Cukup lama Persipura Jayapura ditinggal Zah Rahan Kranggar, sampai sekarang, mereka  belum juga mendapat gantinya.
Partai Persipura Jayapura melawan Santos U-23, bukan hanya sebuah pertandingan persahabatan semata. Pertandingan itu juga merupakan pertandingan perpisahan.
Ya, selepas partai itu, Zah Rahan tak lagi membela Persipura. Pemain yang memberi assist Boaz Solossa  saat Persipura mencetak gol penyama itu, memilih untuk berlaga di Liga Malaysia bersama Fielda United.
Selepas pertandingan, semua staff pelatih dan juga pemain Persipura larut dalam rasa haru. Bukan karena berhasil memenangkan pertandingan, namun karena mereka harus merelakan mesin serangan mereka pergi dari Stadion Mandala.
âKami mungkin tak akan kesulitan untuk mencari pengganti Patrich (Wanggai). Namun, untuk mecari pengganti Zah, kami belum tahu siapa. Belum ada pemain macam Zah di Jayapura sana,â ujar seorang staff pelatih Persipura kepada saya, sesaat sebelum kami semua naik ke atas bus dan meninggalkan stadion.
Ternyata ketakutan salah seorang staff pelatih Persipura itu benar adanya. Setelah ditinggal Zah Rahan, sampai sekarang Persipura belum juga mendapat gantinya. Hal inilah yang kemudian membuat peforma Persipura musim ini, begitu berbeda dengan musim sebelumnya.
Peran Zah Rahan memang begitu sentral bagi Persipura. Selain menjadi pengatur serangan, pemain asal Liberia ini juga kerap membantu tugas Lim Jungsik sebagai pemutus serangan lawan.
Sebagai gelandang, Â Zah tak hanya sekedar mengalirkan bola ke depan, tapi juga membantu menggalang pertahanan. Pada paruh musim lalu, saat masih ada Zah rahan, Â Persipura berhasil mencatatkan 2,23 gol/ pertandingan. Sedangkan musim ini, mereka hanya mencatatkan 1.54 gol/pertandingan. Sebuah catatan yang teramat jomplang.
Pun begitu juga dengan barisan pertahanan. Pada akhir putaran pertama ISL 2013, Persipura hanya kebobolan 6 gol dari 17 laga yang dilakoninya. Raihan itu tentu merupakan raihan yang amat fantastis, mengingat pada waktu itu, Arema yang berada di posisi kedua, sudah kebobolan  16 kali. Dan jika dibandingkan dengan musim ini, tentu raihan itu sangat jauh berbeda. Pada paruh musim ini, gawang Yoo Jae Hoon sudah kebobolan 8 kali. Padahal, tim Mutiara Hitam baru melakoni 11 laga.
Itulah mengapa, Zah Rahan memang begitu dirindukan oleh Persipura Mania.
Sepeninggal Zah Rahan, Persipura lalu merekrut Eddie Bokay Foaday, sebagai pengganti Zah. Berbeda dengan di Palembang, di Jayapura Eddie diplot sedikit ke belakang. Ia ditugaskan sebagai penyuplai bola bagi barisan depan Persipura, layaknya peran yang sering diemban oleh Zah. Namun, ternyata mantan pemain Sriwijaya FC itu tak mampu berbuat banyak kala memakai jersey merah-hitam. Ia belum  bisa menutup lubang di lini tengah Persipura pasca ditinggal Zah Rahan. Hasilnya? Bisa kita lihat dari catatan di atas.
Setelah melakukan evaluasi, manajemen pun mengambil langkah tegas. Mendepak Eddie lalu menggantikannya dengan mendatangkan Robertino Pugliara.
âRobertino akan bergabung hari ini namun baru akan bermain nanti saat menjamu Persebaya atau PSM di laga away nanti,â ujar pelatih kepala Jackson F. Tiago seperti yang dilansir oleh ligaindonesia.co.id hari ini (20/5).
Dan kini, beban berat itu berat itu berpindah ke pundak Robertino Pugliara. Sesampainya di stadion Mandala, Robertino jelas tak bisa berleha-leha. Ia harus segera menunjukkan peforma terbaiknya dan sesegera mungkin menutup lubang besar di lini tengah Persipura. Karena, jika tugas itu tak mampu diemban Robertino,bukan tidak mungkin ia hanya akan menjadi penggembira skuat Pearl-Black layaknya Eddie Boakay.
Sudah siap, Robertino?
(mul)
Komentar