luis Diaz (7.9) yang sementara ini merupakan midfielder dengan poin tertinggi.
Namun ketika telah ingin submit, manajer tiba-tiba tersadar bahwa sudah punya Mohamed Salah (12.8). Kebimbangan pun muncul, apakah mengombinasikan Salah dan Diaz adalah keputusan terbaik? Bagaimana jika Liverpool mengulang kesalahan yang sama ketika menghadapi Nottingham Forest, supply dan end passing yang cantik namun tidak dibarengi dengan kemampuan finishing yang baik? Padahal, dengan harga yang lebih murah sudah bisa mendapatkan Bryan Mbeumo (7.2) yang sedang dalam performa bagus dan jadwalnya 2 GW kedepan yang relatif mudah untuk Brentford.
Contoh lain adalah Arsenal yang memiliki defensive dan attacking point return yang cukup baik dari masing-masing aset nya dan tidak terlalu banyak melakukan rotasi, sehingga memiliki kiper, defender dan midfielder Arsenal menjadi keputusan yang sangat masuk akal. Pergerakan yang sebenarnya cukup ekstrim ini sebenarnya mulai diwajarkan oleh beberapa manajer disebabkan karena alasan sebelumnya, keterbatasan pilihan atau tidak ada aset lain yang sebagus aset yang diinginkan. Namun ketika tim tersebut kalah dan tidak mencetak gol, kemungkinan panah merahnya akan semakin besar.
Kali ini, saya akan memberikan simulasi jika manajer ingin mencoba double atau triple aset dalam menentukan pemain dari beberapa tim yang layak untuk dicoba, khususnya untuk para manajer yang berencana menggunakan wildcard. Beberapa faktor yang dipertimbangkan yaitu point return dan jadwal selanjutnya. Terkait budget, saya rasa disesuaikan dengan kemampuan para manajer saja. Saya juga akan memberikan alternatif pemain yang lebih affordable jika kombinasi nya sangat memakan budget.
- Arsenal
Kombinasi pemain:
David Raya (GK, 5.6), Gabriel Magalhaes (DEF, 6.1) & Bukayo Saka (MID, 10.0)
Gameweek selanjutnya:
Leicester (H), Southampton (H) & Bournemouth (A)
The Gunners belum menyicipi kekalahan di liga musim ini bukan tanpa sebab. Performa apik berbagai pemainnya pada setiap lini menjadi faktor utama. Raya sejauh ini mencetak 3 cleansheet dan total 23 penyelamatan, menjadikannya aset penjaga gawang terbaik di FPL saat ini. Kesuksesan David Raya bukan tanpa sebab, kekompakan William Saliba (6.0) dan Gabriel menjadikan pertahanan Arsenal salah satu yang terbaik saat ini. Khusus Gabriel bahkan lebih menakjubkan lagi, dia mencetak 2 gol dalam 2 GW terakhir, sangat mematikan dalam skema bola mati. Saka pun tidak ketinggalan, ia seperti menjelma sebagai seorang wide playmaker (5 assist). Ia selalu terlibat dalam memberikan assist dalam setiap pertandingan Arsenal sejauh ini. Jadwal Arsenal yang sangat mudah dalam 3 GW kedepan menjadikan kombinasi ini sangat layak untuk diterapkan.
Pemain Alternatif:
Riccardo Calafiori (DEF, 5.8) & Kai Havertz (FWD, 8.1)
Musim ini Pandit FPL berkolaborasi dengan Battle Royal FPL Indonesia (BRFI) menjadi liga FPL paling prestisius. Liga ini sangat unik sebab mengakomodasi pemain untuk bermain sebagai tim, bukan individu. BRFI musim ini hadir dengan empat liga (Liga 1, Liga 2, Liga 3, dan Liga 4). Di akhir musim pemenang Liga 1 akan mendapatkan piala yang ditargetkan menjadi piala bergilir dan medali untuk setiap pemain. Sementara Liga 2 hingga Liga 4 akan mendapatkan plakat.
- Brighton
Kombinasi pemain:
Kaoru Mitoma (MID, 6.7) & Danny Welbeck (FWD, 5.8)
Gameweek selanjutnya:
Chelsea (A), Tottenham (H), Newcastle (A)
Setelah era Roberto De Zerbi dan masuknya Fabian Hurzeler, tidak terlalu banyak perubahan secara komposisi pemain dan skema menyerang mereka. Menjadikan Mitoma tetap jadi winger andalan mereka yang berperan aktif dalam memberikan gol ataupun assist. Sementara Welbeck yang semakin senior dan berprogres semakin baik, telah mencetak 3 gol sejauh ini sekaligus dipercaya menjadi pemilik posisi no.9 utama di era Hurzeler. Hanya saja jika ditinjau dari jadwal, manajer tidak perlu memberikan ekspektasi terlalu tinggi kepada dua aset ini untuk mendapatkan point return yang tinggi.
