Piala Dunia sebagai pesta terbesar sepakbola tentu akan mendatangkan orang-orang terbaik di bidangnya. Pemain sepakbola terbaik dan pelatih-pelatih terbaik dari seluruh dunia akan hadir untuk berkompetisi di kejuaraan terbesar ini. Tidak lupa dengan para pengadil di lapangan, FIFA akan menunjuk wasit-wasit terbaik untuk setiap pertandingan Piala Dunia.
Namun, wasit-wasit terbaik inipun tidak akan lepas dari kesalahan pengambilan keputusan di lapangan. Meski sudah melewati pelatihan dengan kualitas terbaik, wasit tetaplah manusia tidak bisa lepas dari kesalahan. Sejarah piala dunia mencatat beberapa kesalahan terbesar wasit yang pernah terjadi di Piala Dunia.
Uniknya, buah dari kesalahan-kesalahan wasit tersebut sangat beragam. Ada kesalahan yang berujung pada kontroversi, ada yang berujung pada caci maki terhadap wasit, ada yang berujung pada diciptakannya teknologi baru, namun ada juga yang justru dianggap sebuah legenda.
Tentu masih jelas diingatan kita saat tendangan Frank Lampard ke gawang Neuer sudah melewati garis gawang namun wasit tidak menyatakan sebagai sebuah gol. Inggris yang ketika itu sedang tertinggal 1-2, akhirnya kalah 1-4 oleh Jerman. Warga Inggris tentu marah dengan kejadian ini, caci maki pun datang kepada sang wasit. Kejadian ini kemudian mendorong FIFA untuk mensahkan goal line technology.
Ada juga kesalahan wasit yang kemudian dijadikan lelucon. Entah apa yang sedang terjadi pada Graham Poll di Piala Dunia 2006, wasit yang dinobatkan oleh FA sebagai wasit terbaik ketika itu melakukan kesalahan yang sangat jarang dilakukan wasit lainnya. Pada pertandingan Kroasia melawan Australia, Poll memberikan 3 kartu merah kepada Josip Simunic di pertandingan tersebut. Padahal semua orang tahu bahwa pemain akan langsung dikeluarkan dari lapangan setelah menerima kartu kuning kedua.
Yang paling heboh tentu kita semua tahu, ketika legenda sepakbola asal Argentina, Diego Armando Maradona memasukan bola dengan tangannya di Piala Dunia 1986 melawan Inggris. Warga Inggris ketika itu marah besar terhadap wasit. Namun, apa yang terjadi setelahnya justru mayoritas orang menganggap hal ini lebih sebagai kejeniusan Maradona ketimbang kesalahan seorang wasit. Jadilah kemudian kesalahan pengambilan keputusan wasit dianggap sesuatu yang melegenda.
Masih terdapat banyak kesalahan wasit lainnya yang mengundang reaksi berbeda di masyarakat. Saat seluruh dunia membenci Perancis akibat lolos Piala Dunia setelah wasit tidak melihat Thiery Henry menyentuh bola dengan tangan. Ada juga simpati yang diberikan kepada Spanyol yang harus tersingkir dari Piala Dunia 2002 saat gol Fernando Morientes dianulir karena bola dianggap sudah melewati garis lapangan. Padahal dalam tayangan ulang tidak ada 1 centimeter pun bagian bola yang sudah melewati garis lapangan.
Namun kemudian, hal-hal seperti ini yang mengundang kita untuk bertanya, kehebohan apa lagi yang akan terjadi di Piala Dunia 2014 nanti?
(Abi)
Komentar