Bagi para fans Arsenal, musim 2003/2004 niscaya akan dikenang sebagai musim yang abadi, sampai jauh di kemudian hari. Di musim itulah, tim Gudang Peluru bukan hanya berhasil menjadi juara liga, tapi berhasil menjuarai liga dengan cara yang sangat cemerlang: tak terkalahkan.
Sepanjang musim itu, Arsenal melewatkan 38 laga dengan catatan: 26 kali menang, 12 kali draw, dan tak pernah kalah. Tim asuhan Arsene Wenger itu berhasil mengumpulkan 90 poin dengan selisuh surplus gol 47 (mencetak 73 gol, kemasukan 26 gol).
Arsenal berhasil mengunci gelar juara pada 25 April saat meraih hasil seri 2-2 melawan Tottenham Hotspurs di White Hart Lane. Pada 15 Mei, laga terakhir di liga, mereka menjamu Leicester City dan unggul 2-1 lewat gol penaltu Thiery Henry dan Patrick Viera.
Laga pada 15 Mei inilah yang memastikan Arsenal menjadi juara dengan rekor tak terkalahkan. Dengan nada yang plastis, Wenger bahkan menganggap prestasi ini lebih penting ketimbang menjuarai Liga Champions.
"Saya ingin menjuarai Liga Champions, tapi sungguh ini (juara dengan tak terkalahkan) lebih penting. Ini sesuatu yang sangat menakjubkan, sesuatu yang sangat istimewa. Bagaimana anda bisa melakukannya?
Mereka berhasil menyamai prestasi Presten North End pada musim 1888/1889. Bedanya, Preston melakukannya saat Liga Inggris masih diikuti 12 tim. Selama 22 laga, Preston meraih 18 kemenangan, 4 seri, dan o kekalahan.
Salah satu momen dramatis di musim yang tak terkalahkan ini adalah saat Ruud van Nistelrooy gagal mengeksekusi penalti ke gawang Arsenal. Pada 21 September 2003, Manchester United menjamu Arsenal. Di menit-menit akhir, United memperoleh penalti. Tendangan Nistelrooy ternyata mengenai tiang. Laga pun berakhir 0-0.
Sejumlah pemain Arsenal (terutama Martin Keown) kemudian mengerumuni Nistelrooy dan merayakan kegagalan penalti itu dengan rasa puas yang tak terhingga. Andai penalti itu masuk, tentu saja tak akan ada rekor tak terkalahkan ini.
Tapi sejarah memang tak kenal pengandaian. Sejarah telah mencatat musim 2003/2004 sebagai musim terhebat bagi Arsenal. Musim yang abadi.
[foto: talksport]
Komentar