Pemain Alternatif:
Joao Pedro (FWD, 5.6) & Yankuba Minteh (MID, 5.5)
- Chelsea
Kombinasi pemain:
Cole Palmer (MID, 10.6) & Nicolas Jackson (FWD, 7.7)
Gameweek selanjutnya:
Brighton (H), Nottingham Forest (H), Liverpool (A)
Pasca pembantaian yang dilakukan oleh Manchester City kepada klub London Biru ini, mereka melakukan evaluasi dan progres yang dihasilkan sangatlah baik khususnya pada betapa klinis nya mereka dalam menciptakan gol. Jangan lupa bagaimana mereka berhasil menyarangkan 6 gol ke gawang Wolverhampton di GW2 dan 3 gol ke gawang West Ham di GW5. Cole Palmer yang bertransfromasi menjadi seorang talisman (2 gol & 4 assist) yang semakin matang dan tidak berhenti memberikan kontribusi gol dan assist ke Nicolas Jackson yang sudah mencetak 4 gol sejauh ini. Mereka pun semakin baik dalam skema bertahan. Setelah mereka kebobolan 2 gol masing-masing di GW1 dan GW2, mereka hanya kebobolan 1 gol di GW3 dan 2 cleansheet beruntun di 2 GW terakhir. Terkait jadwal, sepertinya Liverpool akan menggempur Chelsea habis-habisan di GW8 sehingga akan sulit bagi para penyerang Chelsea untuk mendapatkan return point.
Pemain Alternatif:
Jadon Sancho (MID, 6.3) & Robert Sanchez (GK, 4.6)
- Everton
Kombinasi pemain:
Dwight McNeil (MID, 5.4) & Dominic Calvert-Lewin (FWD, 6.0)
Gameweek selanjutnya:
Crystal Palace (H), Newcastle (H), Ipswich (A)
Terlepas dari pertahanan mereka yang sangat berantakan, Everton selalu berhasil menyarangkan gol dalam 3 GW terakhir setelah 2 GW pertama effort mereka masih sangat lemah. Hal yang menarik dari serangan Everton adalah 2 dari 5 gol yang dicetak adalah hasil kombinasi dari assist McNeil dan gol oleh Calvert-Lewin. Kombinasi ini memang belum layak diterapkan untuk jangka panjang, namun layak untuk dijadikan diferensial. Terutama 2 GW mereka selanjutnya mereka akan bermain kandang.
Pemain Alternatif: (Tidak Ada)
- Fulham
Kombinasi pemain:
Antonee Robinson (DEF, 4.7), Emile Smith-Rowe (MID, 5.8) & Raul Jimenez (FWD 5.4)
Gameweek selanjutnya:
Nottingham Forest (A), Manchester City (A), Aston Villa (A)
Fulham punya kemampuan dalam mencuri poin dalam pertandingan sulit. Sejak kalah melawan Manchester United pada GW1, mereka selalu berhasil mencetak gol di setiap pertandingan dan membawa pulang poin. Hasil baik ini disebabkan oleh kehadiran sang playmaker baru buangan dari Arsenal, Emile Smith-Rowe (2 gol & 1 assist) yang menjadi motor serangan utama. Mereka juga punya seorang full back yang sering overlap dari sisi kiri yaitu Antonee Robinson (2 assist), sehingga memiliki kemungkinan attacking point return yang bagus. Comeback nya Raul Jimenez langsung dibayarkan dengan 2 gol nya dalam 2 GW terakhir. Kendati Fulham memiliki rekor buruk dalam pertandingan tandang, ketiga pemain ini memiliki harga yang murah dan bermain rutin. Dapat dikatakan, mereka juga merupakan aset diferensial yang layak dipertimbangkan untuk dicoba.
Pemain Alternatif: Adama Traore (MID, 5.4)
- Leicester City
Kombinasi pemain:
Stephy Mavididi (MID, 5.3) & Jamie Vardy (FWD 5.7)
Gameweek selanjutnya:
Arsenal (A), Bournemouth (H), Southampton (A)
Leicester City adalah Everton tetapi dengan versi yang lebih baik. Mereka punya masalah besar dalam kualitas dan koordinasi pertahanan serta belum sekalipun mendapatkan 3 poin. Namun ajaibnya, tim asuhan Steve Cooper ini selalu berhasil mencetak gol di setiap gameweek meskipun selalu gagal mempertahakan keunggulan ketika sudah berada diatas angin. Mavididi berhasil mencetak 2 gol dalam 2 GW terakhir dan striker legendaris mereka yang menjadi sensasi FPL pada musim 2015/2016, Jamie Vardy telah mencetak 2 gol sejauh kompetisi liga berjalan. Tidak akan mudah karena selanjutnya mereka bertandang ke Arsenal, namun ketika menghadapi Bournemouth dan Southampton mereka bisa mendapatkan attacking point return yang bagus.
Pemain Alternatif:
Wilfred Ndidi (MID, 5.0)
- Liverpool
Kombinasi pemain:
Trent Alexander-Arnold (DEF, 7.1), Mohamed Salah (MID, 12.8) & Luis Diaz (MID 7.9)
Gameweek selanjutnya:
Wolves (A), Crystal Palace (A), Chelsea (H)
Ketiga aset Liverpool ini sangat esensial bagi para manajer bukan tanpa sebab. Trent sendiri telah mencetak 32 poin, peringkat tertinggi kedua setelah Gabriel (Arsenal, 36 poin). Diaz (51 poin) dan Salah (49 poin) malah lebih menakjubkan lagi, mereka adalah midfielder dengan poin tertinggi sejauh ini. Kombinasi Salah yang tetap konsisten selama bermusim-musim dan Diaz yang semakin yakin dengan kemampuan finishingnya terlihat dari kontribusi dan keterlibatan keduanya dalam 8 dari 10 gol Liverpool sejauh ini. Meskipun sempat tersungkur oleh Nottingham Forest, The Reds segera bangkit mengembalikan pertahanan solid nya dan kembali berhasil cleansheet ketika bertemu Bournemouth di GW sebelumnya, menjadikan Trent yang punya potensi attacking point return yang lebih besar dibuktikan dengan 1 assistnya ketika menghadapi Bournemouth. Bertandang ke Wolves dan Palace seharusnya bukan masalah besar, menghadapi Chelsea pun di kandang sendiri. Meskipun mahal, tapi mereka salah satu trio terbaik saat ini.
Pemain Alternatif:
Andrew Robertson (DEF, 6.0) & Dominik Szoboszlai (MID, 6.5)
- Manchester United
Kombinasi pemain:
Andre Onana (GK, 5.0) & Diogo Dalot (MID, 5.0)
Gameweek selanjutnya:
Tottenham (H), Aston Villa (A), Brentford (H)
Jika kombinasi-kombinasi sebelumnya kebanyakan dari aset MID dan FWD, tim yang sangat tangguh dan penggemarnya sungguh berisik ini memiliki kombinasi yang unik pada area pertahanan. Selain pada pertandingan dimana setan merah ini kalah, sejauh ini mereka selalu berhasil menjaga gawang mereka dari kebobolan. Onana yang sedang dalam form yang baik telah mencatatkan 3 cleansheet dan berhasil menggagalkan penalty 1 kali. Sementara itu, defender Manchester United yang terlihat stand out dan sanggup memberikan attacking point return adalah Dalot & Mazraoui (masing-masing 1 assist). Khusus Dalot, terdapat statistik yang cukup menarik. Tidak hanya berhasil meraih cleansheet 3 kali, ia adalah satu-satunya aset Manchester United yang selalu berhasil meraih BPS di ketiga match tersebut. Namun, mengingat Manchester United, setiap lawan bagi mereka sudah tidak bisa diremehkan. 3 GW kedepan mereka akan bekerja sangat keras untuk mempertahankan tren yang baik ini.
Pemain Alternatif:
Noussair Mazraoui (DEF, 4.6), Matthijs De Ligt (DEF, 5.0) & Amad Diallo (MID, 5.0)
- Nottingham Forest
Kombinasi pemain:
Callum Hudson-Odoi (MID, 5.4) & Chris Wood (FWD, 6.1)
Gameweek selanjutnya:
Fulham (H), Chelsea (A), Crystal Palace (H)
Salah satu kombinasi diferensial yang lainnya. Mereka bukan tim yang punya expected goals yang baik, namun cukup piawai dalam melakukan serangan yang efektif. Efeknya pun tidak bercanda, mereka belum merasakan kekalahan sejauh ini. Produktivitas Chris Wood juga bisa tidak bisa diremehkan, 3 gol dari 5 pertandingan. Kelebihan lain yang dimiliki oleh Nottingham Forest adalah kehadiran winger lincah asal Chelsea, Callum Hudson-Odoi yang berhasil membawa gol kemenangan bagi Forest atas Liverpool. Sebuah assist yang ditorehkan oleh Hudson-Odoi pada GW lalu melawan Brighton bisa meningkatkan kepercayaan diri sang winger.
Pemain Alternatif: (Tidak Ada)
Sekali lagi, tidak semua tim bisa saya rekomendasikan. Penyebabnya pun bermacam-macam, dimulai dari tim yang bisa dikatakan persebaran poin para asetnya termasuk one man sentris seperti Manchester City dengan Erling Haaland atau Newcastle dengan Harvey Barnes, sampai dengan tim lainnya yang memang secara performa belum memberikan keuntungan bagi para manajer FPL. Kombinasi nya pun bisa digabungkan dengan pilihan alternatif kesukaan para manajer selama budget masih mendukung, jadwal nya mendukung dan kesiapan mental para manajer untuk kecewa jika salah satunya tidak berhasil memberikan poin yang diharapkan.
Salam Panah Hijau!
Komentar